1 - Lonely Girl

16K 714 79
                                    

Martin mengarahkan lensa pada sekelompok lumba-lumba yang tengah melompat di laut. Pria paruh baya itu selalu menyempatkan diri untuk melakukan hobinya selepas bekerja. Seperti sore ini, dia berlayar dengan menyewa perahu temannya yang seorang nelayan. Melepas penat dengan memotret keindahan laut yang selalu dikaguminya. Dia juga ditemani putri kesayangannya yang sedari tadi tak henti-hentinya ber-selfie ria sambil berdiri diujung perahu. Membuat Martin sedikit khawatir putrinya terpeleset dan jatuh ke laut karena kecerobohannya sendiri.

"Sayang, bisakah kau selfie sambil duduk saja."

Putrinya mendelik sebal. "Bisakah ayah memotret saja dan tidak menggangguku. Ayolah, ayah sudah mengucapkan itu berkali-kali. Apa ayah tidak bosan?"

"Ayah hanya takut kau jatuh, sayang."

"Ayah tenang saja. Aku sudah bilang aku bisa jaga diri..."

BRRUKK!!!

Perahu tiba-tiba berguncang keras. Gadis itu hampir saja terjatuh kalau saja dia tak berpegangan pada Ivan yang berdiri di dekatnya. Martin yang terkejut segera menghampiri putrinya.

"Sayang, kau tidak apa-apa?"

Putrinya mengangguk takut. Tampaknya dia masih shock karena hampir saja terjatuh. Dengan segera gadis itu mendudukkan bokongnya di atas perahu.

Kedua pria yang berdiri di atas perahu itu kemudian melihat sekitarnya, mencari sesuatu yang membuat perahu berguncang.

"Apa yang terjadi barusan?" tanya Martin pada Ivan yang sedang memandangi air dibawah perahunya.

"Aku tidak tahu. Yang jelas ada sesuatu dibawah sana yang menghantam perahu kita."

"Apa itu hiu?"

Martin menoleh pada putrinya yang terlihat ketakutan. "Sayang, kau terlalu banyak menonton film thriller."

"Tapi itu bisa saja kan?" jawab putrinya sedikit bergidik.

Martin menatap temannya. "Apa benar itu hiu?"

Belum sempat Ivan menjawab, goncangan itu kembali menghantam perahunya dan sesosok ekor panjang kebiruan muncul ke permukaan, mengibas air dan menciptakan kekagetan orang yang menyaksikannya.

"Duyung!" seru Ivan terkejut.

"Apa?!"

"Kau lihat ekor tadi?" kata Ivan antusias. "Itu duyung."

"Kau bercanda?" tanya Martin tak percaya. "Mana ada makhluk seperti itu. Duyung itu mitos."

"Tapi ayah aku juga melihatnya. Ekor itu sangat panjang dan berwarna biru-berkilau." ucap putrinya.

"Kau dengar kan. Bukan aku saja yang melihat."

"Dia memang senang dengan cerita dongeng makanya dia percaya."

"Tapi aku yakin dengan yang kulihat." Ivan segera bergerak mengambil jaring didekatnya. Dia melemparkan jaring ke arah sosok ekor yang samar-samar masih bisa dilihatnya. Tak lama jaring bergoyang-goyang, menandakan sesuatu telah tertangkap didalamnya.

"Tolong bantu aku. Ini berat" kata Ivan pada Martin yang masih tampak kebingungan. Tanpa babibu lagi Martin pun segera menolong temannya mengangkat jaring itu. Sesaat kemudian ketiganya terkejut melihat sosok disana.

"Singa laut?" pekik Ivan tak percaya. "Aku yakin sekali kita menangkap duyung."

"Ivan, sudah kubilang tidak mungkin. kau memang salah lihat." ucap Martin. "Begitu juga kau." Martin mendelik pada putrinya yang masih ketakutan.

"Tapi ayah, aku juga yakin kok."

"Sudah. Sekarang sebaiknya kita lepaskan singa laut ini."

***

Kiss Of A MermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang