"Bara apa kau yakin soal ini?
***
Keesokan harinya. Tak seperti biasanya Lili datang ke kelas Bara di pagi hari. Sambil membawa beberapa kertas yang berisi soal soal matematika yang telah ia buat untuk Bara.
"Bara, aku ingin bicara" ucap Lili yang menghampiri Bara tanpa basa basi.
"Ahh, baiklah. Tapi tidak seperti biasanya. Kau datang pagi pagi ke kelasku" ucap Bara sambil berjalan mengikuti Lili. Mereka berjalan ke luar kelas menuju ke taman belakang sekolah.
Akhirnya mereka sampai di taman di belakang sekolah. Dan merekapun mulai berbincang bincang
"Baiklah. Bara aku ingin bertanya soal wanita yang di statiun kemarin"
"Hah? Dia lagi? Kali ini apa? Apa yang ingin kau tanyakan?" Ucap Bara yang entah mengapa emosinya menjadi naik setelah mengingat perbincangan kemarin.
"Aku ingin bertanya, selain nama apa lagi yang ingin kau ketahui? Apa lagi yang membuatmu penasaran tentang wanita itu?"
"Emm, selain nama aku ingin tau soal buku. Buku apa yang selalu ia baca. Yang selalu membuatnya terhanyut dan tak memperdulikan sekitar" ucap Bara yang memulai pembicaraan yang serius.
"Buku? Ahh benar juga, kemarin dia sedang membaca buku" ucap Lili yang mulai mengingatnya
"Iyah buku, karena kau tau dia selalu fokus membaca bukunya tanpa peduli dengan apa yang ada di sekitarnya" ucap Bara
"Benarkah?"
"Iyah, waktu itu aku melihat ada sepasang kekasih yang sedang bertengkar tepat di hadapannya. Tapi wanita itu sama sakali tidak peduli. Bahkan ia tidak menengok atau terusik bahkan ia tidak bergerak sedikitpun" ucap Bara yang mencoba menjelaskan
"Benarkah? Dia tidak menengok?"
"Iyah, aku yakin. Aku pun bingung dan ini membuatku prustasi. Ini bukan hanya sekali, tapi ini sering terjadi jika aku sedang memperhatikannya" ucap Bara lagi
"Apakah kau pernah melihat matanya?" Tanya Lili ragu
"Tidak, aku tidak pernah melihat matanya. Karena jarak antara aku dan dia lumayan jauh. Dan aku selalu berada di seberang rel. Dan lagi ia selalu menunduk membaca buku dan poninya yang kepedan yang menutupi matanya"
"Ahh, jadi kau belum pernah melihatnya iyah"
"Bara sudah berapa lama kau memperhatikan wanita itu?" Tanya Lili lagi yang masih belum merasa puas.
"Emm sudah satu tahun yang lalu. Aku memperhatikannya" ucap Bara polos
"Apa? Satu tahun? Selama itu dan kau tidak mengetahui apapun selain ia suka membaca buku?" Ucap Lili yang terkejut sekaligus merasa kesal dengan tingkah laku temannya itu
"Hehe, ya begitulah"
"Bara kau benar menyukainya kan? Dan apakah setakut itu kau untuk berkenalan dengannya?" ucap Lili sambil mengaruk garukan kepalanya yang tidak gatal
"Hehe, aku bukan takut Lili. Hanya saja.."
"Hanya saja apa? Kau selalu saja mengelak" ucap Lili cepat dengan nada kesal
"Hanya saja aku takut mengganggunya" jawab Bara pelan dangan malu malu
"Ahh itu hanya alasan, setidaknya kau kan bisa duduk di sampingnya dan ikut melirik sedikit buku yang ia baca" kata Lili lagi
"Ahh kau benar, hehe tapi aku tidak berani"
"Haha akhirnya kau mengaku juga. Ternyata benar selama ini kau hanya takut untuk mendekatinya. Iyah kan?" Ucap Lili sambil menujuk ke arah wajah Bara yang malu karena ia telah mengaku.
"Ahhh sudahlah, kau selalu saja menggoda ku. Dan lagi kau mengajakku kesini hanya untuk menanyakan ini?" Ucap Bara yang mengalihkan pembicaraan
"Haha, karena kau mudah untuk di goda seperti ini" ucap Lili sambil tertawa dan menepuk nepuk pundak Bara.
"Ahh sudah aku mau ke kelas" ucap Bara sambil berdiri
"Ett, tunggu Bara sebenarnya aku hanya ingin memberikanmu ini" ucap Lili sambil memberikan kertas yang berisi soal soal matematika untuknya.
"Soal? Sepagi ini? Apa kau gila?" Ucap Bara yang terkejut sekaligus merasa mual. Karena pagi pagi ia sudah melihat soal matematika yang sulit ini.
"Tidak tidak, tenanglah Bara aku tidak menyuruhmu mengerjakannya sekarang. Ini PR untukmu. Karena hari ini kita akan pulang pukul 4 sore" ucap Lili sambil tersenyum lebar.
"Pukul 4? Kau yakin? Tapi kenapa?" Ucap Bara yang tiba tiba merasa senang mendengar kata pukul 4
"Hehe, karena mulai hari ini, rasa penasaran mu terhadap wanita itu akan berkurang. Karena mulai hari ini kita akan menyelidiki soal wanita misterius itu" ucap Lili sambil ikut berdiri dan mengedipkan matanya.
"Hah? Kau yakin? Hah akhirnya.. akhirnya aku terbebas dari penjara yang bernama perpustakaan" ucap Bara yang semakin terlihat senang
"Hah?? Apa maksudmu? Acara belajar matematikanya masih berlanjut. Jangan salah paham. Hanya saja sekarang akan lebih banyak soal yang aku berikan padamu. Dan seperti biasanya. Jika kau tidak bisa menjawabnya kau harus membelikan aku es krim"
"Apa??" Ucap Bara dengan ekspresi yang tak karuan
"Hahahaha tentu saja. Jangan kau kira kau sudah bebas. Kau akan benar benar terbebas saat kau sudah naik kelas" ucap Lili sambil tertawa seperti orang yang jahat
"Lili kau masih saja jahat padaku. Ohh dan lagi ada apa dengan matamu yang sembab itu?" Ucap Bara dengan nada malas dan tangannya menunjuk pada mata Lili yang terlihat bengkak
"Ahhh, ohh ini aku begadang mengerjakan tugas B. Inggris hehe" ucap Lili pelan sambil memalingkan wajahnya
"Ohh begitu, baiklah. Aku duluan. Sampai bertemu pukul 4 sore Lili" ucap Bara sambil berlalu pergi meninggalkan Lili
"Ahh baiklah, sampai bertemu pukul 4 sore" ucap Lili sambil tersenyum tapi meneteskan air mata.
Lagi dan lagi....
Hay hay minna, gimana gimana? Ini mulai masuk ke dalam inti ceritanya. Semoga kalian suka dengan alur ceritanya iyah. 😊🙌😍
![](https://img.wattpad.com/cover/89635343-288-k807370.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi No Na Wa
RomanceDia yang duduk menunggu diantara para calon penumpang kereta sore. Mata yang terpaku pada sebuah buku yang tidak menarik menurut ku, tapi bola mata yang berwarna coklat terang yang terus bergerak dari kiri ke kanan dan terkadang senyum kecil nan man...