Selasa pagi, seperti biasa, pelajaran Bahasa Inggris. Pelajaran yang mengasyikkan bagiku dan mungkin adalah pelajaran yang paling menghibur. Apalagi kalau gurunya cantik.
Tapi, tidak, guru Bahasa Inggris yang biasanya mengajar telah keluar dari sekolah yang konon katanya karena berbagai alasan. Keluarnya beliau atas keinginannya sendiri. Jadi kemungkinan, minggu ini tidak akan ada pelajaran Bahasa Inggris, sayang sekali.
Anak-anak di kelasku, ramai seperti biasa kalau tidak ada guru di kelas. Insiden beberapa hari yang lalu seakan terlupa begitu saja. Ana yang duduk di sebelahku pun menggambar sesuatu di sketchbooknya. Saat aku ingin melihat gambarnya, ia memalingkan tubuh. Aku hanya tersenyum. Biarlah. Lagipula aku pasti tau apa yang ia gambar.
Semua anak-anak di kelas ini sibuk dengan kesibukannya masing-masing, kecuali aku. Aku merebahkan kepalaku di meja. Hal yang tidak kusukai saat tidak ada guru di kelas adalah, aku tidak tau harus berbuat apa, apalagi kalau tidak ada yang mau mengobrol denganku.
Namun, tiba-tiba kelas yang tadinya ramai, semuanya diam begitu saja. Aku lalu mengangkat kepalaku yang berat ini. Apa yang kulihat sungguh di luar dugaan. Seorang wanita muda dengan jas cokelat muda, dan rok pendek, nampak sederhana, namun keren. Rambutnya pendek dengan model bob, hitam, lurus, nampak sangat manis dan cocok untuknya. Aku tidak berhenti menatapnya. Ia berjalan ke depan kelas, lalu meletakkan tasnya di kursi.
"Hello, everyone." Suaranya manis.
Semua anak-anak balik menyapanya. Apakah wanita ini akan menjadi guru Bahasa Inggris yang baru? Batinku.
"Let me introduce myself. My name is July, you can call me Miss July, and I'll be your new teacher from now on." Jelasnya sambil tersenyum ramah.
Semua anak-anak kelas bersorak ramai. Entah apa yang mereka pikirkan saat ini. Apa karena wanita ini lebih cantik dibanding guru Bahasa Inggris Sebelumnya? Kalo soal itu, aku setuju.
Miss July melanjutkan penjelasannya. Ia nampak bersemangat. Tapi sangat disayangkan, ia hanya memberikan perkenalan yang sangat singkat, dan di hari pertamantya ia langsung memberi tugas kepada kami. Sungguh terlalu.
Saat aku dan semua anak sedang mengerjakan tugas tentang passive voice, aku melirik Miss July beberapa kali. Ana nampaknya menyadari ini, ia menatapku sebentar, lalu menggelengkan kepalanya. Entah apa yang ia pikirkan.
Saat aku kembali melirik Miss July lagi, aku sangat tidak percaya, ia pun sedang menatapku. Jantungku terasa berdetak lebih kencang. Suasana awkward ini membuatku salah tingkah. Tapi ia malah berjalan ke arahku. Aku buru-buru mengalinkan pandanganku pada kertas jawabanku yang baru memiliki sedikit coretan. Aku merasakan langkah kaki Miss July semakin dekat.
"Are you Virno?"
"E.. Iya, Miss." Jawabku gugup.
"Speak English, please." Katanya pelan, namun sontak membuat anak-anak meja depanku menertawaiku pelan.
"This is for you." Miss July berkata pelan sambil memberikanku secarik sticky note, lalu kembali ke depan.
Aku buru-buru membukanya.
-Meet me after school (5pm) at canteen.-
KAMU SEDANG MEMBACA
A Friend of Mine
Mistero / ThrillerMenjadi murid baru di sebuah sekolah favorit pasti menyenangkan. Tapi, apa yang kamu rasakan ketika sekolah itu terletak di pedesaan, memiliki sejarah yang kelam dan terjadi pembunuhan di sana? Virno, murid baru yang mendapat tugas untuk membantu me...