:: seperti ::

505 71 10
                                    

Sebelum baca coba liat mulmed dulu deh, Taetae malumaluin:(

***

Hari ini adalah hari dimana seharusnya aku memutuskan hubunganku dengan Cheonsa. Hubungan yang katanya membuat mereka iri. Aku meringis mengingat percakapan anak-anak di lorong sekolah setiap paginya. Aku jahat sekali mengingat ini tidak sepenuhnya benar. Aku membohongi Cheonsa, Jungkook, semua orang, juga diriku sendiri.

Aku tahu ini sangat klise. Menyadari aku sudah jatuh padanya setelah semua hal jahat yang aku perbuat. Aku bisa saja berpura-pura melupakan rencanaku untuk memutuskan Cheonsa dan membuatnya sakit hati di depan semua murid sekolah kami. Tapi masalahnya adalah, Cheonsa yang tidak ingin bersamaku. Cheonsa yang memutuskan hubungan kami.

"Maaf Tae." Cheonsa melepaskan pelukan kami. Wajahnya kacau karena air matanya. Pipi dan matanya sama-sama memerah.

Apa ini artinya dia benar-benar menolakku?

"Aku memang menyukaimu. Tidak, aku mencintaimu, Kim Taehyung.Tapi aku tidak bisa menerima itu."

Kau pasti bercanda Cheonsa. Yang benar saja, gadis itu sekali lagi membuatku gila.

"Ah baiklah. Aku memang bodoh. Tidak seharusnya aku memulai ini semua." Aku tersenyum ke arahnya. Aku tidak percaya apa yang aku mulai berkahir seperti ini.

Entah kenapa hatiku sakit sekali. Aku tidak tahu apapun selain sakit yang menjalar di seluruh tubuhku. Aku juga tidak mengerti kenapa aku begini.

"Cheonsa, apa kau membenciku?"

Pertanyaan terakhirku. Sebelum aku mengakhiri ini semua. Sebelum aku mengaku kalah pada Jungkook, juga pada diriku sendiri.

Aku menatap Cheonsa tepat di manik matanya. Gadis itu tidak membenciku. Dia menggeleng dan cairan bening jatuh lagi dari kedua matanya. Apa itu menyakitkan untukmu juga? Kenapa kau menangis? Bukankah seharusnya aku yang merasa tersakiti di sini?

"Tae, pulanglah. Aku akan melakukan permintaanmu dulu. Berhenti membuntutimu. Aku tahu itu yang kau mau."

Aku akui, hal itu adalah hal yang paling aku inginkan. Seharusnya. Dulu aku sangat menginginkan itu terjadi. Tapi tidak untuk saat ini Cheonsa. Dan kenapa kau harus menyerah saat ini? Bukankah kau bilang kau ingin terus berjuang?

Aku berbalik badan tanpa melakukan apa-apa lagi. Aku berjalan menjauhi Cheonsa yang saat ini entah sedang berekspresi seperti apa.

Aku tidak punya hak apapun untuk bertanya mengapa. Aku yang memulainya. Aku tidak pantas menolak permintaannya. Bahkan ketika itu saja aku tidak mengizinkannya menolak ikut dalam permainanku.

Aku tidak mengerti hatiku. Aku juga tidak mengerti dirinya. Semuanya terasa tak adil bagiku. Cheonsa hanya mencintaiku, tapi ia tidak menginginkanku di hidupnya.

Tapi kalau kau memang mencintaiku, kenapa kau harus meninggalkanku, Yoo Cheonsa?

psychoxls 19 Jan '17

Hope 🌸 kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang