Chapter 13

56 4 3
                                    

Berbeda dari hari sebelum nya, hari ini Alvina akan berangkat ke sekolah bersama dengan Aldric. Cowo kece yang baru saja jadian dengan Alvina tadi malam

Sesuai dengan janji nya Aldric akan mengantar dan menjemput Alvina ketika berada di Sekolah.

Ketika sampai di area Sekolah, Aldric yang pada dasar nya bersifat protektif langsung menarik lengan Alvina secara perlahan dan menggenggam nya

Semua tatapan siswa dan siswi Sekolah tersebut langsung menuju kepada kedua nya, karena tidak biasa nya Alvina mau bergandengan tangan

Banyak tatapan iri ketika Alvina di pegang erat oleh seorang lelaki tampan pujaan kaum hawa di Sekolah, bahkan ada yang dengan terang-terang nya mengatakan bahwa Alvina tidak layak untuk Aldric dan mengatai Alvina dengan kata Bitch!

"Dasar lo Bitch! Kemarin kata nya lo itu gak suka sama yayang Aldric. Tapi sekarang apa? Kemakan omongan sendiri kan lo" Ujar seorang yang berpenampilan layaknya cabe-cabean

Sedangkan Alvina hanya mampu memejamkan mata, benar juga apa yang dikatakan oleh perempuan tadi. Karena dulu Alvina lah yang jelas-jelas sangat benci jika Aldric menggodai nya

Akhir nya mereka berdua telah sampai di Kelas, disana juga sudah ada Lisna yang sedang membaca sebuah Novel

"Hai curut, tumben lo sendirian. Pacar lo mana?" Alvina langsung mengangetkan Lisna dengan suara khas nya

Yang dikagetkan hanya memutar bola mata nya malas "Satria lagi ke Kamar Mandi, kenapa lu mau ngikut? Tumben nanyain!"

Alvina langsung bergidik ngeri, mungkin Lisna sedang pms jadi emosi nya tidak stabil. Segera saja ia menyimpan tas dan mengambil buku pelajaran yang akan di pelajari pagi ini.

Akhirnya bel istirahat berbunyi, Alvina segera memasukkan buku pelajaran ke dalam tas, sambil mengecek handphone canggihnya.

"Vin, kantin yuk!" Aldric langsung menghampiri meja Alvina dengan Lisna

Sang empu yang dipanggil hanya menganggukan kepalanya dan mengangkat tangan nya untuk berkata sebentar, lagi pula Lisna juga masih ada di sampingnya.

Alvina sedang sibuk menuliskan sesuatu di handphone nya, pasal nya ia sedang mengetik sebuah kata di instagram Cameron Dallas yang sedang live.

Baginya Cameron itu sudah seperti selingkuhan nya sendiri, entahlah jiwa fangirl nya itu sangat melekat di dalam diri Alvina.

Lisna yang menatap nya juga jengah, pasalnya ia telah menunggu Alvina dari 2 menit yang lalu.

Setelah merasa cukup Alvina memasukan kembali ponselnya kedalam saku baju, dan melangkah untuk pergi ke Kantin

Sesampainya di Kantin, teman-teman Alvina yang lain nya sudah berada di kursi mereka satu persatu.

"Beb Vina, kamu mau pesen apa?" Aldric menanyai dengan sangat lembut

"Hm, terserah Aldric aja deh" Aldric langsung menganggukan kepalanya dan berjalan menuju ke arah ibu Kantin dan memesan sesuatu.

Lisna yang melihat ada kejanggalan langsung memperhatikan Alvina dengan secara menyelidik "Eh Vin, lo jadian ya ama si Aldric kutu kupret?"

Alvina hanya bisa diam tidak menjawab peetanyaan dari Lisna

Brakk

Lisna langsung mengejutkan semua orang yang berada di Kantin dengan memukul meja Kantin "Tuh kan lo gak jawab, berarti bener. Terima kasih ya Rab, akhirnya temen saya gak jomblo lagi."

Alvina hanya menepuk kening nya dengan pelan, nih temen siapa si ya allah. Malu-malu in banget sih jadi orang. Pikirnya

Teman-teman Alvina yang lain seperti Bunga, Dimas, Rangga dan Najwa langsung memberi nya selamat yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Alvina.

"Yuhu, Semua yang ada di Kantin silahkan makan dengan sesuka hati kalian, karena hari ini Alvina akan bayarin kalian semua."

Satria berteriak dengan kencang kepada seluruh isi Kantin, membuat yang berada di Kantin bersorak ria.

Sekali lagi Alvina menepuk kening nya, bisa bangkrut jika dia terus begini.

Aldric yang baru datang dengan nampan nasi goreng langsung menggelengkan kepala nya.

"Tuh denger sendiri kan Dric, jadi lo yang bayarin ya? Gua gak bawa banyak uang hari ini" Alvina memohon dengan mengeluarkan puppy eyes.

Aldric yang melihat Alvina seperti itu langsung mengacak rambut Alvina yang tergerai secara gemas. Untung saja Aldric membawa cukup banyak uang hari ini.

Kringg!

Tak disangka bel masuk sudah berbunyi, Alvina pun berdiri dan bersiap untuk memasuki kelas nya bersama dengan teman yang lain nya.

Sedangkan Aldric, ia pergi ke Kamar Mandi sebelum bel berbunyi. Jadi ia akan menyusul nanti ke kelas.

Alvina berjalan menuju kelas, tetapi saat melewati Kamar Mandi. Mata nya menangkap sosok perempuan sedang bergelayut manja di lengan Aldric. Membuat mata Alvina kian memanas menyaksikan kejadian itu.

Alvina langsung menghentakkan kakinya dengan kesal dan berjalan dengan cepat mengikuti teman nya yang sudah berada di depan.

Aldric langsung memasuki kelas dengan tampang bersalah membuat Alvina membuang muka ke arah lain dan langsung memainkan ponselnya untuk menghindari tatapan Aldric.

Bel pulang kini berbunyi, Alvina segera merapihkan buku pelajaran nya ke dalam tas punggung nya. Ia segera berjalan keluar kelas tanpa memperdulikan panggilan dari Aldric.

Ia terus berjalan, sampai akhirnya peegelangan tangan nya dicekal oleh Aldric. Kini Alvina hanya bisa mengerucutkan bibirnya kesal.

"Tunggu Vin, kamu tuh kenapa? Please replied me, what happend? Aku tuh gak bisa diginiin." Aldric segera saja langsung menarik lengan Alvina dengan pelan ke arah Parkiran.

Dan langsung menyuruh Alvina masuk ke dalam mobil nya, setelah Alvina masuk Aldric pun memasuki kursi pengemudi mobil.

Menghela napas sebentar, Aldric bertanya lagi kepada Alvina dan menghadap ke arahnya, "C'mon, what happend?"

"No, just puzzled secene in front of the bathroom was when breaks." Aldric berusaha mengingat saat kejadian di depan Kamar Mandi disaat jam istirahat.

Setelah tau maksud dari Alvina, Aldric langsung berniat untuk meminta maaf, "Oh yang itu, sumpah tadi itu si Aurel yang langsung gandeng tangan aku. Please, sorry?"

"Ah, ya udah lah lupain aja. Mungkin gua terlalu baper efek lagi pms."

"Gapapa kok, itu tanda nya kamu cemburu. Aku makin tambah suka kalau kamu cemburu."

Alvina langsung menundukan kepalanya karena merasa pipinya memanas karena malu.

"Ulu ulu, sini aku peluk." Segera saja Aldric meregankan tangan nya untuk memeluk tubuh Alvina yang mungil.

Seteleh rasa dicukup, ia melepas pelukan nya dan segera menjalankan mobilnya untuk meninggalkan pelataran parkiran.

Saat di perjalanan mereka berdua sama-sama hening, tidak membuka percakapan sekalipun. Hanya terdengar lagu dari radio yang berjudul Sign Of The Time yang dinyanyikan oleh penyanyi muda anggota dari One Direction Yakni Harry Styles

Sampai Alvina menyadari bahwa ini bukan jalan ke arah rumah nya, ia lekas bertanya kepada sang empu pemilik mobil. "Al, ini bukan jalan ke rumah gua pan? Kita mau kemana emang nya?"

Sang empu yang ditanya hanya tersenyum dan menunjukan smirk nya. "Liat aja deh nanti." Jawab nya dengan santai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

1. Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang