9 - Puppy Love

5K 288 78
                                    

Langkah Dana terhenti ketika sebuah tangan menahan lengannya. Dia menatap tangan itu bingung kemudian mengangkat wajahnya untuk melihat sang empunya tangan.

"Mike?" Dana terkejut.

Mike tidak menjawab. Dia hanya diam menatap gantungan kunci Putri duyung yang menggantung di tas Dana. Pikirannya seperti menerawang. Dana yang tak mengerti dan bingung dengan sikap Mike kemudian menarik tangannya dengan wajah tak suka hingga membuat Mike terkejut. Dia tersadar dari lamunannya dan langsung menatap gadis di depannya.

"Apa yang kau lakukan?" kata Dana sedikit marah sambil membenarkan tali tas di bahunya yang sedikit merosot.

Mike masih tidak menjawab dan hanya menatap Dana. Dana yang gusar kemudian berlalu dari hadapan Mike sedangkan Mike masih menatap Dana yang berjalan pergi tanpa ekspresi.

***

Empat merman berenang memasuki sebuah gua. Tiga diantara mereka terlihat ketakutan. Pasalnya gua itu terlihat begitu gelap dan suram. Banyak tengkorak-tengkorak ikan disekitarnya. Sungguh menyeramkan.

"Cel, kau yakin akan meminta bantuan penyihir itu? Apa tidak ada cara lain?" tanya salah satunya.

"Hanya ini kan satu-satunya cara agar kita bisa memiliki kaki." jawab pria yang dipanggil Cel itu. "Kalau tidak, bagaimana kita bisa mencarinya di daratan?"

Ketiga pria yang lain pun mendesah pasrah dan mengikuti Cel memasuki gua lebih dalam. Tak beberapa lama mereka menemukan seorang duyung gendut berambut putih sedang memegang bola crystal. Kelopak matanya yang hitam terpejam dan bibirnya yang berwarna serupa juga tampak berkomat-kamit mengatakan sesuatu. Tampang dan penampilannya memang khas seorang penyihir mirip penyihir manusia hanya saja yang satu ini berekor.

"Ssse... Selamat siang, nyonya."

Penyihir itu membuka matanya dan sontak membuat keempat pemuda duyung itu terlonjak. Mata penyihir itu berwarna putih seperti zombie. Melihat kedatangan pemuda tampan, penyihir itu pun tersenyum iblis.

"Helloo..." sapanya genit. "Apa yang membawa empat duyung tampan datang kemari?"

"Kami ingin meminta bantuanmu." ucap merman berekor hijau tua. Kami dengar kau punya sesuatu yang dapat mengubah ekor duyung menjadi kaki manusia."

"Itu benar."

Keempat pemuda itu pun tampak sedikit lega. "Bisakah kami memilikinya?"

"Tentu saja." jawab si penyihir.

Raut senang langsung tergambar dari wajah para merman tampan itu namun sesaat kemudian berubah tegang ketika si penyihir menyelesaikan kalimatnya.

"Tapi dengan satu syarat."

Para pria duyung itu saling melempar pandang.

"Apa syaratnya?"

Si penyihir berenang mendekat, kemudian membelai wajah keempat pria tampan itu secara bergantian. Yang dibelai hanya bisa diam menahan jijik dan ketakutan.

"Salah satu dari kalian harus menikah denganku."

"APAAA!!!!" Teriak keempatnya.

Penyihir itu berbalik mengambil sesuatu diantara tumpukan batu yang disusun menyerupai kotak lemari dan mengambil sesuatu didalamnya. Dia memegang botol berbentuk silinder dengan cairan hitam dan menunjukkannya pada para duyung pria.

"Setiap teguknya dapat mengubah ekormu menjadi sepasang kaki manusia. Bagaimana?"

Keempat pria itu pun saling berbisik. Satu menit kemudian salah satunya berkata, "Kami akan kembali lagi nanti."

Kiss Of A MermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang