12. SESUATU YANG TIDAK DIHARAPKAN

63 1 0
                                    

"Tok , tok, tok, tok" suara pintu depan berbunyi.

"Tok, tok, tok." Sekali lagi terdengar suara pintu berbunyi. "Hallo apa ada penghuni rumah ini," terdengar seperti suara binatang yang sedang berbicara. Dia kembali mengetuk pintu tersebut, "Tok, tok,tok, apakah ada binatang di dalam rumah ini?" serunya.

Pak kucing terbangun dari tidurnya. Dia mendengar sebuah suara yang mengetuk pintu depan rumahnya. Dia dengan cepat bangun dari tempat tidurnya dan segera meninggalkan kamarnya menuju pintu depan rumahnya untuk mengetahui siapa yang datang ke rumahnya.

"Ia siapa di sana?" Balas Pak kucing.

"Hello, apa ada binatang di dalam." Teriak binatang tersebut dari luar sekali lagi.

Pak kucing membuka pintu depan rumahnya. Dia melihat seekor Babi berjenis kelamin perempuan berdiri dihadapannya. Umurnya terlihat seperti 30-35 tahun, memakai kemeja berlengan panjang berwarna merah muda, gemuk dan bercelana panjang. Wajahnya terlihat menyeramkan dan tanpa ekspresi orang yang menyenangkan.

Terlihat juga sebuah buku panjang yang dia genggam di tangan kanannya, "Selamat Siang pak." Salam ibu babi kepada pak kucing. "Apakah ini benar kediaman keluarga bapak kucing?"

Pak kucing menjawab dengan tenang "Ia, anda benar ibu. Saya pak kucing. Ada urusan apa ibu kesini?"

"Saya yang memiliki kontrakan dan ingin meminta sewa kontrakan anda tuan kucing," kata ibu babi. "Apakah anda sudah bisa membayar sekarang tuan?" lanjutnya.

Sang Kucing terdiam beberapa saat. Dia terlihat bingung bagaimana caranya mengatakan kepada ibu babi, bahwa dia belum bisa untuk membayar uang kontrakan.

"Jadi bagaimana tuan, apakah anda bisa membayarnya ?"

Kucing tidak mendengar perkataan ibu babi. Dia terus memikirkan apa yang harus dia katakan kepada ibu babi.

"Apakah anda mendengarkan apa yang saya katakan barusan. Tuan Kucing!"

"Ia ibu babi, aku mendengar apa yang anda katakan." Balas kucing. "Uang kontrakan pasti akan saya bayar ibu."

"Terus sekarang mana uang sewanya, Tuan." Ibu babi membuka buku panjang yang dia bawa. Lalu dia melihat isi catatan di buku tersebut. "Sepertinya anda belum membayar uang kontrakan selama 2 bulan tuan kucing. Apakah saya benar ?? Silahkan anda lihat catatan buku saya.

Kucing melihat catatan tagihannya, "Ia anda benar ibu. Tapi sepertinya saya belum bisa membayarnya sekarang. Sebab saya belum mempunyai uang, ditambah lagi istri saya baru saja melahirkan, ibu babi," keluh pak kucing.

"Selamat atas kelahiran anak anda tuan kucing. Tapi anda harus tetap membayar biaya atau kalian bersiap-siap keluar dari kontrakan ini. Masih banyak binatang yang ingin menyewa selain keluarga kalian, pak kucing!" Seru Ibu babi sambil menutup buku catatan miliknya

Sejenak hati sang kucing terhenyak Saat mendengar perkataan ibu babi. Dia benar-benar tidak menyangka jika ibu babi akan berkata demikian kepadanya. "Apa yang anda katakan barusan? Mengusir keluargaku? Akan tinggal dimana nanti keluargaku jika anda mengusir kamu.

"Ia, anda benar tuan. Aku akan mengusir anda, jika tidak membayar uang sewa. Apakah anda keberatan dengan perkataan saya barusan?"

Tuan kucing berkata serius dengan ibu babi, "Saya dan keluarga masih memerlukan kontrakan untuk tempat tinggal kami. Janganlah anda mengusir kami, ibu babi. Aku memohon kepadamu."

"Aku tidak peduli anda dan keluarga anda akan tinggal dimana. sebab yang kuinginkan sekarang hanya uang sewa yang harus anda bayarkan. anda harus segera membayar atau aku akan melakukan apa yang telah kukatakan yaitu mengusir keluarga anda dari kontrakan ini."

Keadaan ini membuat pak kucing pusing tujuh keliling dan tidak mempunyai ide untuk bagaimana caranya dia membayar uang kontrakan yang belum dia bayar selama 2 bulan. Terlebih lagi istrinya baru saja melahirkan seekor anak.

Selang beberapa menit kemudian, pak kucing berkata kepada ibu babi "Baik ibu saya akan berusaha untuk membayar biaya sewa kontrakan miliki ibu babi. Tapi bisakah anda memberikan waktu kepada kami ?"

"Baiklah tuan, saya akan memberikan waktu kepada anda. Saya akan kembali dalam beberapa minggu kemudian. Semoga anda bisa mendapatkan uang untuk bayar sewa. Tapi jika tidak, saya dengan terpaksa akan mengusir anda dan keluarga." Tegas ibu babi.

Pak kucing lega mendengar perkataan dari ibu babi. Lalu dia membalas, "terima kasih ibu babi. Saya akan membayarnya dengan segera kepada anda.

"Oke. Baiklah sepertinya urusan saya sudah selesai dengan anda. Kini saya harus pergi," seru ibu babi.

"Apa anda tidak ingin istirahat sebentar, mungkin anda ingin makan atau minum begitu. Biar saya buatkan untuk anda, ibu babi ?"

"Terima kasih tuan kucing. Anda tidak perlu repot-repot. Saya ada urusan di tempat lain."

"Baiklah jika ibu babi ingin pergi.hati-hati di jalan untuk anda."

"Ingat saya akan kembali dalam beberapa minggu." Ibu babi akhirnya pergi meninggalkan pak kucing. Dia berjalan sangat pelan dengan keempat kakinya tersebut.

Kini tinggallah pak kucing yang kebingungan dalam kesendirian. Hingga dia berkata, "Darimana aku bisa mendapatkan uang sebelum ibu babi datang kembali. Saat ini saja aku belum mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi jika tidak keluargaku akan hidup di jalanan."

Pak kucing terus merenung dan merenung, memikirkan cara melunasi uang kontrakan kepada ibu babi. Dia sungguh tidak ingin keluarga yang dicintainya tinggal di jalan. Hingga akhirnya dia telah menentukan sikap dewasa sebagai kepala keluarga. "Baiklah aku harus segera mencari pekerjaan siang hari ini. aku harus mendapatkan pekerjaan apapun itu yang terpenting bisa mendapatkan uang." 

ARTI SEBUAH PERJUANGAN HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang