"Pukul Empat Sore"

189 11 1
                                    

Sudah sebulan lamanya Bara belajar dengan serius dalam pelajaran matematika. Iyah, ini bisa terjadi karena ada Lili yang selalu mengawasinya, yang sekaligus Lili adalah mentornya. Setiap hari Bara selalu mendapat ancaman dari Lili jika Bara mendapatkan nilai di bawah rata rata maka Bara tidak akan naik kelas.

Selain itu jika Bara tidak bisa menjawab soal soal latihan yang diberikan Lili padanya maka Bara harus mentraktir es krim yang ada di seberang jalan statiun. Toko es krim disana sangat terkenal karena selain rasanya yang nikmat tempatnya pun sangat nyaman untuk duduk duduk santai bersama teman.

"Baiklah Bara dari 10 soal yang kau kerjakan hanya 8 jawaban yang benar, dasar payah.." ucap Lili santai tanpa basa basi

"Ahhh benarkah? Hanya 8 mana mungkin? Pasti kau salah memeriksanya" ucap Bara yang protes

"Iyahh tentu saja, kau yang salah menjawab bukan aku yang salah memeriksa. Cepat perbaiki dalam waktu 5 menit. Dasar kau tidak pernah bisa belajar dari kesalahan"

"Apa kau bilang? Tidak bisa belajar dari kesalahan? Hah... mulut mu benar benar tajam" gerutu Bara sambil memulai memperbaiki jawabannya.

"Iyah mulutku memang tajam, maka dari itu, diam dan berbaiki jawabanmu itu." Kata Lili dengan nada menekan dan ia sangat kesal.

"Aku tau, aku tau. Jadi diamlah"

Pertengakaran demi pertengkaran yang terjadi diantara mereka membuat mereka semakin dekat. Semakin mereka saling memahami satu sama lain. Dan kata "nyaman" adalah kata yang tepat untuk keadaan mereka saat ini.

"Nih, aku sudah selesai" ucap Bara dengan nada dan mimik muka menyerah.

Lalu Lili mengambil jawaban milik Bara dan mulai memeriksanya "Emm, baiklah kali ini kau benar. Jadi ayo kita pulang"

"Benarkah? Kita pulang sekarang? Asik akhirnya.." ucap Bara yang kembali bersemangat dan langsung berdiri dan meninggalkan perpustakan.

"Hey, Bara tunggu aku"

"Ayo cepat Lili, nanti kita ketinggalan kereta lagi" ucap Bara yang sudah jalan di depan.

Entah apa yang menyebabkan Bara begitu bersemangat untuk pulang. Padahal sebelumnya ia seperti mayat hidup, karena soal soal yang di berikan Lili padanya. Pukul 04.00 sore. Waktu inilah yang selalu membuat Bara bersemangat untuk pulang. Dan itu pun yang membuat Lili merasa lega karena anak didiknya tidak kehilangan nafasnya karena soal soal yang ia berikan.

"Bara, mengapa kau selalu bersemangat jika kita pulang pukul empat?"
Ucap Lili akhirnya yang bingung melihat wajah Bara yang berseri seri. Seperti ia habis memenangkan segudang emas batangan.

"Hehe mengapa memangnya? Kau tak suka jika aku bersemangat seperti ini?"

"Ahh tidak, justru aku merasa lega. Hanya saja aku penasaran dengan wajah mu itu. Sangat aneh dan tidak wajar"

"Hehehe" hanya tawa yang Bara berikan pada Lili atas pertanyannya itu.

Sesampainya di pintu masuk stasiun, Bara selalu terlihat tergesa gesa. Seperti ada seseorang yang sedang menunggunya.

"Ahh ketemu" teriak Bara tiba tiba setelah memasuki stasiun dan  dibarengi dengan wajahnya yang berseri seri.

"Apa, ada apa Bara? Apa yang kau temukan?" Reflek Lili yang mengikuti ke arah Bara memandang.

"Dia si wanita dengan senyum misteriusnya" ucap bara sambil tersenyum dan menunjuk ke arah wanita yang ada di tempat duduk dengan buku yang sedang ia baca.

"Hah? Wanita dengan senyum misterius? Apa maksudmu?" Ucap Lili yang terlihat bingung.

"Iyah kau lihat wanita yang duduk di bangku pertama itu, yang sedang membaca buku" jawab Bara yang menjelaskan lebih detail kepada Lili.

"Ahh iyah aku melihatnya. Yang rambutnya hitam terurai panjang itu?" Ucap Lili sambil mengerutkan alisnya dan mencoba untuk mempertajam penglihatannya.

"Iyah, kau benar." Ucap Bara sambil terus menatap wanita itu dengan serius dan pandangannya seperti tak ingin berpaling dari wanita itu.

"Ada apa dengan wanita itu Bara?"
Tanya Lili yang mulai penasaran.

"Dia, adalah alasan mengapa aku begitu bersemangat saat pulang pada pukul 4 sore" ucap Bara tanpa ragu sekaligus ia menjawab dengan bersemangat dan senyum yang menawan.

Hay hay.. Minna maaf baru bisa update sekarang. Semoga kalian suka sama ceritanya 😍😘

Kimi No Na Wa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang