11 | Don't tell anyone

43 11 0
                                    


// Hospital //

Dari tadi lagi aku asyik mundar - mandir di tempat yang sama . Aku risau keadaan dia , bila doktor nak keluar ni ? Aku sandar di dinding dan menunggu lagi keputusan doktor . Aku termenung sendirian , dia sakit apa sebenarnya ? 

" Inseong-ah mana Jieun ? " soal seseorang . Aku mengangkat sedikit kepala aku untuk lihat gerangan tersebut .

" Eok Doha hyung ... erm dia masih dalam bilik rawatan , dari tadi lagi doktor tak keluar " jawabku , dia mengangguk dan mengambil tempat untuk duduk di kerusi panjang bersebelahan aku , dia melepaskan nafas beratnya dan sembamkan mukanya di telapak tangan . setelah hantar Jieun ke hospital aku terus call Doha tadi , dia patut tahu bukan ?

setelah lama menunggu akhirnya doktor keluar . Aku dan Doha bangun dan menghampiri doktor tersebut .

" Saya Dr. Lim yang merawat pesakit tadi . Erm kamu suami pesakit ? " soal Dr. Lim kepadaku . Aku dan Doha tersentak . Dahi aku berkerut . Muka aku ni nampak tua sangat ke ? Aku pandang Doha sekilas dan pandang semula ke arah Dr. Lim lalu mengangguk .

" Nae , saya suami peㅡ "

" Aniyo saya suami pesakit tu " kata Doha memotong percakapan aku , aku pandang dia kerana terkejut . kini Dr. Lim pula tersentak .

" Omo ! Dr. Park ? Dah lama kita tak jumpa , Dr. Park dah kahwin ? saya tak tahu pula " kata Dr. Lim . Dia kenal Doha ? Dr. Park ? Apa semua ni ?

" A-awak salah orang ni , saya bukan Dr. Paㅡ "  kata - kata Doha terputus setelah ringtone handphone nya berbunyi . Dia nampak gelisah tadi . Dia siapa sebenarnya ? Aku hanya mendiamkan diri memikir sesuatu yang aku tak pasti .

" Ah chakkaman , saya perlu jawab call dulu . Mianhae " kata Doha . Dia hampiri aku dan bisik sesuatu lalu beredar ke tempat mana pun aku tak tahu . Dr. Lim memandang aku pelik .

" Maaf , saya suami pesakit tersebut . Boleh saya masuk ? " kataku , Dr. Lim menganggukkan kepala lalu membuka pintu untuk masuk ke dalam . Aku melangkah masuk dan menghampiri Jieun yang terlantar di atas katil itu .

Dr . Lim meninggalkan aku dan Jieun setelah beritahu aku penyakit apa yang dialami oleh Jieun . Aku mengambil kerusi dan duduk bersebelahan katil Jieun . Tangan sejuk dia aku pegang rapi . Air mata aku mula turun membasahi pipi .

" Wae hati aku rasa pedih sangat bila tengok kau macam ni ha ? " kataku sambil menangis . Macam mana dia boleh dapat penyakit ni ? Dia masih muda untuk terima dugaan besar ni . Kau tahu ? bila dia jatuh sakit masa kami berjumpa di taman haritu dah mampu menggegarkan jantung aku . Aku tak tahu kenapa aku selalu rasa macam tu bila nampak dia kesakitan .

" Kau kena bangun , kau masih ingat lagi apa yang kau pernah katakan dekat aku time aku terlantar di sekolah tu ? Jieun-ah ireona , Aku sanggup buat apa saja bila kau dah bangun . Aku janji akan jaga kau macam aku jaga nyawa aku sendiri "

" Ah jinjja ? So kau boleh belikan aku makanan ? Aku lapar . Tadi aku makan cheese kek je  "

" Kalau itu yang kau mahu akㅡ Yah ! Kau dah sedar ? se-sejak bila kau dah sedar  hah ? "

" Sejak kau ulang janji keling yang aku pernah cakap tu "

heol muka aku kemerahan ~

" K-kau lapar kan ? kan ? Okay aku per-pergi beli sekarang . Jangan pergi mana - mana nae ? Aku akan datang sini secepat yang mungkin "

kataku lalu membuka pintu untuk keluar . sempat juga aku dengar dekahan ketawa yang dilemparkan oleh Jieun oh damnit aku betul - betul malu . Aku melangkah laju untuk membeli makanan , senyuman lebar terukir di bibir aku .

[H] Back AgainWhere stories live. Discover now