Kyuhyun menekuri buku bersampul coklat di hadapannya, mengalihkan gejolak rasa yang telah ia curahkan terhadap seorang gadis yang membencinya. Pahit yang tertinggal di hati saat gadis itu mengecup bibirnya kemarin sore menyentak nurani Kyuhyun. Menyadarkannya untuk melupakan rasa itu. Sejauh ini yang dapat Kyuhyun lakukan hanyalah diam, memasang wajah dingin, dan mencoba menghindar dari tatapan gadis itu, meski Kyuhyun sadari jika diam-diam gadis itu mulai memperhatikannya. Kyuhyun hanya tak ingin hanyut dan melupakan niatnya, meski mata gadis itu begitu mudah mengalihkan fokusnya.
"Aku tak menyangka daya pikatmu bisa membuat gadis dingin seperti Seohyun terjebak dalam masalah. Apa yang sudah kau lakukan hingga gadis itu tertimpa kemalangan. Oh kasihan sekali dia."
Choi Min-Ho mengenyahkan diri, menghela napas, duduk di samping Kyuhyun hingga kursi kayu yang dinaunginya bunyi berderak. Mengalihkan fokus Kyuhyun hanya karena sebuah nama yang memenuhi benak pria itu.
"Kemalangan? Hah, kau pasti bercanda."
Kyuhyun menarik sudut bibirnya secara paksa. Berusaha menutupi rasa khawatir yang berkecamuk di dalam dada. Raut wajahnya itu menciptakan kernyitan heran di dahi Min-Ho. Sebab, yang terlihat hanyalah sebuah kegetiran.
"Aku tak menyangka jika perasaan khawatirmu terhadap Seohyun telah tumbuh sebanyak ini. Wajahmu,
"oh sungguh, terlihat sangat menderita."
Mengingat jika Min-Ho selalu bersikap menyebalkan ; apa yang Kyuhyun lihat dari raut wajah pria itu bukanlah kesan simpati, melainkan sebuah ejekan yang tak mampu ditepis olehnya.
"Aku tak memiliki alasan untuk menolaknya. Baiklah, aku akui ; aku mengkhawatirkannya, karena dia telah menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Kau boleh saja tertawa, tapi aku lebih membutuhkan penjelasanmu mengenai keadaannya."
Melihat reaksi Kyuhyun yang menunjukkan tiada kesabaran lagi, alih-alih menjawabnya dengan cepat, Min-Ho menjadikan situasi ini sebagai permainan menarik untuknya. Berulang kali ia menekuk leher ke kanan dan ke kiri, melenguh panjang, seakan ia baru saja terbebas dari suasana bosan.
"Choi Min-Ho, aku bersumpah akan menarik kerah lehermu jika kau berniat mempermainkanku."
Min-Ho tergelak mendapati Kyuhyun telah menarik kerah lehernya. Tandanya, ia berhasil memancing kekesalan pria itu.
"Kau terlalu terburu-buru. Tetaplah tenang, aku pasti akan menjelaskannya."
Menunjukkan gambaran seorang pria bijaksana, Min-Ho menepuk pundak Kyuhyun.
"Cerewet."
Kyuhyun menepisnya dengan kesal.
-o0o-
Menyusuri koridor kelas, melangkah lebar dengan perasaan gelisah yang berkecamuk di dalam dada. Biasanya ia nampak mempesona, ramah, dan memikat, hingga setiap mata yang memandang menyimpan perasaan kagum untuknya. Namun apa yang terjadi hingga mengubah wajahnya menjadi begitu dingin, merah padam, diselimuti amarah-- yang menjadikan setiap mata jera menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boy
רומנטיקהKyuhyun membenci jalanan basah, serta daun-daun kering yang jatuh membuat segalanya terlihat kotor. Namun karena sesuatu telah menarik perhatian Kyuhyun lebih dalam, tubuhnya berkhianat memenuhi keinginannya agar lekas sampai di rumah. Kyuhyun berhe...