MIW 5

9.3K 253 10
                                    

"I love you and that’s the beginning and end of everything"

06.00 AM

Kringggg!!!!

Suara alarm itu tampak mengusik tidur gadis yang tengah meringkuk di dalam selimut dan pelukan sang suami. 5 menit berlalu akhirnya ia menyerah. Membuka mata, lena mulai mandi dan mulai melakukan aktivitas seperti istri pada umumnya.

"Lucu" lena bergumam. Ia menertawakan dirinya sendiri.
Dulu, ia mengejek tantenya yang bangun dipagi hari hanya untuk membersihkan rumah dan memberi sarapan untuk suami a.k.a pamannya.

Sekarang?

Ia bahkan harus menjilat ludahnya sendiri. Lihatlah, lena nampak sangat menikmati peran barunya itu. Secepat mungkin ia mengerjakan semuanya dan ketika semuanya selesai, ia beranjak ke dapur. Melihat apakah ada sesuatu yang bisa mereka makan di pagi ini.

Asik berkutat di dapur, ia tak menyadari bahwa fero tengah memperhatikannya memasak.
Fero yang sudah wangi dengan kemeja formalnya mulai mendekati lena

"Masak apa?" Ucap fero mengagetkan.

"Astaga astaga" lena terhenyak. Ia menoleh untuk memastikan bahwa itu memang suara suaminya

"Kakak ini ya. Kalau muncul kok ya suka tiba-tiba. Kan kaget. Ucapin selamat pagi kek apa kek gitu ini malah ngagetin. Untung kan akunya ga lagi motong apa apa jadi jarinya selamat"

"Morning too alena" ucap fero. Seperti biasa. Dengan gaya sok cool nya.

"Ehehehe. Maaf kak. Morning! Ayo duduk aku memasak omlette nih"

"Buatkan aku kopi setelah itu"

"As your wish"

Menjauhi alena, fero berjalan menuju meja makan menunggu sarapan.

"Ini kak. Maaf ya lena cuma bisa masak omlette. Eumm, lena ga terlalu pandai masak tapi tenang aja kok gaada racunnya ehehe" memberikan omlette kepada fero, lena pun duduk berhadapan dengan fero menikmati sarapan pagi mereka.

"Tidak usah dipaksakan, kalau kau tak bisa memasak aku akan menyewa koki"

"Ah tidak tidak. aku bisa kok aku bisa"

"Apa kau tak lelah?"

"Apa? Lelah?" Ulang lena

"Iya lelah. Kau bangun pagi membereskan semuanya belum lagi kau harus kuliah. Aku bertanya apa kau lelah?"

"Itu sudah tugasku kak. Tidak ada kata lelah untuk itu" tersenyum, alena memberikan kopi yang sempat fero minta.

"Jika kau lelah, katakan. Kau istriku dan tidak seharusnya kau lelah"

"Ayay capt!"

"Kuliah jam berapa? Naik apa? Pulang jam berapa?"

"Kak dimakan dulu loh" fero diam dan melanjutkan sarapannya.
Setelah selesai lena mulai membereskan piring kotor di wastafel.

"Aku kuliah jam 8, naik motor karna alin dirumah abang, pulang jam 3 kak"

Fero hanya mengangguk dan mulai memasangkan dasinya. Sekilas ia melirik lena yang sudah selesai dengan kegiatan cuci piringnya

"Lena, kemari"

"Ada apa ka?" Lena berjalan mendekati fero

"Pasangkan" ucap fero dan memberi dasi kepada lena

"Aku jagonya!" Ucap lena senang

Lena mulai mengambil dasinya dan memasangkannya dalam diam. Fero hanya memperhatikannya. Lena sangat cantik jika dilihat sedekat ini.
Ciptaan Tuhan yang sempurna.

My Innoncent WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang