Part 44 (sekuel)

4.7K 265 75
                                    

Hujan mengiringi perjalanan kami pagi ini. Sengaja aku mengajak keluarga kecilku mengunjungi suatu tempat yang sudah lama tidak aku kunjungi.

" apa ini hari sibuk ? kupikir tidak akan macet. " Keluhku.

" kamu lupa ? besok hingga lusa hari libur sayang, orang-orang keluar ingin berlibur. "

" benarkah ? aku benar-benar lupa. kurasa aku memilih hari yang salah kalau begitu. "

Soojung mengusap pipiku perlahan.

" kamu selalu menundanya sayang, padahal sejak kita berpacaran aku ingin sekali pergi kesana. tapi, baru kesampaian ketika kita sudah menikah. "

" berhenti mengeluh dan hadapi saja, kamu bukan melakukan sesuatu yang sia-sia. " Ucapnya lagi.

Aku mendesah pelan dan mengangguk.

Kemacetan cukup parah yang panjangnya hingga 5 km. Aku menyalakan musik untuk mengisi keheningan, Aku melirik Soojung yang sudah tertidur pulas, sambil menggendong putri kecil kami. Wajahnya cantik seperti ummanya, sewaktu dia lahir aku menangis hingga terisak. Sementara Soojung hanya tersenyum, sambil mengusap kepalaku.

Hari itu, adalah hari yang sangat membahagiakan untuk kami. Aku terus menciumi bibir Soojung tanpa henti, tubuhnya penuh dengan keringat, dan wajahnya terlihat sangat lelah.

Hingga akhirnya aku bisa melihat wajah putri kecil kami, Aku mengambilnya dari gendongan suster. Kuciumi kening dan kedua pipinya, aku kembali menangis. Lantas aku memberikannya pada Soojung, aku mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

Aku memejamkan mata mengingat hari itu, aku sangat bahagia menjadi seorang appa.

' tiinn !!! '

Aku membuka mata karena terkejut, beberapa orang mulai meneriakiku.

" oeee .. oeeeee ... oeeee "

" cup .. cup sayang. " Soojung terbangun dan mengusap kepala putri kami, supaya dia tenang dan kembali tertidur.

" maaf. " Aku mengusap pipi putri kecilku.

Hampir setengah jam kami terjebak dalam kemacetan. Beruntung hujan telah reda, aku pun membuka sedikit jendela agar udara dapat masuk. Putri kami, terus menangis tanpa henti.

" mungkin dia haus sayang. "

Soojung pun segera menyusuinya, perlahan suara tangisannya mereda.

" apa kamu melamun tadi ? "

" sedikit. "

" apa yang kamu takutkan ? "

Aku meliriknya sebentar, lalu kembali fokus kedepan.

" aku hanya sedikit gugup sayang. apa dia sudah tidur ? "

" belum, mungkin sebentar lagi. kamu tidak lupa membawa perlengkapan bayi kan ? "

" hm ? kurasa tidak. tadi sebelum kamu masuk ke mobil, aku menaruhnya di bagasi. "

Soojung menyentil dahiku.

" aww ! "

" stupid ! kenapa kamu menaruhnya di bagasi ?! berhenti dulu ! "

Aku pun menepikan mobil,. hendak membuka bagasi.

' klek '

" aku harus menaruhnya dimana ' princess ' ? " Aku sengaja menekankan kata princess.

Soojung menatapku dengan tajam.

" kamu taruh saja di bangku belakang, supaya aku gampang mengambilnya. " Sahutnya acuh, sambil mengusap dan mencium kening putri kami.

Setelah memindahkan beberapa barang di kursi belakang, kami pun kembali melanjutkan perjalanan.

from me to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang