Part 33

1.5K 234 17
                                    

" hallo unnie ? "

" Soojung. "

deg ! 

appa ?? 

" ne, appa ? "

" kau harus pulang besok. "

" kenapa ? "

" kenapa ? aku sudah membiarkanmu sendirian diluar sana. apa itu sesuatu yang aneh jika seorang appa menyuruh putrinya untuk pulang ? "

Aku terdiam, dengan helaan nafas yang pelan aku menjawab,

" kurasa itu wajar appa. tapi bukan itu yang aku mau dengar darimu. "

" lantas ? "

" setelah sekian lama kau baru menyuruhku pulang dan itu tiba-tiba. apalagi kau menggunakan handphone unnie untuk menghubungiku, bagiku ini sangat aneh. "

Appa diam tidak menjawab. Lalu terdengar suara tertawa mengejek dari seberang sana.

" kau memang putriku, Jung Soojung ... hahaha. dengar sayang, aku tidak mau basa-basi lagi. aku ingin kau pulang karena aku tidak mau kau bersama dengan seorang Liu. "

Aku tersenyum sinis mendengarnya.

" aku bahagia bersama dengannya appa. "

" bahagia ? kalian tinggal di apartemen kumuh dan dia tidak mempunyai mobil. apanya yang bisa membuatmu bahagia ? "

Aku memejamkan mata untuk mengendalikan amarahku yang sebentar lagi akan meledak.

" setidaknya Amber membuatku tidak merasa sendiri dan dia mampu memberikan kasih sayangnya untukku. bahagia itu tidak harus diukur dengan materi appa, jika hal sederhana yang Amber berikan untukku saja sudah cukup membuatku bahagia, kenapa aku harus meminta lebih ? "

Appa kembali tertawa. 

" nak, dengarkan appamu. masih banyak laki-laki diluar sana yang mampu memberikanmu lebih dari sekedar keserderhanaan, Soojung. "

" appa, kau tahu kan kenapa aku pergi dari rumah ? "

" tentu saja aku tahu Soojung, dengar .. "

" jika kau mengertahuinya, kenapa mengulanginya lagi ? "

" maksudmu ? "

" berhenti membanding-bandingkan orang lain appa. "

Aku menggigit bibirku setelah mengucapkannya, aku siap jika appa akan memarahiku.

" aku ingin kau hidup lebih baik sayang. apa itu salah ? "

Aku menggeleng.

" tidak, setiap orang tua di dunia. pasti menginginkan kehidupan yang lebih baik untuk anaknya kelak. tapi appa, tidak akan pernah tahu sebaik apa hidupku saat ini, dan sebahagia apa diriku sekarang. appa tidak akan pernah tahu. "

Suaraku mulai bergetar.

" appa tahu sayang, appa tahu. jadi, dengarkan kata appa. kami orang tuamu yang berhak menentukan apa yang terbaik untuk anaknya. "

" kau tidak akan pernah bisa tahu apa yang terbaik untuk kami. itu hanya alasanmu saja agar hatimu tenang, kalau apa yang kau lakukan tidak salah. "

Aku mulai menangis. Tiba-tiba Amber masuk kedalam kamar, dan terdiam mematung melihatku menangis.

" hahh .. aku akan tetap menjemputmu besok. suka atau tidak suka, aku akan membawamu pulang. "

from me to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang