CHAPTER 19

1K 111 10
                                    

"Eomma.... Appa... tt..tolong aku..."

Sehun menutup kedua matanya rapat-rapat saat dirinya mulai terjun kedalam saluran air yg tepat mengarah ke sungai Han. Haruskah Sehun mati sekarang sebelum ia berhasil mencapai misinya? Haruskah Sehun berteriak ketakutan sekarang karena sebentar lagi ia akan mati tenggelam di sungai Han??

Sungai terus berpacu kearah Sehun begitu cepat, angin juga merenggut nafas dari paru-paru Sehun sehingga Sehun sekarang kesulitan untuk bernafas. Menyedihkan memang jika Sehun harus mati mengenaskan seperti ini. Tapi Sehun tidak punya pilihan lain karena kini tubuhnya benar-benar lemah dan ia tidak punya kekuatan sedikitpun untuk menyelamatkan dirinya

Byuurrrrrrr......

Detik berikutnya, tubuh Sehun tenggelam didalam air yg begitu keruh. Sehun sangat yakin jika ia akan tenggelam dalam kubangan lumpur yg begitu dalam dan hilang untuk selamanya. Sehun yakin tubuhnya tidak akan ditemukan oleh siapapun dan mungkin tubuhnya akan membusuk didalam kubangan lumpur. Uuhh.. sungguh menjijikkan.

Tetapi anehnya Sehun sama sekali tidak merasa sakit saat ia jatuh kedalam air tersebut. Bahkan Sehun merasa jika ia sekarang jatuh dengan lambat dan gelembung-gelembung air melayang naik melalui jemari-jemarinya. Sehun mendarat di dasar sungai tanpa suara dan tanpa suara gemericik air.

Saat itu pula Sehun baru menyadari beberapa hal yg menurutnya sangat aneh. Pertama, Sehun jatuh dari ketinggian tapi anehnya tubuhnya tidak hancur atau sakit sedikitpun, bahkan ia masih hidup dan sadarkan diri sampai saat ini. Kedua, Sehun juga tidak merasa terbakar ataupun terpanggang padahal tadi tubuhnya telah terbakar oleh hembusan nafas monster anjing tersebut. Ketiga, Sehun juga tidak lagi merasakan racun dari monster itu mendidih dalam pembuluh darahnya. Sehun masih hidup dan ia tidak merasa kesakitan lagi sedikitpun

Dan yg membuat Sehun merasa lebih aneh dan mustahil adalah dirinya tidak basah sama sekali padahal kini dirinya berada didalam air. Bahkan Sehun dapat melihat jika pakaiannya yg tadi sempat terbakar telah padam karena air sungai Han. Bahkan anehnya Sehun dapat bernafas dengan normal didalam air. Bukankah seharusnya Sehun sudah mati? Apa ini yg namanya mukjizat? Ataukah ini pertolongan dari appanya untuk Sehun?

"Gomawo.... Jeongmal gomawoyo, appa..." lirih Sehun berusaha bicara didalam air

Tiba-tiba Sehun berpikir, kenapa Poseidon menyelamatkannya?? Padahal Sehun berpikir jika ia bukanlah seorang anak yg kuat dan juga bukan seorang pahlawan. Melawan monster anjing Chimera saja, Sehun tidak sanggup. Jadi bukankah itu artinya Sehun adalah anak yg lemah dan tidak pantas disebut dengan pahlawan?

Sehun mengalihkan pandangannya ke sisi lain dan ia mendapati pedang perunggunya terletak tidak jauh darinya, mungkin jarak antara Sehun dan pedang itu hanya 2 meter saja. Sehun terdiam, ia enggan untuk mengambil pedang itu kembali karena dirinya merasa tidak pantas untuk menerima pedang perunggu itu

"Sehunnie, ambillah pedang itu.. Appamu meyakini kemampuanmu... Kau tidaklah lemah, Sehunnie.."

Sehun terlonjak kaget saat ia mendengar suara wanita yg entah berasal darimana. Sehun yakin jika suara itu bukan hanya khayalannya saja. Suara itu benar-benar jelas dan sangat nyata. Sehun sontak langsung menoleh ke segala arah untuk mencari siapakah gerangan yg tadi berbicara dengannya

"Nuguseyeo??" tanya Sehun keras-keras

"Aku adalah utusan dari appamu, nak.. Appamu menyuruhmu untuk segera pergi dari sini dan menuju ke pantai Sokcho"

"Mworaguyo???" tanya Sehun bingung

"Itu kehendak appamu, Sehunnie.. Sebelum turun ke Dunia Bawah, kau harus pergi ke pantai Sokcho terlebih dulu"

THE DEMIGOD: OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang