Chapter : 17

1K 84 9
                                    


" Oppa ?" panggil Eunhee saat berada di hall perusahaan Minwoo. Sosok bertubuh tegap itu hanya terus membelakangi Eunhee. Membuat Eunhee kebingungan.

Dan ketika Eunhee menepuk bahu pria itu alangkah terkejutnya wanita itu bahwa yang berdiri itu bukanlah Minwoo.
Seungwon menatap tajam ke arah Eunhee. Tatapan penuh kebencian.

" Maafkan saya " ujar Eunhee membungkuk sembilan puluh derajat lantas hendak berlalu. Niatannya terhalang ketika sebuah cengkeraman mendarat di pergelangan tangan Eunhee.

Dengan rahang yang mengatup keras dan menggertakan giginya geram Seungwon lantas mendorong tubuh Eunhee hingga menabrak kaca pembatas. Membuat Eunhee meringis kesakitan.

" Akh, ada apa dengan anda ?" tanya Eunhee yang sudah ketakutan.

Bukannya menjawab pria tua itu hanya menyeringai misterius dan mencengkeram dress bagian atas Eunhee. Membuat wanita itu benar-benar merasa was-was.

" Tuan, apa yang anda lakukan. Oppa, tolong aku" teriak Eunhee mencoba meronta tapi Seungwon adalah pria tua yang sakit jiwa.

Tanpa berbelas kasihan , pria itu kini menjambak rambut Eunhee kasar.

" Kenapa kau menikahi puteraku hah ?" teriaknya membenturkan kepala Eunhee ke kaca di belakangnya.

" Harusnya kalian tidak menikah, kau mengerti?!"

siapapun tolong aku, batin Eunhee

Kenapa suasana kantor Minwoo mendadak sepi dan mencekam seperti ini.

Eunhee menendang tulang kering pria tua itu dan melarikan diri. Sementara Seungwon menggeram emosi berusaha menyusul Eunhee yang berlari melewati tangga darurat.

" Jae Hee, eonni. Tolong aku, eoh. Kumohon" Bodoh. Kenapa wanita itu justru meminta tolong pada Jaehee yang sudah sejak kapan berada di pintu keluar tangga darurat yang barusan dilewatinya.

Eunhee terengah tidak peduli dengan sakit yang ada dikepalanya, yang terpenting adalah ia bisa pergi dari pria gila itu dan bayi dalam kandungannya selamat.

" Eonni, jebal" pinta Eunhee memohon. Menarik tangan Jaehee yang hanya mengernyit tidak mengerti.

" Seo Eunhee, jangan lari eoh." suara itu mengejutkan keduanya. Jaehee lantas menarik tangan Eunhee.

" Eonni, kita akan kemana eoh" tanya Eunhee terengah disela-sela pelariannya. bukannya menjawab Jaehee, justru mendorong tubuh Eunhee ke dalam mobilnya.

" Kau bilang kau ingin lari kan?" Eunhee mengangguk. Lantas dengan kecepatan diatas rata-rata Jaehee melajukan mobilnya melewati jalanan yang sepi ini. Membuat Eunhee mau tak mau harus mengeratkan sabuk pengamannya.

" Eonni kita ada dimana eoh?" Eunhee yang tengah panik hanya bisa menatap sekelilingnya yang berubah menjadi gelap. Jaehee tersenyum sakartis melihat kepanikan Eunhee.

" Kau harus mati Seo Eunhee. Kau bodoh atau apa, berlari dari Seungwon dan kini menuju pada diriku. Dasar perempuan bodoh." gumam Jaehee yang membuat Eunhee melotot. Kenapa ia bisa sebodoh ini.

" Eonni, turunkan aku" Eunhee mencoba membuka pintu mobil disampingnya. Namun sayang, Jaehee lebih dulu menguncinya. Membuat Eunhee harus kuwalahan terlebih kepalanya yang dibenturkan beberapa kali oleh mertuanya tadi.

Dan apa maksud perkataan Seungwon tadi padanya.

" Seo Eunhee kau harus mati juga dengan bayimu" Jaehee menginjak pedal gasnya kuat saat ada sebuah jurangan di depan sana. Berhenti sebentar hanya agar bisa keluar seorang diri. Jaehee kembali mengunci mobilnya dari luar.

Ours Mom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang