First Kiss ?

1.5K 165 6
                                        


Kecelakaan dalam bekerja memang sering terjadi. Ketelitian dan kerjasama sangat diperlukan agar mencapai hasil maksimal. Dan sebab itu lah Seohyun meruntuki kebodohannya, yang dengan enggan hati bersedia menjadi partner Kyuhyun di kelas Kimia hari ini. Jika bukan karena guru Kang yang meminta, saat itu Seohyun telah meletakkan nama Kyuhyun didaftar teratas orang yang tidak ingin dilihatnya. Dan lihatlah saat ini, keputusan itu membawa Seohyun terjebak bersama pria itu ; menambah kesialannya.


"Hya! Kau bisa menyapu atau tidak?! Debunya mengenai wajahku!."


Oh, lihatlah bagaimana Kyuhyun bertingkah menyebalkan seharian ini padanya. Hanya bisa mengomel dan mengomel. Seperti bibi-bibi pemilik kosan yang menagih uang sewa.Karena seringnya Kyuhyun mengatakan hal-hal yang mempengaruhi emosi menjadikan fokus gadis itu pecah. Seohyun salah dalam menggabungkan dua cairan kimia yang mudah terbakar pada tabung yang sama, membuat dirinya dan Kyuhyun menerima hukuman ; membersihkan gudang.


Seohyun memutar kedua bola matanya malas. Gerakan tangannya yang mengayun sapu di atas lantai memang sengaja ia arahkan kepada Kyuhyun. Seohyun hanya ingin memumpahkan rasa kesalnya dengan cara itu.


"Oh, maafkan aku. Aku belum terbiasa menggunakan alat-alat seperti ini, hingga tanpa sengaja tindakan cerobohku ini mengotori wajahmu, dan menjadikannya biasa-biasa saja."


Seohyun menggidikan bahu setelahnya ; mengabaikan tatapan Kyuhyun yang terluka mendengar bagaimana penilaian Seohyun akan wajahnya yang biasa-biasa saja.


"Apa kau bilang? Wajahku biasa-biasa saja?! Hei, ini satu-satunya aset yang membuatku bersyukur terlahir ke dunia ini."


"Itu bukan masalahku, Kyuhyun ssi. Aku hanya berusaha berkata jujur mengenai apa yang kulihat, kurasa itu bukan sebuah kesalahan."


Seohyun memasang wajah berpikir. Seakan menerka-nerka letak kesalahannya.


"Tentu saja kesalahan. Karena hanya kau saja yang memiliki pandangan berbeda mengenai wajahku. Dan sebagai seorang teman yang mengkhawatirkanmu, kusarankan agar kau pergi ke dokter mata."


Sudut bibir Kyuhyun bergerak naik, menciptakan sebuah cibiran-cibiran kecil, guna menahan laju lidahnya yang mungkin akan bekerja secara sembarangan.


"Oh, terima kasih atas perhatianmu Kyuhyun ssi. Kebetulan sekali, beberapa waktu yang belum lama ini aku telah melakukan apa yang kau sarankan. Dan hasilnya tidak mengecewakanku ; mataku normal."


Seohyun tersenyum. Dan Kyuhyun berani bersumpah, bahwa senyum itu hanyalah bermakna sindiran untuknya.


"Rasakan!."


"Rasakan!."


"Rasakan!."


Kyuhyun memulai aksi kekanak-kanakannya, ia tak tahu harus membalas ucapan Seohyun dengan cara apa. Hanya inilah yang Kyuhyun pikirkan ketika melihat benda yang berada dalam genggaman tangannya. Sapu. Dengan gerakan tangan yang mengayun begitu cepat, berulang kali ia menerbangkan debu di lantai mengenai wajah Seohyun. Sontak Seohyun menahan serangan Kyuhyun dengan sapu miliknya. Mereka berpandangan sengit, melontarkan kekesalan bersama hembusan napas yang memburu. Mengabaikan keberadaan rasa yang menelusup di dalam hati mereka. Rasa yang membuat Kyuhyun memiliki alasan mengapa ia begitu menyukai keberadaan Seohyun dalam jarak pandangnya meskipun dalam situasi menyebalkan. Rasa yang juga membuat Seohyun mulai tak mengenali dirinya sendiri. Dan yang Seohyun rasakan bahwa ia menerima perubahan itu secara alami.

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang