CHAPTER 3: SECRET

2.3K 205 17
                                    

"Eunggg....."

Sehun mengerang pelan seiring dengan kedua matanya yg mulai terbuka perlahan. Saat kesadarannya telah terkumpul ia langsung melihat kesekitarnya dan menyadari jika kini ia sudah berada didalam kamarnya bersama dengan Chanyeol.

"Heii... Kau sudah bangun Sehunnie?? Apa kau sudah siap untuk ujian kali ini?" Tanya Chanyeol sambil menatap Sehun nanar

Sehun terdiam, ia merasa bingung kenapa dirinya kini berada dikamarnya sendiri. Bukankah tadi ia sedang bersembunyi dikolong meja diruang kerja eommanya? Tapi kenapa sekarang Sehun sudah ada dikamarnya? Apalagi ada Chanyeol juga didalam kamarnya.

"Kau kenapa Sehunnie?? Kenapa wajahmu terlihat sangat kacau?? Apa kau ada masalah??" Tanya Chanyeol sambil mengerutkan keningnya

"Entahlah.. Mungkin aku hanya lelah, hyung.." Sahut Sehun cuek

Sehun lantas langsung berbalik agar Chanyeol tidak bisa melihat wajahnya. Sehun seakan-akan bersiap untuk tertidur kembali. Tapi jujur saja sekarang ini Sehun benar-benar bingung apakah tadi itu hanya mimpi atau benar-benar kenyataan. Tapi jika itu hanya mimpi, kenapa benar-benar ada Chanyeol sekarang dirumahnya?

Atau mungkin itu semua hanya khayalan Sehun saja? Tapi semuanya benar-benar terasa nyata. Lagipula pembicaraan antara eommanya dan Chanyeol sama sekali tidak dimengerti Sehun. Tapi satu hal yg pasti, jika itu semua adalah kenyataan, itu artinya eommanya dan Chanyel sering membicarakannya diam-diam. Dan mereka berdua berpendapat bahwa Sehun sedang terancam suatu bahaya.

.

.

Keesokan harinya, setelah Sehun menyelesaikan ujian sekolahnya, Sehun langsung saja hendak beranjak keluar kelas jika gurunya Key Songsaenim tidak memanggilnya lagi dan menyuruh datang menghadapnya.

Sehun mau tidak mau harus menghampiri gurunya itu dengan perasaan khawatir akan nilai ujiannya. Ya, Sehun memang mengidap penyakit diseleksia yg membuatnya jadi kesulitan untuk membaca dan itulah yg membuat nilainya menjadi jelek

"Ada apa songsaenim memanggilku??" Tanya Sehun sopan

"Begini Sehun.. Kau pasti sudah tahu jika nilaimu selalu berada dibawah rata-rata. Dan jika terus seperti ini maka kau bisa dikeluarkan dari sekolah.. Tapi kau tidak boleh berputus asa dulu, kau bisa mendapatkan sekolah yg lebih baik jika kau memang harus keluar dari sini" jelas Key Songsaenim

Nada bicara Key terdengar ramah, tetapi kata-kata itu tetap membuat Sehun jengah. Meskipun dia berbicara lirih, anak-anak lain yang sedang menyelesaikan ujian bisa mendengar. Bahkan Sehun melihat jika rivalnya dikelas, Lee Taeyong sedang mengejeknya dan membuat gerakan mengecup-ngecup sarkastis.

"Baiklah, songsaenim.. Aku mengerti" sahut Sehun pelan

"Maksudku bukan ingin membuatmu bersedih, Sehun. Kau begitu istimewa dan aku rasa tempat ini tidak cocok untukmu. Sebenarnya ini tinggal tunggu waktu." Ucap Key terlihat ragu

Rasanya Sehun ingin menangis. Key adalah guru favoritnya disekolah dan guru favoritnya itulah memberitahu Sehun di depan kelas bahwa ia tidak mampu menangani semua masalah diseleksia yg diidap Sehun. Setelah sepanjang tahun Key berkata jika ia yakin akan kemampuan Sehun, sekarang Key malah mengatakan jika Sehun memang ditakdirkan dikeluarkan dari sekolah.

"Nde,,, saya mengerti songsaenim..." jawab Sehun dengan suara gemetar

"Bukan, bukan.. Jangan berpikir jika kau itu aneh atau bodoh, Sehun. Maksudku tadi... kau tidak normal, Sehun. Itu bukan hal yang____"

"Nde, saya tahu songsaenim. Saya memang tidak normal karena saya mengalami gangguan diseleksia. Terimakasih karena sudah mengingatkan saya." potong Sehun cepat

THE DEMIGOD: OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang