Sahhh !!!!!!!!
Begitu seruan saksi saat Al selesai mengucap akaad nikah. Kini Prilly sudah resmi menyandang sebagai nyonya Al.
Acara resepsi yang di gelar sederhana sesuai keinginan Prilly tapi begitu membahagiakan keduanya juga orang orang terdekat mereka.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memandang iri kebahagiaan itu.
Ali.
Dia datang sekedar untuk melihat dan memberikan selamat kepada sahabatnya itu.
"Ehmm.. selamat ya Prill semoga kalian bahagia " kata Ali saat mendapat giliran untuk salaman dengan mempelai .
"A aa lii kamu datang" Prilly terlihat shock saat melihat Ali. Al yang berada di sampingnya merengkuh pinggang Prilly posesif untuk menutupi keterkejutan Prilly.
"Maksih broo. Aminn.. makasih juga udah sempetin hadir " Al lah yang mengambil alih jabat tangan Ali.
"Makasih Li" Prilly berusaha menetralkan detak jantungnya.
"Ehmm omong" Ghina mana" Prilly tampak celingukan mencari Ghina.
Prilly memang belum mengetahui kematian Ghina. Al yang sudah mengetahuinya berusaha menyembunyikan itu dari Prilly.
"Dia gag bisa hadir tpi dia selalu berdoa untuk kebahagiaan kalian" ucap Ali ambigu.
Ali lantas meninggalkan pelaminan setelah selesai memberi selamat.
Akhirnnya acara resepsi selesai. Al dan Prilly kini sudah berada di kamar mereka.
"Akhirnya kamu sah jadi milik aku yank" ucap Al memeluk Prilly dari belakang.
"Semoga pernikahan kita langgeng sampai ajal memisahkan" ucap Al lagi.
"Aminnnn" Prilly lantas berbalik dan menatap wajah tampan suaminya itu.
"Makasih ya kamu udah begitu setia.menunggu aku. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik buat kamu. " ucap Prilly membelai pipi Al lembut.
"I love u istrikuu" ucap Al lantas mencium lembut bibir Prilly.
"I love u too suamiku." Balas Prilly.
Dentuman musik keras menghiasi malam Ali. Kini Ali sudah tak sadarkan diri di sebuah klub.
Dia mabuk berat.
Hidupnya seperti tak ada gunanya. Dia ditinggal mati istrinya dan kini wanita yang dia cintai juga sudah menjadi istri orang lain. Ali juga meninggalkan pekerjaannya.
Entah apa yang akn terjadi dengan hidup Ali nanti.
Seorang wanita tampak berusaha membangunkan Ali. Namun karena keadaan Ali yang sudah mabuk berat akhirnya wanita itu membawa Ali ke apartementnya. Dia tampak begitu kasihan terhadap Ali.
Akhirnya wanita itu sampai ke apartementnya. Dia langsung menidurkan Ali di ranjangnya .
Di pandangnya wajah tampan milik Ali. Wanita itu menyukai ketampanan Ali. Dia membelai pipi Ali lembut.
"Hey kamu begitu tampan. I like it" ucap wanita itu.
Ali yang merasakan sentuhan di pipinya perlahab mengerjabkan matanya. Karena kondisinya yang masih mabuk Ali hanya menikmati sentuhan itu. Semakin lama wanita itu berani mencium bibir Ali. Dan bahkan wanita itu berusaha untuk menjadikan Ali miliknya .
Ali merasa ada yang sedang mencumbu dirinya. Sebagai lelaki normal tentu saja dia ikut terbawa.
Bahkan Ali membalas cumbuan wanita itu. Merasa mendapat balasan wanita itu langsung melancarkan aksinya.
Entah apa yang akan terjadi besok setelah Ali sadar
Pagi menjelang.
"Sayang bangun dongg udah jam berapa ini" Prilly tampak begitu kesulitan membangunkan Al.
"5 menit lagi" gumam Al masih memejamkan matanya.
"Ini udah siang kamu kan harus ke kantor" Prilly masih mengguncang" tubuh Al.
"Bawel banget sih istri aku ini" Al justru menarik Prilly dan membawanya ke dalam pelukan.
"Ihhh sayangg cepetan mandii" Prilly teriak di kuping Al.
"Ya ampun istri aku kecil" suaranya nyaring banget " Al akhirnya bangun setelah mendapat sarapan teriakan dari istrinya.
Sekarang Al bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan. Kini hidupnya yang dulu sering di arena balap Al berusaha menguranginya setelah di larang oleh Prilly tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta tak harus memiliki (bulshit)
FanfictionSaat ada orang bilang cinta tak harus memiliki aku hanya bisa bilang BULShIT !!!!!!!!!!!