2 - Handsome Merman

14.1K 700 115
                                    

Angin malam berhembus mengiringi kesepian seorang gadis. Gadis yang tengah duduk memeluk lututnya di tepi pantai. Dia membenamkan wajah diantara kedua lututnya sambil menangis sesenggukan.

Semua mencemoohku...
Memandangku dengan sinis...
Memperlakukanku seperti sampah...
Aku lelah dengan semua beban-beban ini..
Tolong aku...
Aku ingin teman...
Tolong, hilangkan kesepian ini...

"Hei, jangan menangis..."

Gadis itu tersentak ketika mendengar suara seseorang. Dia mengangkat wajah perlahan dan mendapati siluet seorang pria tengah berdiri beberapa langkah darinya.

Gelapnya malam membuat wajah si pria sulit dilihat, namun bayangan tubuhnya masih kentara. Pria itu sangat macho dengan tubuh tinggi dalam balutan kaos lengan pendek yang menunjukkan otot bisep dan trisep-nya.

"Kk... Kau siapa?" tanya si gadis masih sesenggukan.

"Hero." Sahut pria asing itu singkat.

"Hero?" si gadis mengernyit bingung.

"Ya, hero. Pahlawan. Mulai saat ini aku akan menjadi pahlawanmu," Jawab pria itu. "Kau tak perlu khawatir lagi. Karena aku datang untuk melindungimu, dari apapun yang ingin menyakitimu..."

Gadis itu terkejut. "Be... Benarkah?"

"Tentu saja," Pria itu kemudian mengulurkan satu tangannya. "Kemarilah. Ulurkan tanganmu. Selama ada aku, semua akan baik-baik saja."

Pria itu berjalan mendekat. Wajahnya perlahan mulai terlihat namun...

KRIIIIINNGGGGG!!!

"Akh, berisik!" jerit Dana terbangun. Dia segera mematikan alarm ponsel yang tergeletak di samping bantalnya. Kemudian menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.

"Kau mengganggu mimpi indahku saja. Dasar alarm sialan." sungutnya pada ponsel yang sekarang dia genggam.

Dana kemudian terdiam, mengingat kembali mimpinya. Pria itu seperti seseorang yang dia kenal. Seorang pria yang selama ini dikaguminya.

Dana bangkit kemudian mengambil buku diary dilaci meja belajarnya. Saat diary itu dibuka, terpampang foto Mike yang sedang berkeringat saat bermain basket di kampus. Foto itu Dana ambil diam-diam dengan kamera ponselnya lalu dia cetak dan dia tempelkan pada buku diarinya. Diary itu penuh dengan foto-foto Mike lengkap dengan tulisan dibawahnya. Didekat foto banyak gambar-gambar love yang Dana buat sendiri beserta kata-kata puitis tentang betapa tampan dan mempesonanya pria itu.

Mengingat mimpinya tadi membuat Dana tersenyum-senyum sendiri. Orang didalam mimpinya itu mirip sekali dengan Mike. Otot-otot di lengannya dan bentuk tubuhnya hampir sama seperti Mike. Apakah itu pertanda dia akan segera dekat dengan pria terpopuler di kampusnya itu? Apa Mike yang akan menjadi hero-nya? Mungkn saja, mengingat di kampus hanya Mike-lah yang tak pernah mem-bully-nya. Hanya pria itu yang tak pernah mempermasalahkan atau menjelek-jelekkan penampilannya.

"Mike..." puja Dana sambil memeluk buku diary-nya.

Ya, Mike dan Mike. Pria itu adalah salah satu semangat hidupnya selama ini.

***

Setelah selesai mengerjakan tugas di perustakaan, Dana membuka diarynya. Kejadian di dalam mimpi tadi pagi dia tulis disana. Bibirnya tak henti-henti tersenyum saat menuliskan semuanya terutama saat menuliskan nama Mike. Tak beberapa lama, dia kemudian menutup diarynya dan membereskan beberapa buku yang berserakan di meja. Dana mengembalikan buku yang dia pinjam terlebih dahulu ke dalam rak sebelum berjalan keluar dari perpustakaan.

Kiss Of A MermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang