Dalam keheningan kelas, diam-diam Kyuhyun mencari cara untuk bisa berkomunikasi dengan Seo Hyun. Tak banyak siswa yang memperhatikan penjelasan Guru Song, mungkin hanya Seo Hyun, Kim Eun Cha- yang duduk di samping gadis itu. Sisanya hanyalah mereka yang isi kepalanya dipenuhi umpatan 'kapan kelas ini berakhir?'.
Kyuhyun melempar kertas kecil bertuliskan tinta hitam kearah meja Seohyun yang berseberangan satu meja dan berada di depannya. Mengulum senyum ketika respon Seo Hyun sesuai harapan. Ya. Gadis itu merasa terganggu, decakan nyaringnya terdengar, dan itu menciptakan senyum yang lebih lebar di bibir Kyuhyun.
Seo Hyun membukanya.
"Punggungmu terlihat sexy."
Gadis itu mendelik tajam. Ia menoleh, menatap Kyuhyun dari ujung bahu dengan tatapan memicing.
Kyuhyun menantikan balasan. Seo Hyun berbalik dan dia menulis sesuatu di atas mejanya.
"Kau cari mati?! Berhenti menggangguku."
Bukannya kesal atau kecewa diperlakukan sangat tidak manis, Kyuhyun justru tersenyum tipis. Mendapatkan Seo Hyun tak semudah ketika dirinya hanya dengan seulas senyum dapat membuat hati para gadis tertawan. Seo Hyun berbeda. Meski kebekuan di hati gadis itu telah mencair, tetap saja sulit bagi Kyuhyun untuk masuk menempati hatinya. Kyuhyun menerima luka yang gadis itu ceritakan beberapa hari lalu padanya; bahwa masa kecilnya tak seindah yang dibayangkan. Dia menerima dua pengkhianatan dari ayah dan ibunya. Hatinya nyaris beku, seakan tak tersentuh lagi. Hingga untuk membuka hati dan menerima sebuah rasa yang baru akan sangat sulit baginya.
Suara kekehan di sampingnya memudarkan senyum di wajah Kyuhyun.
Choi Min Ho yang diam-diam membaca tulisan itu nyaris terbahak. Tindakan cerobohnya itu membuat guru Song melihat tajam kearah mereka. Walau sesaat dan kemudian hening kembali, kegugupan yang Min Ho rasakan belum lah sirna.
"Dasar bodoh. Kau selalu saja membuat masalah jika sedang tertawa." Kyuhyun mendelik tajam kearahnya. Ia merenggut dengan bibir atas yang turut berkedut.
"Itu kata-kata menarik yang pernah kulihat. Aku senang kau menerima balasan manis seperti itu."
Dan bagi Kyuhyun, Choi Min Ho terlihat jauh lebih mengesalkan dengan kata-kata dan ekspresi polosnya.
*
Awal musim semi. Desir angin membawa wangi bunga menebar kepenjuru bumi. Kyuhyun dan Seo Hyun mensejajarkan langkah mereka.
Oh hari yang cerah, dengan keberadaannya di sisiku.
Kyuhyun mengulas senyum. Dalam diam ia terpaku mengamati wajah Seo Hyun dari salah satu sisi.
"Aku merasa haus. Kita mampir ke kedai eskrim ya?." Tiba-tiba saja Seohyun berbalik menatap Kyuhyun, menangkap basah perbuatan pria itu yang diam-diam memperhatikannya. Membuatnya terpaku diam dengan wajah tersipu.
"Kau ingin mengajakku berkencan? Boleh-boleh saja." Kyuhyun tersenyum, ia merasakan debaran indah yang bergejolak di dalam dirinya. Bahkan ketika Seohyun menangkap basah perbuatannya- Kyuhyun merasa itu semua baik-baik saja. Itu perasaannya, dan dia bahagia dengan itu.
Seo Hyun mengerjap. Memicingkan mata setelah sempat tersipu akan tatapan Kyuhyun padanya. Kepercayaan diri pria itu lah yang bisa membawanya kembali mengendalikan diri.
"Jadi kau seperti itu? Setiap wanita yang menawarkan semangkuk eskrim padamu- kau akan mengira jika mereka ingin berkencan denganmu. Oh, manis sekali."
Kyuhyun berani bersumpah jika ia merasakan perputaran waktu yang semakin lambat. Kini raganya seolah tak berpijak. Ia melayang, merasakan sentuhan tangan Seo Hyun yang membelai lembut rambutnya. Menggodanya seperti seorang kakak terhadap adik lelakinya. Apakah gadis itu sadar?

KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boy
RomanceKyuhyun membenci jalanan basah, serta daun-daun kering yang jatuh membuat segalanya terlihat kotor. Namun karena sesuatu telah menarik perhatian Kyuhyun lebih dalam, tubuhnya berkhianat memenuhi keinginannya agar lekas sampai di rumah. Kyuhyun berhe...