My Devil Husband (Completed)

Move On

"Gimana keadaan teman saya dok?" Tanyak clara khawatir dengan keadaan sahabatnya tersebut pada seorang dokter pria yang umurnya berkisar 50 tahunan

"Teman kamu sedang drop. Saya sarankan agar dia istirahat lebih dan jangan terlalu banyak pikiran. Kalau dia banyak pikiran dia akan semakin lemah dan itu sangat buruk bagi kandungannya." Kata dokter menjelaskan panjang lebar pada clara

"Maksud dokter teman saya hamil?" Tanyak clara menaikan kedya alisnya. Dia merasa kaget mendengar pernyataan dokter tadi

"Iya. Makanya itu saudara lidya harus banyak istirahat."

"Apa kata dokter ra?" Tanyak lidya pada clara dengan lemas

"Elo butuh istirahat yang cukup. Gue ngambil obat elo dulu baru kita pulang." Kata clara tersenyum.

Clara pun mengambil obat lidya. Dan dia menangis, dia membayangkan betapa kasihannya sahabatnya sekarang. Setelah mengambil obatnya mereka pun pergi menuju rumah clara.

"Kenapa ke rumah elo?" Kata lidya bingung

"Udah, elo turun aja dulu."

"Ada apa sih ra?"

"Elo hamil."

Kata kata clara dengan sekejap membuat lidya terdiam terpaku. Dia tidak menyangka hal itu akan terjadi padanya. Air matanya pun mulai terjatuh membasahi pipinya.

"Gue nggak mau ra. Gue nggak mau." Kata lidya semakin menangis sambil memukuli perutnya.

"Cukup lid. Elo harus kuat." Kata clara langsung memeluk sahabatnya tersebut. Dia pun menangis tersedu sedu seperti lidya.

"Gue mau gugurin dia ra."

"Jangan pernah lakuin itu lid. Ingat Tuhan ngasih anak ke elo itu karena Tuhan yakin kalo elo itu pantas menerimanya. Tuhan akan nyertain elo lid."

"Tapi gue takut kalau anak ini bakalan diambil."

"Elo jangan takut. Elo harus percaya sama gue. Semua akan aman lid. Percaya."

******
Enam bulan pun berlalu. Kini usia kandungan lidya sudah mau beranjak tujuh bulan. Dia kini tinggal di apartemen miliknya yang tidka diketahui oleh siapapun kecuali clara sahabatnya. Kini clara sudah menikah dengan pacarnya yang kini sudah menjadi suaminya. Seminggu sekali clara selalu mengunjungi lidya untuk membawakan kepada sahabatnya itu buah buahan segar. Orang tua lidya dan ello tidak tahu kalau lidya dan ello sudah berpisah walaupun belum bercerai. Yang mereka tahu kalau ello dan lidya kini berada di bali. Ello mengabarkan kepada mereka kalau dia dan lidya tinggal di bali sekarang. Semenjak perkelahian mereka enam bulan yang lalu, ello dan hellena kembali ke bali untuk melakukan pekerjaan mereka yang ada di bali. Lidya mengetahui keberadaan suaminya itu dari clara tapi dia tidak perduli dama sekali karena uang dipikirkannya saat ini hanya dirinya dan anak yang masih di dalam perutnya itu.

"Hallo." Kata clara membuka pintu apartemen lidya.

"Hai."

"Elo kebo banget sih. Bangun bangun." Kata clara menarik tangan lidya yang sedang tidur diatas sofa sambil menonton

"Ra. Gue mau ke mall ni."

"Mau ngapain?" Tanya clara yang sibuk memasukin buah yang dibawanya ke dalam kulkas.

"Gue kan 2 bulan lagi mau lahiran masaan anak gue nanti nggak ada bajunya."

"Ohiya juga sih. Nggak kepikiran gue. Yaudah elo mandi sana biar kita ke mall."

"Oke bos." Kata lidya dengan semangat dan langsung beranjak menuju kamar mandi.

******
"Wow.. bajunya keren banget ra. Lihat deh." Kata lidya

"Elo nggak usah gilak. Ini baju buat cowok. Calon keponakan gue cewek. Baju cewek disini" Kata clara langsung menarik tangan lidya menuju baju cewek untuk bayi.

"Aduhhh.. gilak, banyak banget ya belanjaan kita." Kata lidya kelelahan sambil memegang kantong plastik yang berisi baju bayi di tangan kanannya.

"Elo capek? Kita istirahat di situ aja yuk." Kata clara yang sedang memegang kantong plastik yang berisi baju dan aksessoris bayi di tangan kanan dan kirinya. Dia memegang dua kantong plastik karena dia nggak mau sahabatnya itu kecapaean.

"Oke" mereka pun masuk ke salah satu tempat makan di mall itu

"Lidya?" Kata laki laki itu dengan pelan yang sedang duduk santai dengan kedua rekan kerjanya di tempat makan tempat lidya dan clara istirahat. Tiba tiba lamunan laki laki itu pun terpecah ketika dua rekan kerjanya memanggil namanya.