MIW 6

8.5K 247 5
                                    

"When the problems come, hold me tight"

Hari-haripun berlalu dengan cepat.
Alena pun semakin sibuk dengan skripsi, tugas kuliah dan urusan rumah yang membuat kepalanya semakin penat.

Seperti saat ini, alena mengerjakan tugas kuliahnya yang menumpuk di perpustakaan. Ketika teman-temannya memilih untuk nongkrong di kantin, maka ia akan memilih perpustakaan untuk tempatnya nongkrong.

Dirasanya lelah, ia memilih untuk membereskan bukunya dan menyusul temannya menuju kantin. Mood nya sedang tidak bisa ditebak.

Memasuki area kantin, ia menyipitkan matanya. Mencari dimana temannya berkumpul. Dapat! Akhirnya ia berjalan ke arah meja itu dan benar saja itu adalah teman-temannya

"Hai" ucap alena singkat. Membuat teman-temannya menatapnya serius.

"Tumben kau kemari. Kemana kekasihmu?" (R:buku)

"Ada apa gerangan tuan putri datang kemari?"

"Apa perpustakaan kebakaran sehingga kau memutuskan untuk datang kemari?"

Oh sialan. Mereka sengaja membuat alena kesal. Dan benar saja alena mengerucutkan bibirnya, pertanda ia sedang kesal. Tidak terlalu memusingkan omongan temannya, iapun duduk disamping alvaro yang tengah bermain games

"Varo" alena mencoba mengganggu alvaro. Karna hanya varo yang tak menyapanya dan memilih untuk fokus pada permainan games di ponselnya

"Simpan kata-katamu atau aku akan menciummu alena" ucap varo serius dan menekan-nekan layar ponselnya. Entah games apa yang tengah ia mainkan sampai se-serius itu

Alena mendengus tak suka. Iapun memakan makanan yang ada didepannya dengan lahap. Ia lapar.

"Itu bakso ku!" Ucap felicia tak terima

"Aku lapar. Berbagilah kepada sahabatmu ini" ucap alena tanpa memandang feli yang kesal menatapnya

"Jika kau lapar beli makananmu! Bukan dengan mengambil milik sahabatmu bodoh" ucap feli tak mau kalah. Alena mengacuhkan feli dan terus memakan bakso yang sangat menggoda imannya

"YAAASHHH!!!! I'M WIN BITCH!!!!"

Suara varo yang keras dan tiba tiba itu membuat alena tersedak dan...

Menyemburkan bakso yang di mulutnya kepada maria yang posisinya memang duduk didepannya.

Maria menggeram dan menatap tajam alena yang menatapnya dengan tatapan polos. Seakan tau apa yang akan dilakukan maria, tanpa babibu alena langsung bangkit berdiri dan berlari mengelilingi kantin diikuti oleh maria yang sangat ingin menjambak rambut alena

"Alena berhenti!"

"Sorry agatha. Salahkan si tengik varo yang berteriak tiba-tibaaaa"

Sedangkan varo kembali melanjutkan permainannya ke level selanjutnya dan feli memakan kembali sisa bakso yang masih berada di mangkok bakso seakan tak mengindahkan teriakan alena yang meminta tolong untuk diselamatkan dari gua singa yang datang menghampirinya

"Berhenti agatha aku ca-awww"

Alena tersandung.

Seharusnya ia terjatuh. Seharusnya pantat indahnya mendarat dilantai kotor itu.
Tapi...kenapa dia tak merasakan itu?
Membuka mata, alena melihat apa yang terjadi.

DEG.

DEG.

DEG.

Ada yang lebih memalukan selain hampir terjatuh didepan orang yang pernah kau sukai? Double shit.

My Innoncent WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang