Story 8

402 76 16
                                    

"Non.. Lu di mana?"

"Emang ngapa?"

"Gue di depan rumah lo masa."

"Anjir. Ngapa gak ngomong dulu. Tunggu gue buka pintu."

Chanwoo matiin panggilan dia karena takut tagihan teleponnya malah bengkak. Sengaja Chanwoo pergi ke rumah Vernon untuk curhat. Habis chat sama Yein tadi, itu benar-benar bikin dia nyesek. Satu-satunya orang yang bisa diajak curhat ya si Vernon Teguh.

.

"ngapa lo tiba-tiba datang ke sini?" Chanwoo masuk ke dalam rumah Vernon waktu cowok itu sudah ngebukain pintu untuk dia. Tanpa menjawab pertanyaan Vernon barusan Chanwoo langsung aja masuk ke dalam kamar Vernon. Tapi pas dia buka pintu, Chanwoo kagetin dengan adanya seseorang.

.

"lah anjing ngapa lo di sini?!"

Rencana curhat ke rumah Vernon untuk ngomong empat mata sama dia, eh malah ada si Boo.

"babi gue main ps sama Vernon. Lo ngapa nyusul."

"eh bangsat rumah gue bukan kebun binatang, gausah nyebut-nyebut babi anjing lah." tegur Vernon.

Vernon kan takut kalau nanti Sofia malah dengar ucapan teman-temannya terus diadui ke ortu. Bisa gawat image baik Vernon di mata mereka.

.

Akhirnya Chanwoo milih duduk sambil ngelihati Vernon sama Seungkwan main ps. Kalau dia lagi gak merasa sakit di hati, mungkin dari tadi Chanwoo udah ngerebut stick ps yang dipegang Seungkwan. Main psnya payah, level rendahan.

"lo ngapa ke sini kalau cuma diam chan?" tanya Vernon.

"sebenarnya gue mau cerita tapi ya di sini ada si mulut besar."

"taeee." oceh Seungkwan gak terima.

"cerita aja, pasti tentang Yein kan? Kalau Seungkwan bocor kita gebukin aja rame-rame." balas Vernon.

"iya non.. Gue mau ngomong tentang Yein."

"lo ada sesuatu sama Yein, chan? Terus si Bin gimana??"

.

Chanwoo mulai ceritain semuanya sama mereka. Mulai dari Chanwoo yang mulai mengabaikan pesan Yein, terus kejadian di line yang terakhir. Vernon kaget sih karena kenapa harus Chanwoo yang ngasih tau perasaan Bin ke Yein padahal Vernon yakin Bin bisa sendiri walaupun sedikit payah. Seungkwan dari tadi juga gak henti-hentinya histeris karena gak nyangka ketinggalan berita hits macam ini.

"gue baru tau broken heart itu nyakiti banget ya. Bikin sesak sumpah." adu Chanwoo.

"gue udah terbiasa dibikin sakit hati sama Suji gara-gara lo, jadi gue bisa tau gimana rasanya jadi lo chan."

"cih bangke lu kwans."

"jadi lo nyerah chan? Udah iklas?" tanta Vernon.

Chanwoo ngegeleng kepalanya karena dia gak ikhlas.

"tapi mau gimana lagi non? Yang suka duluan kan Bin, gue bisa apa." lirih Chanwoo.

"sekarang lo mau gimana chan? Saingan lo sahabat lo sendiri, apa yang bakalan lo lakuin?"

"ya kalau gue jadi Chanwoo, gue bakalan bersaing secara sehat. Contohnya gue selalu aja dibandingi Suji sama Chanwoo tapi gue gapeduli. "

"tong situasinya beda. Gue gak suka sama Suji, Suji juga udah move on dari gue. Yang bikin dia gasuka sama lo karena lo itu reseh dan bikin dia keki tau gak."

"siapa yang ngomong begitu? Ngasal lo!"

"Suji sendiri! Ni gue chat sama dia!"

"bangsat. Dia ngeblok gue tapi dia ngechat lo? Emang tukang tikung handal ya lo!"

"untuk apa gue nikung Suji dari lo? Bagus Yein ke mana-mana!"

"Yein kesukaannya Moon Bin. Sadar diri dong lo pembalap gak karuan!"

Si bule ganteng hanya bisa geleng-geleng kepala ngelihat orang-orang ini berdebat dihadapannya. Niatnya Chanwoo curhat masalah Yein–Bin malah berubah gara-gara Seungkwan ngomongi Suji. Vernon jadi bersyukur gitu bisa pacaran adem ayem sama Shannon walaupun LDR-nya jauh Korea—New York sana. Problematika cinta memang bikin pusing kepala.

CHITCHATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang