Tinggalah pak kucing dan anaknya untuk menjaga Pak kijang. Dia melihat tubuh tuan kijang yang masih mengeluarkan darah. Segera dibalutnya darah pak kijang dengan sehelai kain yang berasal dari bajunya untuk menghentikan darah yang keluar.
Setelah membalut luka pak kijang dengan sehelai kain, pak kucing melihat anaknya yang tertidur dengan tenang. Sekali lagi, dirinya merasa sejuk saat memandang wajah anaknya, dibelai kepala anaknya yang masih empuk seperti jelly tanpa satupun rambut yang belum tumbuh.
"Sungguh tenang sekali anak anda tuan ?" seru Pak kijang membuka pembicaraan.
"Ia tuan Kijang. Aku senang saat melihat dia yang tenang dalam kesunyian."
"Aku juga senang saat memandang wajah bayi yang sedang tertidur lelap. Sungguh membuatku teringat akan anak-anakku dahulu saat mereka masih belum mengerti gelapnya dunia."
"Mengapa anda bisa mendapatkan kecelakan seperti ini tuan," tanya pak kucing.
"Aku diserang oleh yang tidak aku kenal saat aku hendak pulang ke rumah. Mereka memukul diriku tanpa ada rasa kasihan kepadaku. Setelah puas memukul diriku, mereka mengambil uangku sebesar 3 juta. Padahal uang tersebut akan digunakan uang membiayai kehidupan keluargaku. Kini aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sebab semua yang kudapatkan telah musnah dengan mudahnya."
"Apakah anda tidak tahu mengapa mereka merampas semua barang milik anda tuan?"
"Aku tidak tahu mengapa mereka menyerang diriku pak kucing. Padahal uang yang di rampok merupakan hasil pekerjaanku selama dua bulan. bahkan aku harus meninggalkan keluargaku demi mendapatkan uang tersebut.."
"Meninggalkan keluarga anda? Mengapa ?" tanya pak kucing dengan heran.
"Ia pak kucing. Saya harus meninggalkan keluarga saya di luar kota demi mencari uang yang cukup demi keluarga yang kucinta."
"Mengapa anda tidak mencari pekerjaan di kota ini, tuan. Bukankah banyak binatang yang berkata bahwa kota ini akan memberikan segala yang kita perlukan dalam kehidupan kita, seperti contohnya pekerjaan."
Pak kijang membalas pertanyaan pak kucing "Awalnya saya berpikir seperti yang anda katakan. Namun kenyataannya salah, saya sulit mendapatkan pekerjaan disini.
"Mengapa bisa demikian pak kijang ? bukankah kota ini sangat berkembang pesat dibandingkan dengan daerah saya terdahulu?. Jadi anda tidak akan sulit mendapatkan pekerjaan disini.
"Anda benar. Daerah ini sangat pesat perkembangannya dibandingkan dengan daerah lain. Akan tetapi akan sulit jika tidak memiliki uang yang banyak."
"Uang yang banyak ??? maksud anda ?
"Disini uang merupakan hal yang terutama. Anda hanya bisa mendapatkan pekerjaan jika ada kenalan atau memberikan uang kepada calo pencari kerja. Terkecuali anda memilki ketrampilan dalam diri anda agar bisa menghasilkan pundi-pundi uang.
Ketrampilan yang cukup ?" untuk apa kita memiliki hal itu tuan ?" tanya pak kucing penuh heran.
Pak kijang menjawab "Kita memerlukan sebuah ketrampilan dikarnakan anda bisa membuat sebuah usaha yang bisa anda kerjakan sendiri. Karna dengan itu akan ada lowongan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan.
"Uhm begitu ya pak kijang. Terima kasih atas infonya. Ini sangat berguna bagiku yang merupakan masyarakat baru di kota ini."
"Sama-sama pak kucing. Senang rasanya saya bisa berbagi cerita dengan anda."
*****
Sudah beberapa menit Ibu kucing berdiri di sudut jalanan. Dia selalu melihat setiap sudut jalan, berharap ada binatang yang melintas. "Apakah tidak ada orang yang melintasi jalanan ini. Sudah lama sekali aku berada disini." Keluh istri kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTI SEBUAH PERJUANGAN HIDUP
Fiksi UmumHigh Rank #15 Fabel (25-06-2018) #109 SEMANGAT (29-05-2018) #383 IN GENERAL FICTION (12-08-2017) Sebuah kisah novel akan sebuah perjuangan dalam mengarungi sebuah kehidupan; berjuang untuk terus menjalani kehidupan, Saling menolong dan bertahan hid...