Ini adalah afterwords saya yang terakhir di cerita Rasendriya.
Sedih rasanya tapi kata 'selamat tinggal' itu mutlak terjadi di dunia ini. Kalau bertemu pasti ada perpisahan. Ini saatnya kalian mengucapkan selamat tinggal pada kisah Nirina dan Mahendra.
Setelah dua tahu terseok-seok di wattpad akhirnya kisah mereka bisa selesai juga. Setelah batal ikut lomba yang nggak jelas penyelenggaranya, cerita ini ternyata memenangkan wattys2016 yang pertama kali diadakan di regional Indonesia. Rejeki emang udah diatur ya. Alhamdulillah juga saya diberikan waktu dan kesehatan untuk menyelesaikan kisah ini. Semoga kalian bisa memetik pesan moral yang bagus dari kisah ini. Jangan diambil yang sadis-sadisnya ya.
Jangan sedih ya. Biarkan kisah Nirina dan Mahendra berlanjut di alam imajinasi kalian masing-masing. Bagaimana akhir kisah hidup mereka, bagaimana perjuangan mereka, dan bagaimana semua ini akan bermuara, semua terserah kepada takdir dan usaha mereka masing-masing dalam mencapainya. Cukup kita menyaksikan mereka di sini dan sisanya sisakan pada mereka sendiri ya.
Kalau sudah ada afterwords ini artinya tidak akan ada sekuel. Yep, saya ulangi lagi tidak akan ada sekuel untuk cerita ini.
Epilog tadi adalah ending pertama dan terakhir untuk kisah ini. Apapun endingnya, semoga kalian nrimo dengan lapang dada ya. Hehehe. Ending seperti ini sudah saya rencanakan jauh-jauh hari soalnya dan tidak ada perubahan ulang.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih bagi kalian yang sudah bersedia mengikuti kisah ini, yang bersedia bersabar lama sekali untuk menunggu setiap chapter, yang sudah memberi vote, maupun yang sudah memberi komentar yang positif dan membangun semangat saya untuk menyelesaikan karya ini. Jika berkenan, silakan ikuti kisah saya yang lainnya. Saya harap tetap bisa menerima dukungan kalian dan menyelesaikan kisah-kisah lain bersama kalian.
See you~
Best Regards
Diahsulis
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasendriya
Paranormal[WATTYS AWARD 2016 KATEGORI PENDATANG BARU] Pembunuhan aneh itu membuatku tak pernah tenang. Kenapa tidak? Semua korban pembunuhan itu bernama depan sama denganku: "Nirina". Awalnya aku tidak menanggapinya. Hidupku normal-normal saja sampai bertem...