I

1.4K 27 14
                                    

Untuk apa kita hidup di dunia ini. Terkadang itu yang selalu kita pikirkan sebagai mahluk ciptaan dari Tuhan ? apakah kita hidup hanya untuk menikmati berbagai masalah yang selalu menghampiri dalam kehidupan kita. Bukankah dahulu Tuhan menciptakan ciptaannya dengan penuh keindahan tanpa penderitaan ?

Memang ini kesalahan ciptaan pertama sang Tuhan, Manusia. Mengapa mereka tidak mendengar apa yang dikatakan oleh sang pencipta. Seandainya saja mereka tidak tertipu saat dirayu oleh ular, sang penipu. Ciptaan sang pencipta akan hidup dengan tenang tanpa merasakan sebuah penderitaan atau masalah akan kehidupan mereka sehari-hari.

Namun semua telah terjadi dan tidak ada yang bisa mengulang waktu kembali. Kini kita sebagai manusia harus terus berjuang untuk hidup apapun yang terjadi. Sebab Tuhan telah menghukum kita yang telah melanggar perintahnya untuk tidak memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat.

Seperti kisah dari sebuah pedesaan kucing. Para warga yang memilih untuk bertempat tinggal harus mengalami penderitaan yang tidak bisa mereka atasi. Mereka menderita karena desa itu kekurangan bantuan dari keperluan sehari-hari yang saat ini mereka tidak dapat mencari lagi dari sekitar pedesaan. Selain itu mereka juga kekurangan akan ketersediaan air bersih.

Mereka sangat tidak bisa memiliki kehidupan yang sepantasnya bagi mereka. kemiskinan dan kesejahteraan yang minim membuat mereka sangat menderita dan berjuang terus detik demi detik langkah yang mereka tapaki dengan kaki telanjang.

Akan tetapi, ada salah satu keluarga kucing yang terlihat paling menderita dibandingkan dengan keluarga yang ada di desa tersebut. Mereka merupakan suami istri yang baru saja membina keluarga dengan keadaan yang serba sangat kekurangan.

Mereka hanya memiliki rumah. Akan tetapi, tempat tinggal mereka terbuat dari triplek. Keadaan ini membuat mereka tidak nyaman. Semua ini dikarnakan udara malam yang sangat dingin hingga terkadang menusuk tulang-tulang mereka

Selain itu keadaan rumah juga begitu berantakan, kotor dan tidak cocok untuk mereka tempati sebagai tempat perlindungan mereka dari dunia luar yang kejam. Dibalik kekurangan, mereka hanya bisa berpasrah kepada Tuhan yang Maha Esa. Agar bisa terus dilindungi dalam menjalani kehidupan mereka.

"Suamiku bagaimana dengan nasib kita, apakah kita akan hidup seperti begini terus?" Tanya istri kepada suaminya.

Sang suami hanya bisa diam, merenung setelah mendengar perkataan istrinya. Dia tidak tahu harus menjawab apa mengenai perkataan istrinya tersebut.

"Suamiku jawab pertanyaanku ini, sampai kapan kita akan hidup seperti ini?. Aku sudah tidak betah hidup seperti begini terus. Mari kita keluar dari pedesaan yang penuh kekurangan. Mari kita coba pindah ke tempat lain.

Tetap sang suami hanya bisa diam mendengar perkataan istri. Dia tidak tahu harus melakukan apa dengan keadaan sekelilingnya yang penuh kekurangan. Dalam hatinya, dia ingin sekali membahagiakan istri yang sangat dia cinta.

"Kamu ini sebenarnya dengar tidak apa yang aku katakan kepadamu," seru istri dengan nada sedikit marah.

Sang suami akhirnya membuka suaranya, dengan segera dia menjawab pertanyaan istrinya, "Aku mendengar semua yang kamu katakan kepadaku, aku juga ingin sekali pindah dari pedesaan ini, namun aku tidak bisa meninggalkannya. Sebaiknya kamu harus bersabar dengan keadaan kita saat ini. "

"Dulu saat kita pindah ke pedesaan ini, kamu begitu senang sekali dengan semua keadaaan yang ada di desa ini. Namun kini mengapa kamu ingin sekali pindah saat desa ini mengalami kekurangan."

Si istri kini terdiam mendengar jawaban dari suaminya. Dia tidak mengeluarkan perkataan atau pertanyaan apapun kepada suaminya.

Pak kucing berkata dengan nada lembut, "Istriku kita harus bersabar dengan keadaan kita saat ini. hidup ini bagaikan sebuah roda, ada saatnya kita berada di atas dan ada saatnya juga kita berada di bawah. Jadi kita seharusnya harus bersabar dengan masalah yang sedang kita hadapi sayangku."

Istri membalas "iya perkataan kamu memang benar, tapi apakah kita akan selamanya hidup seperti ini? Tinggal dalam situasi keluarga saat ini dalam lingkungan pedesaan yang penuh kekurangan. Tapi,"

"Tapi kenapa sayangku?" Tanya Suami

Sang istri terus mengeluhkan nasib keluarga kepada suaminya, "Aku ingin sekali kau mengerti diriku yang ingin sekali pindah dan mengubah nasib kita ke lebih baik lagi, mari kita melakukannya bersama-sama."

"Ia, aku mengerti apa yang kamu rasakan kini. Terkadang aku juga sudah lelah dengan keadaan kita yang sangat kekurangan dan memiliki rumah yang terbuat dari triplek yang bisa membuat aku dan kamu kedinginan saat malam tiba,"

"Oleh karna itu aku meminta kamu agar kita segera pindah dari tempat ini dan merubah nasib kita di tempat lain. kamu harus ingat kita harus melanjutkan kehidupan untuk masa depan keluarga dan yang terutama untuk anak-anak kita nantinya."

Telihat wajah pak kucing yang menerima keinginan sang istrinya, "namun apakah kamu sudah siap dengan keadaan yang akan kita hadapi nantinya sebab kita belum tahu keadaan kita selanjutnya."

"Aku sudah siap dengan apapun yang akan terjadi dengan kita nantinya. Kita berdua akan saling membantu untuk merubah nasib keluarga kita agar lebih baik lagi," balas istri.

"Baiklah kalau itu mau kamu istriku, mulai besok kita akan pindah dari tempat ini ke tempat yang lebih baik lagi," Jawab Suami.

Sang istri sangat senang mendengar perkataan sang suami yang menerima permintaanya dirinya "terima kasih suamiku, kau mengerti apa yang kuinginkan."

"Ia tapi semua ini kulakukan demi keluarga yang sedang kita bina saat ini bukan keinginan dariku atau permintaanmu,"jawab pak kucing.

Sang istri hanya bisa tersenyum dengan perkataan sang suaminya yang sangat peduli dan sayang kepada keluarga.

Pembicaraan diantara suami istri pun berakhir. Pak kucing dengan berat hati harus meninggalkan tempat mereka demi keinginan sang istri yang ingin pindah ke tempat yang lebih baik.

"Terima kasih suamiku," Jawab sang istri. "Baiklah aku akan mempersiapkan barang-barang untuk besok hari."

Pak kucing membalas, "Ia istriku."

Sang istri pun meninggalkan suaminya untuk mempersiapkan kepergian mereka meninggalkan pedesaan yang sudah lama mereka tempati. Dia terlihat sedikit bahagia yang terpancar dari wajahnya. Sebuah kebahagiaan yang memiliki sebuah makna bagi dirinya.

ARTI SEBUAH PERJUANGAN HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang