Chapter : 1

3.4K 153 20
                                    

Derik suara pintu apartemen kami terbuka pasti dia sudah pulang.
Kang Chan Hee, putera tiriku.

"Kau sudah pulang?" tanyaku saat remaja berusia enam belas tahun itu memasuki apartemen kami.

Hening.

Itulah dia, dia yang dingin dan pendiam. Setelah aku hadir di keluarganya, aku merasa seperti benalu di kehidupan mereka. Ah jangan lupakan tentang suamiku, pasti kalian akan bertanya bagaimana bisa aku menikah dengan seorang duda beranak satu. Iya kan?

Sungguh demi apapun, aku pernah menyesalinya. Namun seiring berjalannya waktu, aku bisa menerima semua keadaan ini.
Karena ada bintang kecilku, puteraku.

"Hyung?" teriak Eunwoo, puteraku. Saat melihat kakaknya sudah pulang dari sekolahnya.

Acuh. Ya, dia bahkan tak menyukai adik laki-lakinya.

Dia hanya melihat sekilas Eunwoo dengan tatapan tajamnya dan berlalu menuju kamarnya.

Eunwoo hanya bisa berlari ke arahku. Dia menangis. Setiap kali kakaknya memelototi dirinya. Eunwoo akan berlari ke arahku dan menangis.

"Tak apa, hyung-mu hanya sedang lelah," ucapku tak sepenuhnya berbohong.

Aku mengerti kegiatannya selama di sekolah, karena aku adalah wali kelasnya. Mungkin ia merasa muak harus bertemu denganku setiap hari, tidak di rumah tidak di sekolah.

"Eomma, apa hyung membenciku?" tanyanya yang masih sesenggukan.

Pertanyaan seperti itu rasanya seperti sudah lama ditanyakan oleh Eunwoo. Tapi ini adalah pertama kalinya ia berani bertanya seperti itu.

"Heiz, bicara apa kau ini eoh? siapa yang mengatakannya padamu, berani sekali dia," gerutuku sambil mencubit ujung hidungnya yang memerah, usil.

"Tapi teman-teman di sekolah mengatakan jika hyung benci Eunwoo, eomma," jelasnya membuatku tertohok. Bahkan teman-teman sepermainan Eunwoo juga beranggaban seperti itu.

Sungguh miris nasibku dan puteraku bukan?

"YA! Jangan pedulikan mereka. Arraseo," ucapku sambil mendekapnya erat. Dia mengangguk kecil, aku bisa merasakannya gerakannya dalam dekapanku.

Enam tahun. Ya, Eunwoo kini menginjak usia enam tahun. November nanti.

Selama itu juga, dia tak merasakan kasih sayang seorang kakak dan ayah.

Kalian tau kenapa ?
Ku pikir kalian akan tertawa jika telah mendengar ceritaku.

Tahun 2010

Hujan deras yang mengguyur kota kecil ini membuat seluruh manusia di sini malas meski hanya untuk keluar dari rumah masing-masing. Dan hal itu yang membuatku sulit mencari pertolongan.

Seorang pria mabuk datang ke flat ku, kurasa pria itu benar-benar gila.

Pria itu terus bergumam tak jelas dan sangat ingin menyerangku. Aku tidak tahu, apa yang terjadi selanjutnya saat kurasa seluruh kesadaranku hilang karena kepalaku berdenyut sangat hebat setelah terantuk dinding flatku.

...

Semburat sinar mentari menyilaukanku. Ku kerjapkan mataku berkali-kali akibat rasa pusing itu masih ada.

Dan betapa terkejutnya aku.

Untuk pertama kali dalam hidupku, pria itu berani meniduriku.

Ours Mom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang