Aldric mengejar Alvina yang berjalan cepat menuju tempat Parkiran "Vina, tungguin aku donk. Kamu jalan cepet banget udah kaya mau ngambil gaji tau gak!" Ujar Aldric yang tidak dihiraukan oleh Alvina
Sampai di parkiran Alvina menggerutu kesal, mengapa ia harus dipertemukan dengan Aurel. Seseorang yang selalu membuatnya kesal setiap hari
"Vin jangan marah lagi donk. Si Aurel mah emang begitu. Ah iya aku punya ide, biar kamu gak bete meningan kita ke butik milik Mamah aku aja yuk"
"Yailah entar malah ngerepotin Mamah lo, kalo kita kesana"
"Gak bakal, justru dia itu seneng banget kalau ada pacar aku yang dateng berkunjung. Ayolah, emang kamu mau disini? Di gangguin ama si Aurel lagi"
Alvina langsung berfikir, benar juga sih apa yang dikatakan oleh Aldric. Bisa-bisa ia jadi trending topic karena telah bertengkar dengan salah satu pemilik Cafe yang terkenal hanya karena masalah sepele
"Hm yaudah deh, tapi beneran kan gak ngerepotin" Aldric tersenyum senang mendengar perkataan dari Alvina.
Ia pun mengangguk dengan semangat "Iya beneran. Ayo Vin kita berangkat sekarang" Aldric dengan segera menggandeng tangan Alvina dan segera membukakan pintu mobil untuk Alvina.
Aldric segera memasuki kursi pengemudi dan segera bergegas menuju salah satu butik yang ada di kawasan Jakarta yang tidak terlalu jauh dari Cafe yang tadi ia kunjungi
Setelah menempuh kurang lebih 15 menit, kini mereka berdua sampai di Aldric colection's
Mereka berdua lantas turun dari mobil "Yaelah mentang2 anak kesayangan, nama butik aja nama lu" Alvina segera mengomentari tentang nama butik tersebut
"Iya donk, nanti nya juga nih butik bakalan buat kamu" Sahut Aldric menaik turunkan kedua alisnya
"Ngapain ke gua bodoh, kan yang punya butik ini elu"
"Ya iyalah ke kamu, kamu kan calon istri aku. Jadi butik ini akan aku kasih ke kamu"
"Apaan sih, pake bilang gua calon istri lu. Emang gua nerima lo?" Alvina menjawab dengan setengah merona sebenarnya ia sudah membuka hatinya untuk Aldric
"Gpp, entar kamu juga bakalan mau. Udah ah kita masuk aja" Jawab Aldric dengan penuh keyakinan lalu ia pun menarik lengan Alvina agar masuk ke dalam butik
Tak disangka seseorang tengah memerhatikan dari dalam mobil yang kini ia kemudikan sekarang 'Sial, kenapa mereka makin akrab aja. Arghh... Lihat aja nanti bakalan gua buat lo berdua menjauh sejauh-jauh nya'
Dengan kesal seseorang tersebut memukul stir mobil nya, tak lama dari itu ia segera melajukan mobilnya meninggalkan butik
Kembali ke Aldric dan Alvina, kini mereka berdua memasuki butik tersebut. Alvina yang memang mengerti tentang style baju trend, hanya bisa menatap nya dengan kagum
"Nak Aldric tumben kesini, bawa pacar nya lagi. Ada keperluan apa den?" Ujar seorang perempuan yang perkiraan usianya berumur 30 tahunan lebih
Aldric tersenyum ketika disapa "Bukan pacar Mba tapi calon istri, Mamah ada gak Mba?" Tanya Aldric dengan sopan
"Tadi Mamah nya nak Aldric lagi ada perlu di Kantor mendadak katanya" Jawab Mba Lia, asisten dari Mamah nya Aldric
Aldric menghembuskan nafas nya, gagal deh rencana nya untuk memberitahu kepada Mamahnya tentang Alvina
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Forever Love
Fiksi Remaja[Slow update] Cinta, Alvina tidak mengerti akan cinta. Masa lalu nya lah yang membuat Alvina tidak ingin mengenal cinta. Karena cinta, dirinya berubah menjadi sosok yang dingin kepada lelaki manapun Tetapi, ia merasakan hadirnya cinta kembali ketika...