"Bel Pulang Sekolah"

542 12 0
                                    

Teng... Teng.. Teng...
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Ini adalah waktu yang di tunggu tunggu bagi setiap siswa. Tapi tidak untuk Bara. Mulai hari ini bel pulang sekolah adalah hal yang sangat ia takuti.
"Ahh.. dan sekarang aku benci suara bel pulang" keluh bara sambil menyandarkan kepalanya di atas meja.
"Aku ingin pulang, andai aku punya sayap.." ucap bara lagi.

"Bara, ada yang mencarimu" kata teman sekelasnya yang berada di depan pintu.
"Ahh, siapa lagi yang mencariku. Di saat mood ku sedang buruk" ucap bara yang tidak merubah posisinya dan ia tidak peduli akan seruan temannya. Lalu samar samar terdengar langkah kaki yang semakin jelas dan terasa dekat. 
"Bagus, kau tidak kabur. Tapi kenapa kau masih disini? Bukankah kau seharusnya pergi ke perpustakaan?" Ucap seseorang yang berada di samping bara.
Dengan reflek yang cepat bara bangkit dari posisi nyamannya. Berdiri menatap seseorang yang ia tau betul siapa dia.
"L..iliii"
ucapnya gemetar karena kaget mendengar suaranya yang tiba tiba.
"Bagaimana bisa kau ada disini. Dan juga bagaimana kau tau dimana kelasku"
ucap bara yang pasrah. Dan mengubur dalam dalam harapannya memiliki sayap.

"Haha tentu saja aku tau dimana kelasmu. Karena kelas kita bersebelahan. Baka.."
ucap lili sambil mengambil tas bara dan pergi berjalan meninggalkan bara.
"Jika kau ingin tasmu kembali, maka ikuti aku dan jangan banyak bicara" ucap lili lagi sambil menengok kebelakang dengan tatapan yang tajam lalu tersenyum.

"Haha sial kenapa aku bisa bertemu wanita seaneh dia. Dia sangat manis saat sedang marah dan kesal. Dan saat dia tersenyum dia membuat jantungku berdegup kencang. Tapi jika dia sudah berbicara dapat membuat bulu kudukku berdiri dan kata katanya sangat tajam dan menyakiti hati."
Ucap bara dalam hati sambil berjalan dengan pasrah mengikuti Lili.
"Semoga saja keluar dari perpustakaan aku masih sanggup untuk bernapas" ucap bara sambil menghembuskan nafasnya, tanda bahwa ia sangat frustasi dan berjalan gontai mengikuti lili.

Beberapa jam kemudian Lili memutuskan untuk menyudahi pelajarannya hari ini. Karena ia khawatir bara tidak bisa bernapas sebelum keluar dari perpustakaan.
"Ahh, waktu begitu cepat berlalu jika kita sibuk belajar." Ucap lili sambari menggerak gerakan tangan kanannya yang pegal akibat terlalu banyak menulis rumus. Dan keadaan bara sangat memprihatinkan. Dia masih bernapas, tapi entah otaknya mampu berpikir lagi atau tidak.
"Ahh... ini benar benar sudah malam"
ucap bara akhirnya setelah beberapa menit dia tidak bicara dan hanya terdiam seperti orang yang sedang melamun memikirkan kehidupannya.
"Tentu saja sudah malam, dengan melihat jam tangan juga kita tau bahwa ini sudah larut" ucap lili dengan santai.
"Baiklah kalau begitu. Ayo aku antar kau pulang" balas bara dengan santai sambil melihat ke arah lili dan tersenyum.
"B...ara itu tidak perlu. A..ku bisa pulang sendiri. Lagipula hal ini sudah biasa kulakukan" ucap lili terbata bata.
"Itu tidak baik. Kau tau itu sangat berbahaya. Bagaimana jika ada orang aneh yang mengganggumu" ucap bara sambil menatap lili dalam dalam.
Hal itu berhasil membuat wajah lili merah padam karena ia sangat sangat malu.
"Cihh.. sial ini sangat memalukan" ucap lili akhirnya yang tidak bisa menyembunyikan rasa malunya. Lalu ia pergi meninggalkan bara.

"Heyy kau mau kemana tunggu aku"
teriak bara setelah ia berpikir tentang apa yang  barusan lili ucapkan. "Memalukan? Apanya yang memalukan? Sikapnya benar benar aneh"
ucap bara lagi sambil berlari mengejar lili.

Di malam yang perlahan mulai dingin dan suasana yang semakin sunyi. Mereka berjalan tanpa satu katapun yang yang terucap dari mulut mereka. Canggung itulah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana yang terjadi diantara mereka.

"Ahh sial kenapa jadi canggung seperti ini"
ucap bara dalam hati. Sambil ia berpikir mencari topik yang tepat untuk melepas kecanggungan diantara mereka.

"Ahhh... siall kenapa suasanya jadi canggung seperti ini?" Teriak lili secara tiba tiba karena ia tidak kuat dengan suasana yang mengerikan ini. Sontak hal ini dapat membuat bara diam membeku karena ia sangat terkejut mendengar suara lili yang tiba tiba.
"Bara apa yang kau lakukan" ucap lili lagi yang heran melihat bara yang diam tak bersuara bahkan ia tak bergerak.
"Ahh kau mengagetkanku lili, untung jantungku baik baik saja." Ucap bara akhirnya dan ia mulai berjalan lagi.
Dan kata kata lili mampu menghilangkan kecanggungan diantara mereka. Dan kejadian hari ini mampu membuat mereka menjadi lebih akrab lagi.

Hay hay minna..
Apa kabarnya?? Hehe maaf baru bisa update lagi. Ohh iyahh gambar yang di atas itu untuk gambaran wajah dari Bara iyahh.

Makasih iyahh untuk semua yang udah baca. Maaf kalo tidak sesuai dengan yang kalian harapkan. Aligatouu minna 😘😍

Kimi No Na Wa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang