Part 28

2.1K 260 51
                                    

Keesokan paginya, Krystal mendiamkanku, meskipun dia masih membuatkan sarapan untukku tapi, dia tidak membangunkanku seperti biasa, hanya membiarkan aku tidur hingga bangun kesiangan. Biasanya, dia akan marah jika aku tidak bangun pagi.

Ketika aku makan, mataku terus melihat Krystal, yang sedang asyik menonton film Perancis kesukaanya. Huh, apa dia marah ?

" baby .. "

Tidak ada respon. Krystal sibuk memakan cemilannya, sambil terus menatap layar tv tanpa berkedip. Memang saat itu, sedang muncul aktor tampan. Aku mendengus kesal, bukan karena dicueki, tapi dia fokus dengan aktor itu dan, ya aku sedikit cemburu. Kembali aku fokus melihat makanan, dengan malas aku menyendoknya ke dalam mulutku.

Krystal beberapa kali mondar-mandir ke dapur, hanya sekedar mengambil air atau mengambil cemilan kembali. Jika dia mengambil satu bungkus cemilan, berarti dia sedang marah. 

" kenapa tidak kamu ambil botolnya saja ? jadi kamu tidak perlu mondar-mandir begini. " kataku mengingatkan.

Sial, lagi-lagi dia tidak merespon. Aku hanya bisa melihat punggungnya dari belakang. Tiba-tiba Handphoneku berdering, dan itu sukses merebut perhatian Krystal. Setelah itu, dia kembali menonton film, tapi dengan kepala disandarkan ke sofa.

"ya, hallo ? "

" hai, Amb. apa benar kamu mengantarkan aku kesini ? "

Mati aku, Irene yang menelpon.

" ah tidak, aku kesana dengan sahabat dan kekasihku. "

Aku melirik Krystal, dia masih bersikap acuh. Aku mendengar Irene berdeham.

" hmm, ternyata kau orang kaya juga ya ? kupikir tidak. hehehe. "

Irene tertawa.

" itu karena aku menikah dengan Suho, dan appa tidak menyetujuinya. jadilah aku hidup seperti itu. tapi setelah kami becerai, appa mau menerimaku lagi. itu berkat kau Amb. "

Senyuman manis, terukir di bibirku. Tiba-tiba .. 

' Bukk !! '

Aku terlonjak kaget. Krystal menghantamkan gelas ke meja makan, tatapannya seperti macan yang akan menerkamku sekarang.

" suara apa itu ? apa kau tidak apa-apa ? "

Aku diam, tidak berani menjawab dengan tatapan mematikan, Krystal berjalan kearahku dan merebut Handphoneku begitu saja.

" Amber ? kenapa tidak menjawab ? kau tidak apa-apa kan ? "

" Amber sudah kucincang-cincangjadi dia tidak bisa menjawab lagi. "

' Ooh, perang dunia ketiga ' kataku dalam hati.

" jadi kau kekasihnya ? itu suatu keberuntungan untukku. hahaha .. "

from me to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang