part 5

766 29 2
                                    

Ali pov

Pertama kalinya setelah 5 tahun aku bertemu lagi dengan Prilly. Dia kini sudah berubah. Semakin cantik dan dewasa. Dan entah mengapa perassab itu menyeruak lagi dalam dadaku saat Prilly memelukku. Apakah aku masih mencintainya ? Entahlah. Yang jelas aku sangat bahagia bisa melihat sahabatku itu.

"Sayang kamu kenapa melamun terus? Aku tak sadar ada Ghina masih di sampingku. "Eh gag papa sayang aku " elakku agar Ghina tag semakin curiga saat aku sedang memikirkan Prilly. "Cewe tadi siapa sih main peluk" aja gag suka aku udah tau kamu hanya milik aku" ucap Ghina posesif. "Dia itu Prilly sayang. Sahabatku dari kecil kan aku sudah sering cerita ke kamu juga lupa" aku coba menjelaskan supaya Ghina tidak semakin banyak bertanya. "Ckkckxkk iya iyaa " katanya pasrah.

Aku segera melajukan mobilku membelah jalanan untuk mengantarkan Ghina pulang.

"Aku langsung pulang ya sayang udah malem banget ini" kataku setelah kami sampai di rumah Ghina. "Yahh kok langsung pulang sih Yank "rajuk Ghina bergelendot di lenganku. "Udah malam ini kamu juga harus istirahat kan" kataku agar Ghina tag marah. "Iya deh kiss duluu" katanya sambil memejamkan matanya. Aku segera mencium bibirnya kilat. "Ya udah aku balik salam buat mama sama papa. Gud nite sayang" kataku lembut. "Nite too sayangnya aku" ucapnya. Lalu setelah memastikan Ghina masuk ke rumahnya aku segera pulang.

Prilly pov
"Cinta cinta kamu harus bertahan sayang" . Aku kalut perasaanku tag tenang. Aku segera membawa salah satu muridku itu ke rumah sakit. Pasalnya aku tiba" saja mendapati Cinta sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya.
Sampai di rumah sakit aku segera mencari perawat untuk segera menangani Cinta. "Susterr cepat tolong murid saya" kataku sambil berteriak.
Kini Cinta sedang berada di UGD. Aku tak henti hentinya menangis. Merutuki kebodohanku yang lalai mengawasi murid" ku. Setelah cukup lama di dalam UGD aku melihat seorang dokter keluar. Aku segera menghampirinya. " Bagaimana keadaan anak murid saya dok" tanyaku panik. Tapi seketika aku terdiaam . Pasalnya dokter yang sedang menangani Cinta ini adalah Ali.
" Li gimana keadaan Cinta" tanyaku sekali lagi. "Kamu tenang Pril dia gag papa. Udah aku tangani dan gag ada luka serius." Katanya yang membuat sedikit bisa bernafas lega.
"Huftt syukurlah"

Disinilah sekarang aku dan Ali. Setelah aku menghubungi orang tua Cinta mereka segera ke rumah sakit aku menjelaskan kejadian  sebenarnya dan untung saja orang tua Cinta tidak menyalahkanku.

"Kamu apa kabar Pril" tannya Ali setelah kami cukup lama saling diam . "Ya seperti yang loe liat Li gue baik baik aja" kataku. Aku berusaha tetap menjadi Prilly yang Ali kenal dulu.
"Kamu berubah ya jadi lebih feminim sekarang hhihii" Ali memperlihatkan penampilanku dari atas ke bawah. Memang kalau secara penampilan aku akui aku merubahnya .
"Yahh tuntutan pekerjaan lah Li aku ini kan guru masa iya penampilannya kaya cewe tomboy "kataku sambil terkekeh.
"Emm Prill loe udah ga sama Rassya"
Deggg
Seketikaa jantungku seperti berhenti berdetak mendengar pertanyaan Ali.
Aku mencoba tenang.
"Mungkin Tuhan gag berkehendak gue jodoh sama Rassya Li" kataku setenang mungkin.
"Maaf ya kalo pertanyaan aku nyinggung kamu" kata Ali menyesal.
"Ya elah Li santai aja kali. Eh btw gue geli deh lo manggil aku kamu. " kataku membuat Ali terkekeh.
"Hhehee iya yaa" Ali menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Emm cewe yang gue liat di supermarket kemaren pacar lo Li" aku pura" bertanya padahal aku sudah tau dia adalah tunangan Ali.
"Ehh iyaa Pril" kata Ali menundukkan kepalanya.
"Weits keren dah lo bisa dapet cewe cantik kaya gitu tuh cewe gag lo apa" in kan Li hhihii" kataku berusaha tegar.
"Enak aja Lo ya gag lah cewe mana sih yang gag bisa gue taklukan" kata Ali percaya diri. 'Kecuali Lo Pril" lanjut Ali dalam hati.

Authotr pov
Kini sudah tak ada lagi kecanggungan antara Ali dan prilly.
Setelah cukup lama ngobrol dan melepas kangen Prilly segera pamit untuk pulang tentunya. Ali sudah menawarkan untuk mengantarnya tapi Prilly menolak dengan alasan tak enak dengan pacar Ali kalau sampai tahu. Ali pun hanya bisa pasrah karena memang Ghina adalah tipe pencemburu.

Setelah sampai di rumah Prilly segera menuju ke kamar mandi untuk berendam. Pikiran dan hatinya saat ini dalam keadaan yang sangat tidak baik.
Setelah berapa lama akhirnya Prilly keluar dan bergegas tidur.
Tapi saat hendak memejamkan mata Prilly di kejutkan dengan suara gedoran pintu. "Siapa sih malam " gini dateng" gumam Prilly. Kemudian Prilly segera ke depan untuk melihat siapa yang datang.

"Rassyaa "!!!

cinta tak harus memiliki (bulshit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang