Vanila sedang berada di kamar mandi saat Rey dengan polosnya menggedor-nggedor pintu.
"Sayang, cepet keluar." teriak Rey tanpa ampun."Apaan sih Rey? Berisik tau nggak." balas Vanila melanjutkan acara mandinya.
"Ini anak kamu nangis mulu dari tadi. Cepet keluar napa?"
"Enak aja ngomong, itu anak kamu juga Rey! Yaudah diemin dulu, bentar lagi aku keluar." akhirnya Vanila menyerah, dia makai jubah mandi dan mengambil alih putra kecilnya yang masih berumur 10 bulan.
"Dasar, cuma diemin anak kecil bentar aja nggak bisa."
"Ya mana bisa aku diemin Niko kayak kamu. Kan aku nggak punya 'itu' sebesar punya kamu." ucap Rey memperhatikan Vanila yang sedang menyusui Niko.
"Ngomong sekali lagi coba?!" Rey yang malang, baru sekali mengucapkan kalimat tapi Vanila sudah memukul kepalanya dengan ganas.
Setelah Niko kecil mereka tertidur pulas Vanila dengan hati-hati meletakkannya diatas kasur dan menginstruksikan Rey untuk menjauh dari sana agar tidak mengganggu putranya yang sedang tertidur. Karena harus Vanila akui menenangkan Niko lumayan sulit.
"Kamu sengaja ya sayang?" Rey mengedip-ngedipkan matanya genit.
"Apa?!" ketus Vanila dingin, melanjutkan langkahnya lagi untuk mandi tentunya. Tapi Rey dengan cepat memegang pergelangan tangan Vanila dan menariknya kedalam pelukan.
"Ih apaan sih, lepas Rey. Aku mau mandi. Lepas..." ronta Vanila berusaha melepaskan diri dari cengkraman berbahaya suaminya. Pertanda bahaya jika Rey sudah mengurungnya. Pasti Rey akan meminta jatahnya.
"Mandinya nanti setelah kita 'olahraga' ya sayang." nah kan baru saja dibilang.
"Tck, dasar maniak. Diemin anak satu aja ribetnya minta ampun. Ini mau minta lagi?" ledek Vanila, lebih tepatnya elakan agar Rey tidak bisa menagih jatahnya tapi Vanila tidak menggatakannya secara jelas.
"Kan ada kamu yang bisa diemin anak-anak aku." masih dengan cengiran yang sama, Rey semakin mengeratkan pelukannya. Menghirup dalam-dalam aroma yang menguar dari tubuh Vanila. Aroma yang selalu Rey suka. Kadang Rey bingung dengan Vanila, ah tidak, pada semua wanita. Kenapa mereka perlu banyak sekali waktu untuk mandi? Sedangkan para pria lebih suka aroma alami mereka. ah sudahlah itu membuat kepala Rey berputar memikirkannya. Wanita memang makhluk yang sangat sulit untuk dipahami.
"Dan untungnya di tubuh anak kamu itu ada darahku juga." lembut Vanila.
"Itulah kenapa aku mencintaimu." Rey menyatukan kening mereka. Jika ada kata lain untuk mengungkapkan betapa Rey sangat mencintai istrinya ini. Maka Rey akan mengucapkannya seribu kali dalam sehari. Sayangnya dia tidak menemukan kalimat yang tepat selain 'aku mencintaimu'.
Rey menyuruh Vanila untuk melanjutkan mandinya. Dalam hati Vanila sedikit lega bisa lepas dari singa lapar. Rey masih tetap bekerja sebagai guru dan arsitek seperti dulu. Meski waktunya sehari-hari sudah terkuras untuk bekerja, tapi Rey tetap menyediakan waktu untuk keluarga kecilnya. Minimal untuk memperhatikan bagaimana Niko tumbuh. Setiap perkembangannya pasti Rey harus tau. Dan Vanila? Dia hanya dirumah mengurus putra mereka dan menunggu Rey pulang kerja. Memasak, membersihkan rumah, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Rey pernah menyuruh Vanila untuk menyewa pembantu rumah tangga jika Vanila merasa kerepotan. Tapi Vanila dengan keras menolaknya.

Semuanya sudah berlalu, kisah haru Rey dan Vanila mempertahankan pernikahan mereka. Sekarang dengan hadirnya malaikat kecil ditengah mereka adalah bukti bahwa mereka telah menang melawan semua yang mengganggu mereka."Rey aku mau masak dulu. Kamu temenin Niko main."
"Tapi bunda, aku kan masih banyak kerjaan." rengek Rey tak terima karena proyek dari perusahaan masih menumpuk. Belum lagi hasil ulangan siswa yang belum dikoreksi. Dan Vanila sudah memberinya pekerjaan yang lebih berat.
"Ohhh gitu, jadi ayah kamu lebih milih kerjaan daripada nemenin kamu. Oke, yuk kita cari ayah baru yang mau main sama kamu nak." goda Vanila menggendong Niko menjauh dari Rey. Sedangkan Niko malah tertawa riang di pelukan Vanila tanda dia senang menggoda ayahnya.
"Eeeeeehhh, big no!!! Yaudah Niko sama ayah sini." Rey langsung mengambil alih Niko dan menatap tajam Vanila yang malah menunjukkan cengiran lebarnya.
"Awas nyari suami lagi, ntar ayah bikin bunda hamil lagi. Biar nggak ada yang mau sama wanita hamil." bisik Rey tepat di telinga Vanila. Tidak terasa sebagai ancaman. Vanila mengacuhkannya dan berlalu begitu saja meninggalkan Rey dan Niko.
Baru saja Vanila membuka pintu kamar dan dia menemukan pemandangan yang sangat cantik. Yaah meski Rey sangat payah menenangkan anak kecil, tapi dia adalah sosok ayah yang sangat luar biasa. Coba katakan ada berapa banyak pria diluaran sana yang lebih memilih menemani anaknya bermain di tengah sibuknya dia bekerja. Mungkin hanya sekian persen saja pria seperti itu di dunia ini.
"Ehm, ayah, waktunya makan." ucap Vanila lembut menggendong Niko. Rey mengangguk dan mengekori Vanila sambil terus menggoda putra mereka yang tertawa lepas di gendongan Vanila.
Sampai di meja makan pun, suasana sangat ramai meski hanya ada 2 orang dewasa dan 1 anak kecil yang bahkan belum genap setahun. Niko yang mengoceh dengan bahasanya sendiri dan kedua orang tua yang selalu antusias menanggapi ocehan bocah kecil itu. Benar-benar keluarga kecil yang bahagia. Rey menatap dua orang yang sangat dicintainya itu, tidak ada lagi pengganggu di hidupnya, hanya ada mereka. Rey bersumpah akan menghancurkan siapapun yang berani menyentuh keluarganya. Karena keluarganya lah harta yang paling mahal dan tidak akan pernah bisa dibeli dengan apapun. Rey akan melindungi keluarganya dengan semua yang dia punya bahkan nyawa sekalipun. Karena Rey sangat mencintai mereka.
.
.
.
.
.
THE END-Fyuh, akhirnya tamat juga. Maaf yang udah nunggu lama :'3 waktunya terkuras di persiapan hunting tourist :v maaf kalo nggak memuaskan karena sejatinya aku bukan pemuas :3 Thanks buat para reader yang udah baca dari awal sampai akhir.
(Sel, 31/Jan/2017)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher I Love You
Любовные романы17++ Bagaimana jadinya bila seorang gadis SMA yang baru genap berusia 17 tahun bernama Vanila Laline Alexander harus menikah karena perjodohan. Terlebih lagi orang yang akan menikah dengannya adalah guru PKn-nya yang sangat menyebalkan. Reyhan Micha...