Dokter bangau pergi meninggalkan loket pembayaran. Dia berjalan menuju ke arah ruang peristirahatan untuk menemui keluarga kucing. Namun ditengah perjalanan dia bertemu dengan seekor Siput yang berpapasan dengannya.
Sang bangau menghentikan langkahnya untuk menghilangkan rasa penasarannya. dia mendekati binatang tersebut dan berkata "permisi tuan, sepertinya saya mengenal anda." Tanya sang dokter
Sang siput membalas, "Iya, ada apa ? anda siapa ?"
"Maaf tuan sepertinya saya mengenali anda, apakah anda Rayi, teman saya sewaktu masih di SMA."
"Uhm anda benar saya Rayi. Memang anda siapa ya pak?"
"Saya Ordy, temanmu yang dulu selalu menghina dan mengganggu kamu. Apakah kamu ingat ?"
"Ordy ??, sebentar saya ingat dulu....Oh ya kamu yang aku benci karna selalu menghina dan menggangguku dulu."
"Iya, tapi maafkan semua yang pernah kulakukan kepadamu dulu. Aku menghina dirimu sebab jalanmu sangat lambat sekali dan selalu tertinggal dalam perlombaan lari atau jalan-jalan saat bersama teman-teman yang lain, Rayi.
"Aku sudah memaafkan dirimu lama sekali. Aku sudah melupakan semua yang telah terjadi sebab aku memang sangat lambat saat berjalan. Sebab aku merupakan seekor siput yang dalam sejarah memang sangat lemah untuk berjalan dan berlari dalam sebuah perlombaan.
"Terima kasih Rayi sebab engkau sudah memaafkan diriku akan semua yang pernah kulakukan kepadamu. Jawab Ordy, sang dokter. "Sekarang apa yang sedang kamu lakukan di rumah sakit ini?"
Rayi, sang siput menjawab "aku ingin memeriksa kesehatanku yang sedang kurang baik." Lalu dia melihat pakaian yang sedang dikenakan oleh Ordy beserta alat-alat yang dimiliki temannya. "Ordy, apakah kamu dokter disini?"
"Iya aku dokter kandungan di rumah sakit ini." balas Ordy.
"Kamu sekarang sudah hebat dan berubah sekali. sebab dulu kamu bandel tapi kini bisa menjadi seekor dokter kandungan."
"Aku berubah sebab telah berjanji untuk menjadi seperti ayahku yang merupakan seekor dokter. Tapi ayahku tidak bisa melihatku yang telah menjadi seekor dokter."
"Ada apa dengan ayahmu, Ordy?" Tanya Rayi.
"Beliau telah meninggal saat aku memasuki dunia perkuliahan. Dia meninggal sewaktu rumah yang kami tempati terbakar dan nyawa ayahku tidak bisa diselamatkan meski saat itu para tetangga berhasil mengeluarkan ayah dari kebakaran tersebut."
"Aku turut berduka cita Ordy. Aku baru tahu kejadian tersebut."
"Iya, Tidak apa-apa Rayi, lagipula aku sudah bisa menerima semua yang telah terjadi dan kini aku sudah berhasil menepati janjiku kepada ayah." balas Ordy dengan tenang. "lalu apa yang kamu rasakan dengan penyakitmu, Rayi ?"
"Aku selalu batuk-batuk dalam dua minggu terakhir ini. Sudah beberapa kali aku pergi ke rumah sakit untuk diobati namun hasilnya belum sembuh hingga saat ini."
"Mungkin semua ini disebabkan oleh keadaan sekitarmu yang buruk."
Rayi menjelaskan situasi yang terjadi dengan dirinya "Kamu benar Ordy. keadaan disekitarku memang buruk. Semua ini terjadi karna banyak binatang yang dengan seenak hatinya merusak dan membakar berbagai pohon. Mereka tidak pernah memikirkan kerugian yang akan mereka terima nanti seperti asap yang akan merusak kesehatan mereka, pemanasan global dan yang utama mengganggu kehidupan binatang-binatang yang lainnya yang ingin hidup tenang,"
"Tapi semua telah terjadi. Pohon-pohon di hutan kini semakin menipis dan bumi sudah diliputi dengan berbagai asap yang berasal juga dari asap-asap pabrik." Balas Ordy.
"Anda benar, namun bumi beserta isinya merupakan tanggung jawab kita. kita tidak boleh menebang pohon dengan sembarangan dan mengurangi asap-asap di pabrik.
Pak Ordy melihat temannya Rayi dan membalas perkataannya "selain itu kita juga harus mengajari kaum muda untuk mengerti akan pentingnya hidup tanpa polusi agar mereka bisa menghirup udara yang bersih dan tidak ada yang menderita karna polusi.
"Kamu benar Ordy, akan tetapi kaum muda di jaman ini sangat sulit untuk mengerti akan pentingnya menjaga lingkungan Mereka tidak pernah mencoba merubah apa yang telah menjadi kebiasaan binatang-binatang yang telah hidup sebelum mereka dan tidak ada seekor pemimpin yang dapat menjadi panutan untuk mereka agar mengerti hidup bebas dari polusi," Jawab Rayi dengan jelas. "Jadi menurut kamu, apa yang harus kita lakukan selanjutnya jika kaum muda saja sulit untuk merubah situasi tanpa ada polusi di kehidupan kita?"
Ordy terdiam mendengar pertanyaan Rayi. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Setelah berdiam beberapa menit Ordy sang bangau akhirnya menjawab pertanyaan si siput "Kawan kalau menurutku kita sebagai generasi yang telah memakan banyak asam garam sebaiknya bisa menjadi panutan bagi yang muda. Mereka tidak butuh lagi menunggu seekor binatang yang bisa menjadi panutan untuk mereka, sebab ada kita yang akan mengajari mereka mengenai apa yang sedang terjadi dalam hidup ini."
Sang siput membalas "Menurut aku, kamu benar sekali Ordy, kita harus menjadi panutan bagi kaum muda yang belum mengenal banyak mengenai kerasnya hidup ini agar mereka tidak terjebak dalam gelapnya bumi yang kita tempati ini.
"Mari kita berharap agar mereka, para kaum muda bisa merubah dunia menjadi lebih baik lagi di masa depan nanti,"sahut Ordy.
"Aku juga berharap demikian Ordy. Aku ingin sekali dunia ini menjadi sebuah tempat yang indah, nyaman dan mempesona seperti taman firdaus yang abadi, jadi kita bisa menikmatinya saat kita dan binatang-binatang lainnya masih bisa bernapas untuk hidup."
"Amin Rayi. Semoga apa yang kita harapkan bisa terjadi dimasa depan nanti. Selain itu kita juga jangan lupa berdoa agar Tuhan membantu kita. Kata Ordy.
Rayi mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh Ordy. Dia kaget dengan perkataan temannya tersebut. "Kamu sekarang sudah dewasa sekali Ordy sangat berbeda sekali saat kamu SMA dulu.
"Rayi, ada kalanya seekor binatang itu berubah. Seperti diriku yang tidak tahu diri dengan sifatku, yang suka membolos, merokok, bandel dan aku sering menjadikanmu sebagai bahan ulah kebandelanku dengan selalu menghina kamu. Tapi...." Ordy terdiam.
"Tapi kenapa Ordy ?" Tanya sang Siput
Ordy kembali berkata "Tapi tragedi yang menimpa ayahku telah membuka mataku yang tertutup dan merubah diriku untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya hingga aku berhasil menjadi seekor dokter. Aku ingin membanggakan almarhum bapakku" Ordy berkata dengan mata yang berkaca-kaca.
Rayi membalas "Akan tetapi perubahan itu bukan hanya terjadi saat kita kehilangan sesuatu yang kita sayangi atau banggakan. Perubahan juga terjadi karna suatu situasi yang dimana kita ingin membuktikan bahwa kita pasti bisa berhasil untuk mendapatkan apa yang kita harapkan.
Sang bangau mendengar perkataan siput dengan seksama.
"Apa yang kukatakan ini seperti diriku yang saat SMA begitu pemalu dan lambat sehingga aku sering dijadikan bahan hinaan kamu dan teman-temanmu.
Walaupun demikian aku bangkit dan berjanji kepada diriku sendiri bahwa aku pasti berhasil serta membuktikan kepada para binatang yang menghina diriku dulu. Kini semua yang kuinginkan telah terwujud saat aku berhasil menjadi seekor pengusaha sukses. awalnya aku menjual barang-barang seperti menjual cangkang-cangkang buat para siput yang membutuhkan hingga menjual berbagai property. aku terus berusaha hingga aku berhasil dan kini melihat kamu juga telah berhasil menggapai apa yang kau impikan Ordy.
Ordy membalas perkataan temannya "Sama-sama Rayi. Kamu juga kini telah sukses dengan semua usahamu. Akan tetapi, maafkan diriku sebab harus pergi menemui pasienku."
"Baiklah Ordy. tidak apa-apa aku di sini, mungkin sebentar lagi aku akan dipanggil untuk diperiksa.
"Kalau begitu aku pergi. Sampai kita jumpa lagi dilain kesempatan nanti. senang sekali aku bertemu dan berbicara denganmu." Jawab bangau.
Lalu Ordy, sang bangau pergi meninggalkan siput dan melanjutkan kembali perjalanannya untuk menemui keluarga kucing. Dengan segera dia ingin memberitahu mengenenai pembayaran persalinan ibu kucing yang telah dilunasi olehnya dan mereka sudah bisa pulang.
ne-hei9J
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTI SEBUAH PERJUANGAN HIDUP
Fiksi UmumHigh Rank #15 Fabel (25-06-2018) #109 SEMANGAT (29-05-2018) #383 IN GENERAL FICTION (12-08-2017) Sebuah kisah novel akan sebuah perjuangan dalam mengarungi sebuah kehidupan; berjuang untuk terus menjalani kehidupan, Saling menolong dan bertahan hid...