15. SEMUA DEMI KELUARGA

190 1 0
                                    

Keesokan harinya pak kucing terlihat sudah bersiap untuk pergi meninggalkan keluarganya untuk mencari sebuah pekerjaan di luar kota. Barang-barang yang akan dia bawapun telah disiapkan oleh dia dan istrinya. Hingga akhirnya dia harus berpamitan kepada kekasih pujaan hatinya.

"Istriku,saatnya aku harus pergi meninggalkan kalian untuk sementara demi mencari uang untuk membayarkan uang kontrakan dan kehidupan keluarga kita nantinya," Kata sang suami.

Sang istri hanya mendengar perkataan tanpa ada satupun kata-kata yang keluar dari mulutnya. Dia terasa berat untuk berpisah dengan suaminya yang harus pergi meninggalkan dia dan anaknya. Begitupun juga dengan hatinya yang seolah-olah sendiri tanpa ada yang menemani akan dirinya.

Pak kucing melihat wajah istrinya dan dia mengerti dengan apa yang kini dirasakan oleh istrinya. Dia memegang kedua tangan istrinya dan berkata "Aku akan segera kembali sayangku. Aku pergi karna demi kelangsungan keluarga yang kini kita bina. Selain itu kita juga pasti membutuhkan biaya banyak demi Gabriel, anak yang kita sayangi."

"Aku tidak bisa berpisah denganmu suamiku. Apalagi aku harus menjaga Gabriel sendirian tanpa dirimu." Istri kucing akhirnya menangis. Namun apa daya dirinya yang tidak bisa melepas kekasihnya yang harus pergi mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang agar bisa melunasi uang kontrakan. "Kamu harus berjanji kepadaku agar cepat kembali sebelum hari ke 3 seperti yang kamu katakan kepada ibu babi tadi." Dia memegang tangan suaminya dan tidak ingin dia lepaskan.

"Ia saya akan kembali sebelum hari ke 3 sayangku. Aku minta doa darimu agar aku bisa mendapatkan apa yang kini kita butuhkan dan yang paling terpenting aku akan selalu sehat serta selamat." Perlahan-lahan sang suami melepaskan tangannya.

"Aku pasti akan selalu mendoakanmu suamiku. Berhati-hatilah kamu di perjalanan."

Sang suami tersenyum kepada istrinya . "Aku akan baik-baik saja istriku. Kamu harus jaga anak kita, Gabriel dengan baik ya."

"Baik suamiku. Aku akan menjaga Gabriel dengan sangat baik."

"Oke aku pergi sayangku." Diciumlah kening istrinya dan dia memeluknya dengan kasih sayang. "Kamu jangan menangis lagi." Setelah itu dia juga mencium kening anaknya. "Semoga kamu selalu sehat anakku selama aku tidak bersama denganmu," Serunya kepada anak yang dia sayangi.

Pak kucing segera membawa barang yang dia butuhkan dan akhirnya pergi meninggalkan istri dan anaknya Gabriel. Dia melihat mereka dan melambaikan tangannya.

Sang istri juga melambaikan tangannya kepada suami tercinta. Dengan rasa sedih dia harus melepaskan suaminya pergi meninggalkan dia dan anaknya. "Sampai kita jumpa lagi suamiku. Cepatlah kamu pulang," teriaknya

"Baik istriku." Balas sang suami.

Pak kucing pergi meninggalkan istri dan anaknya, Gabriel untuk mencarikan sebuah pekerjaan agar bisa melunasi biaya tagihan kontrakan.

***

Kini tinggalah istri kucing bersama anaknya di rumah. Kesedihan akan perginya suaminya masih dia rasakan meski sang suami telah pergi. dia harus berjuang sendiri untuk mengurusi keluarga dan anaknya yang masih butuh perlindungan darinya sebagai seekor ibu.

"Baik kini tugasku sebagai seekor ibu yang harus menjaga dirimu anakku hingga suamiku kembali dan mendapatkan pekerjaan di luar sana dan pulang dengan membawa uang untuk melunasi uang kontrakan yang belum kita bayar kepada ibu babi dan kehidupan kita selanjutnya," seru dia walau wajahnya masih terlihat bersedih dan dia berharap mengenai keadaan suaminya "Kuharap kamu akan baik-baik saja suamiku di luar sana."

Istri kucing kembali memasuki ke ruang tamu. "Mulai sekarang aku harus melakukan sesuatu yang berguna untuk diriku agar diriku merasa tidak sendirian di rumah ini."

Lalu diambilnya sebuah sapu yang tergantung di dinding. Segera ibu kucing menyapu seluruh ruangan yang dimulai dari kamar, ruang tamu hingga ke ruang depan rumahnya dengan sangat bersih hingga tiada debu satupun.

Tidak berapa lama kemudian, istri kucing telah selesai menyapu. Ditaruhnya kembali sapu tersebut ke tempat semula dimana dia mengambil barang itu.

Setelah itu dia melakukan hal yang lain yang biasa dilakukan para wanita yaitu merapikan tempat tidur, membangunkan anaknya untuk makan, memandikan, menggantikan popok dan menidurkan anaknya. Dia sangat semangat sekali dengan semua yang sedang dia lakukan.

"Akhirnya aku sudah menyelesaikan tugas-tugasku di rumah," Kata ibu kucing. "Capek tapi sangat menyenangkan jika aku mengerjakan semua ini dengan rasa ikhlas. Ternyata ini perkerjaan sebagai seekor ibu rumah tangga, menjaga anak dan tinggal di rumah namun semua ini kulakukan demi keluargaku tercinta."

Ibu kucing beristirahat di sebuah bangku yang tidak jauh di mana dia berdiri. Dia merenung sendiri dengan sesuatu apa yang akan terjadi dengan dia dan anaknya jika sang suami tidak berada di rumah bersama dengan dirinya, apalagi ini pertama kalinya dia harus berpisah dengan sang suami setelah mereka menikah. Dia sedikit takut jika akan terjadi hal yang buruk kepada dia dan anaknya sebab dia belum mengerti dengan keadaan lingkungan barunya. "Aku berharap akan baik-baik saja tanpa suamiku," Harapnya dalam hati.  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARTI SEBUAH PERJUANGAN HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang