Chapter : 15

1.3K 105 18
                                    


- Seo Eun Hee

Ku pikir jika kisah ini akan segera berakhir, tapi lagi-lagi aku bukan penebak yang handal.
Penulis memaksa kami mendalami kehidupan kami berikutnya, dimana kami akan memiliki cerita baru.

" Eomma ?" suara itu kini tak lagi hanya ku dengar dari Eun Woo, tapi justru juga dari Channi bahkan terkadang Minwoo juga menyebutku dengan panggilan demikian.

Channi berjalan gontai menuju diriku yang sibuk bercumbu dengan majalah fashion yang sudah sejak kapan berada di meja ruang tengah kami.
Meski begitu, pikiranku tidak terfokus pada majalah yang tengah ku pangku kini.

Aku masih memikirkan hal tadi siang di kantor Minwoo, aku muak. Mengapa mereka tidak bisa berhenti memakiku terlebih dihadapan Eunwoo kami yang masih terlalu kecil untuk mengerti semua ini.

Anak itu, Channi melempar tasnya ke sembarang arah dan menyandarkan kepalanya pada bahuku.

" Kenapa ? Apa kau di hukum karena terlambat, eoh ?" tanyaku akhirnya.

" Iya , dan aku lelah, eomma " tuturnya yang ku balas dengan kekehan geli. Itu semua karena salah kami, aku dan Minwoo.

Yang menyebabkan orang-orang dalam flat ini terlambat bangun.

" Mandilah, eomma sudah menyiapkan makan malam kita. Sembari menunggu appa, arraseo" ujarku mengacak rambutnya, memperlakukan ia layaknya yang sering ku lakukan pada Eunwoo. Ia mengangguk pasrah dan akhirnya bergegas mengikuti titahku barusan.

" Wow, apa Tom sudah berhasil menangkap Jerry eoh ?" Channi menghentikan niatannya saat mendapati Eunwoo tengah asik menatap layar berukuran cukup lebar itu. Dimana ia tengah menyaksikan kartun kesukaannya setelah Doraemon.

Aku sedikit tertegun. Eunwoo masih cukup asing dengan Channi yang faktanya sudah menerima keberadaan kami.

" Hyung, segera mandi,arraseo" tukasku padanya dan anak itu berdecak malas menyambut perintahku.

klik

"Aku pulang." suara maskulin Minwoo menginterupsi keheningan flat kami setelah Channi sibuk membersihkan diri dan Eunwoo sibuk menonton televisi.

Ia berjalan ke arahku sembari melonggarkan dasi yang seharian ini mencekik lehernya.

Berniat memelukku.

"Wae ?" protesnya saat aku menghindarinya. Aku berdeham sejenak.

" Mandilah, kau bau" bohongku. Tidak, aku tidak berniat menghindari suamiku. Hanya saja ucapan pedas Seung Won masih terlalu membekas disini, di ulu hatiku.

Haruskah aku menceritakan ucapan Seung Won padaku di kantor Minwoo tadi.

" untuk apa kalian disini ?" tanyanya begitu menghujam kami. Aku, Eunwoo dan Minwoo.

" berani sekali kalian menginjakkan kaki kotor kalian di perusahaanku, hah ? Kalian pikir kalian ini siapa?" tukasnya sekali lagi. Menyudutkan aku dan puteraku.

" Maafkan kami , kami akan segera pergi" ucapku membereskan dengan gegabah kotak bekal makanan yang khusus ku buatkan untuk Minwoo.

" Harusnya aku lebih mengetatkan keamanan disini" sindirnya telak padaku. Kegiatanku terhenti sejenak ,

" Presdir Kang, tanpa mengurangi rasa hormat saya. Tidak bisakah anda meninggalkan ruangan ini" tukas Minwoo naik darah. Ia menggeram tertahan saat mendapati Jae Hee mengejek kami dengan tawa renyahnya.

" Harusnya para manusia rendahan ini yang pergi bukan, aku tidak ingin perusahaan mengalami kesialan karena ada si pembawa sial ini" ujarnya menatap kami sengit.

Ours Mom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang