Chapter 11

51 8 0
                                    

Aldric kini menepati janjinya yaitu mengajak Alvina untuk jalan-jalan setelah pulang sekolah, kini Alvina telah memasuki mobil sport milik Aldric

"Beb Vin, kita makan dulu ya. Kamu mau ke cafe mana?"Aldric bertanya saat ia hendak menstater mobil

"Terserah lah" Alvina yang sibuk memasang seatbelt menjawab pertanyaan Aldric dengan wajah datar

"Ah iya, aku tahu cafe yang makanan nya itu khas Jerman. Mau ke sana?" Tanya Aldric lagi, sedangkan Alvina hanya menganggukan kepalanya

Alvina memang suka sekali makanan khas dari Negara tempat ia dilahirkan, tetapi jangan salah Alvina juga menyukai khas makanan Indonesia. Kedua nya adalah tempat favorit dirinya

Aldric lalu melajukan mobilnya menuju salah Cafe khas Jerman ternama yang berada di Daerah Ibu Kota Jakarta

***

Tidak membutuhkan waktu lama, kini mereka berdua telah sampai di Cafe tersebut. Aldric langsung memarkirkan mobil nya di depan Cafe

Lalu ia berdua jalan ke arah pintu utama, di sana mereka langsung disuguhkan dengan gaya klasik khas Jerman dan pelayan di sana juga langsung menyambut mereka dengan penuh kehangatan

Mereka berdua memilih kursi yang agak jauh dari keramaian, dari sini mereka dapat menikmati gaya arsitek khas Jerman yang dipadukan dengan khas modern Indonesia membuat pasangan merasa sangat tenang berada di dalam cafe tersebut

"Yailah Dric, emang lu doyan makanan Jerman?" Tanya Alvina setelah duduk di kursi nya sekarang

"Untuk kamu apa sih yang enggak, aku rela makan makanan kesukaan kamu" Jawaban Aldric sukses membuat Alvina ingin mual

"Iew digusting" Alvina menjawab nya dengan pura-pura mau muntah

Tak lama pelayan cafe disana datang dengan sopan untuk mencatat pesanan mereka berdua "Guten Tag, Nona. Mau pesan apa?" Tanya pelayan itu, Aldric yang mengetahui pelayan cafe berbicara bahasa Jerman hanya melamun. Ia tidak tahu artinya

Alvina tersenyum senang lalu menjawab "Give me Apfelstrudel and spezi, please" Ujar Alvina yang lantas membuat Aldric bingung, ia tidak tahu makanan tersebut

"Oh baik, Tuan mau mesen apa?" Tanya sang pelayan itu lagi

"Hmm samain aja deh" Jawab Aldric dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Pelayan tersebut mengangguk dan pergi untuk mengambil pesanan tadi

"Dric lu emang tahu itu makanan apa an?" Tanya Alvina dengan suara yang kecil, ia takut memalukan Aldric karena tidak mengetahui makanan di tempat ini

"Alhamdulilah enggak tau beb, emang itu makanan apa?" Jawab nya dengan wajah tidak berdosa, membuat Alvina menepuk dahinya sendiri

"Ya udah entar liat aja deh" Ujar Alvina, lalu sang pelayan tadi kini membawa pesanan

Lalu pelayan tadi menaruh makanan di atas meja "Ini Nona pesanan nya" Ujar nya

"In Ordnung, dranke" Ujar Alvina mengucapkan terima kasih kepada pelayan tadi

Pelayan tadi pun tersenyum dan mengangguk kemudian melenggang pergi "Beb Vin, itu tadi artinya apaan?"

"Yaelah, gua kira lu tau. Makanya belajar bahasa Jerman! Yang tadi gua ucapin itu artinya makasih" Alvina lalu mulai memakan kue pesanan nya

Kini mereka berdua makan dengan nikmat, tetapi belum sampai kue tersebut habis dimakan, seorang perempuan datang menghampiri mereka berdua

"OMG HONEY, KAMU NGAPAIN ADA DISINI. TERUS MAKAN BERDUA LAGI AMA SI UPIK ABU" Teriak seorang perempuan yang langsung mengundang tatapan tajam dari pengunjung Cafe tersebut

Perempuan tadi tidak memikirkan omelan pengunjung tersebut, malah kini ia mengambil tempat duduk yang berada tepat disamping Aldric

Aldric kini hanya bisa memutar bola matanya jengah dan mengucapkan kalimat sumpah serapah nya dalam hati, kenapa hamba harus bertemu lagi dengan nih orang ya Tuhan. Batin nya mendengus sebal

"Eh idiot enak aja gua dikatain UPIK ABU, yang ada tuh elo DAKOCAN. Muka kayak tante-tante aja bangga" Ujar Alvina mengungkapkan kekesalan nya

Alvina menghebuskan nafas nya secara kasar, ia memang kesal sekali dengan gadis dihadapan nya tersebut. Gara-gara gadis itu mobil kesayangan nya harus dimandikan bunga 7 rupa karena baunya yang tidak enak

Ingat dengan Aurel? Ya, dia adalah gadis yang kini berada dihadapan Alvina

"Lu ngapain ada di sini sih?" Ujar Aldric kepada Aurel, gadis yang kini menempati posisi disamping tempat duduknya

"Aku pemilik Cafe ini. Jadi terserah aku donk honey mau dateng kapan aja, kamu juga bisa milikin Cafe ini kok tapi kamu harus nikah dulu sama aku" Ucapan Aurel sukses membuat Alvina ingin muntah sekarang juga

Alvina tidak mengerti jalan pikiran Aurel, apakah ia tidak mempunyai malu berbicara seperti itu kepada seorang lelaki

"Iew bahasa lo menjijikan, jadi gak selera makan gua" Alvina pun memilih untuk melangkah pergi dari hadapan Aurel

Sebenarnya makanan yang ia pesan adalah makanan favoritnya di Jerman, ia selalu minta dibuatkan oleh Bundanya

Tetapi entah mengapa sekarang ia malas memakan nya, mungkin karena ada Aurel jadi ia tidak menyukai makanan tersebut

"Beb Vin, tunguin aku donk" Ucap Aldric dengan setengah teriak. Untung saja kali ini Cafe sedang tidak ramai

Aurel dengan segera menahan pergelangan tangan Aldric "Udah biarin aja sih, nggak usah dikejar si Upik Abu"

"Yeh, lo tuh bukan siapa-siapa gua lagi jadi tolong jangan ikut campur" Aldric pun menghempaskan tangan Aurel agar berhenti untuk memeganginya

Aldric pun mengejar Alvina yang sudah mulai menjauh. Sampai ia lupa membayar pesanan nya tersebut, bodo amat lah yang punya Cafe si Aurel ini. Jadi gua gak bakalan ditagih ama tuh orang. Batin Aldric

Aurel pun menggeram wajah nya kini penuh amarah bercampur dengan kesal, Lihat saja nanti, kamu akan bertekuk lutut dihadapan ku Aldric, untuk meminta balasan cinta dari aku. Dan kamu akan menderita Alvina lihat saja. Batin Aurel kini menyeringai sambil menunjukkan wajah smirk khas andalan nya

--------------------------

Makin gaje, sedikit lagi partnya cuma 900 kata doank :'(
I'm sorry -_-

Hiatus ya , HP GUA LAGI ERROR 😭😭

1. Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang