Author Point Of View
Seorang perempuan cantik tengah menatap jengah lelaki tampan yang ada di hadapan nya. Lelaki tampan yang ada di depan nya tidak pernah berhenti untuk menggoda nya
"Alvina kau tau? kau itu ibarat lolipop yang ada di rumah tetangga. Sangat manis, sampai-sampai aku ingin memakan mu karena terlalu manis" Ujar sang lelaki tampan sambil mencium punggung tangan Alvina
Alvina hanya memutar bola matanya malas "Please deh Dric jangan ganggu gua mulu. Elu daripada gak ada kerjaan meningan bersihin Kamar Mandi gih" Ucap Alvina sambil melepaskan tangan nya yang tadi dipegang
Dric?! Ya, lebih tepatnya nama lelaki tampan yang ada dihadapan nya itu adalah Aldric Ardani. Lelaki tampan yang sangat dikagumi oleh banyak wanita
"Jangan gitu donk beb, masa yayang Aldric ngebersihin Kamar Mandi sih. Nggak ada yang lebih elit napa, kaya mandiin kamu gitu" Jawab nya sambil sok pura-pura sedih
Dia bilang apa beb- iew Alvina tidak suka dengan panggilan itu 'Astaga, bisa gila gua lama-lama deket sama si kuda lumping' Batin Alvina
Alvina pun memilih melenggang pergi dari Ruang Tamu menuju Dapur untuk mengambil minum
"Beb jangan tinggalin Abang sendirian donk" Ucap - Siapa lagi kalau bukan si Aldric. Orang yang berani memanggil Alvina dengan panggilan 'beb'
"Mau ke dapur, awas aja lu ngikutin gua. Gua mutilasi lu entar malem " Jawab Alvina dengan nada mengancam lalu melanjutkan jalan nya yang tertunda karena Aldric
Lelaki tampan tadi pun hanya memberenggut kesal karena jawaban Alvina dan memilih duduk di sofa yang berada di Ruang Tamu
sambil memainkan i-phone nyaSetelah sampai di Dapur, Alvina melihat salah satu teman perempuan nya sedang memasak sambil bersenandung kecil
Lalu sebuah ide jahil pun muncul di dalam otak Alvina "Dorrr" Ucap Alvina sambil menepuk bahu sang teman
Otomatis teman nya itu kaget sambil mengucapkan "Telolet om, Njirr Taii Vina gak lucu ish?!" Ucap teman nya itu dengan mengerucutkan bibirnya dengan kesal
Alvina hanya tertawa melihat ekspresi sang teman yang menurut nya sangat kocak itu
"Et sumpah muka lu kocak tau gak Lis? Aduh sakit perut gua" Ucap Alvina yang memegang perutnya karena habis tertawa
Lis- teman nya Alvina itu bernama Lisna, dia umurnya terpaut satu tahun diatas Alvina. Walaupun begitu mereka tetap seperti sepantaran kok
"Et elu Vin terus aja tawa, Aldric mana? Biasanya nempel mulu ama elu" Tanya Lisna dengan setengah tertawa dan sekarang pun gantian kali ini Alvina lah yang mengerucutkan bibirnya
Uh, bete dia kalau sudah mengenai Aldric "Bodo amat ah, di genteng kali sekarang tuh orang. Tadi sumpah dia itu bikin gua badmood banget " Jawab si Alvina, yang jelas itu membuat Lisna tertawa
Karena Lisna tahu kalau Alvina sahabat nya itu pasti bete jika mengenai Aldric. Bahkan tiap hampir satu jam sekali, Aldric selalu menggombali nya
Tak lama datang seorang Makhluk tampan masuk ke dapur sambil memeluk pinggang Lisna dengan posesif
Huft Alvina bahkan sudah seringkali melihat adegan romantis yang Lisna buat sama pacar nya itu
"Eh ada Vina kecebong anyut, lu ngapain gangguin pacar gua lagi di dapur hmm ?" Tanya si Satria, Dia adalah pacar nya Lisna
Alvina pun menggeram kesal, sudah sering sekali dia berdebat dengan Satria. Bahkan hampir setiap hari mereka selalu mengerjai satu sama lain nya
"Ngapain kek, harusnya gua yang nanya ngapain elu ganggu pacar lu lagi masak? Dasar Kang Cupang?! " Jawab Alvina dengan wajah memerah menahan amarah
"Et udah napa, berisik tau gak? Elu berdua tuh ya kaya Kucing ama Anjing berantem mulu" Ujar Lisna, dia sudah bosan mendengar pacar nya berdebat dengan sahabat nya itu setiap hari, karena hal sepele saja
"Iya lah gua Kucing nya karena imut, sedangkan elo tuh Kang Cupang yang jadi Anjingnya persis banget" Ledek Alvina
"Yeah elo tuh yang yang jadi Anjing, muka lo kan sangar. Cowo aja yang deketin elo langsung pada ngibrit" Jawab Satria yang sukses membuat Alvina tambah marah
See? Hanya masalah peribahasa saja, mereka berantem seperti itu
Sebelum mereka berantem lebih jauh, Lisna pun segera menghentikan keduanya "Udah deh, meningan kalian berdua sekarang bantuin gua ngangkat nih makanan ke meja makan sekarang " Usul Lisa.
Mereka berdua pun hanya mengangguk tanda setuju, lalu mereka bertiga pun pergi ke meja makan dengan lauk yang dibawa di tangan mereka.
Mereka meletakkan makanan dengan sangat hati-hati, hari ini mereka berkumpul di rumah Lisna dari tadi siang hingga sekarang.
"Beb, tolong ambilin nasi donk" Ucap Aldric, lelaki itu sudah menempati kursi di sebelah Alvina sambil tersenyum manis.
"Uh Aldric mau di ambilin?" Tanya Alvina dengan lembut, Aldric pun menganggukan kepalanya semangat.
"Ambil aja sendiri, depan lu kan nasi itu" Jawab Alvina dengan kesal. Ucapan Alvina sukses membuat semua yang ada di meja makan tertawa kecuali Aldric, dia hanya mengerucutkan bibir nya dengan sangat menggemaskan.
"Ah jangan gitu donk Vin, dia pan calon suami elo. Ambilin donk" Celetuk salah satu cowo yang besebrangan dengan Alvina dengan nada mengejek, dia adalah Dimas sahabat dari Satria dan juga Aldric tentunya
Dengan pasrah akhirnya Alvina pun mengambilkan nasi untuk Aldric, dia malas berdebat malam-malam begini.
Makan malam pun telah selesai, semua orang yang berada di rumah Lisna kini mulai berhamburan ke rumah masing-masing.
Termasuk Alvina, Ketika Alvina hendak berjalan keluar rumah Lisna, Aldric pun memanggil nya.
"Vin, aku anterin ya ke rumah?" Tanya Aldric dengan puppy eyes
Alvina pun dengan kesal menjawab "Aldric rumah gua itu sebelahan ama si Lisna, jadi kagak usah dah nganterin. Gua ngesot dari sini juga nyampe ke rumah"
"Ya siapa tau aja entar bebeb jatuh butuh pertolongan Abang"
Dengan segera Alvina berlari menuju ke rumah, bodo amat lah kalau dirinya jatuh. Yang penting dia menghindar dari manusia kaya si Aldric.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Forever Love
Teen Fiction[Slow update] Cinta, Alvina tidak mengerti akan cinta. Masa lalu nya lah yang membuat Alvina tidak ingin mengenal cinta. Karena cinta, dirinya berubah menjadi sosok yang dingin kepada lelaki manapun Tetapi, ia merasakan hadirnya cinta kembali ketika...