Pernikahan

14.5K 106 1
                                    

Pernikahan pun telah selesai. Mereka langsung pulang ke rumah ello yang baru di bangun. Saat sampai disana lidya sangat terkejut. Dia tidak menyangka kalau dia akan tinggal di rumah yang begitu besar.

"Karena kalian sudah menikah mama punya hadiah buat kalian. Tada.. ini tiket berlibur ke sabang selama 3 hari." Kata mama menunjukan tiketnya dengan senang.

"Tapi ma hari minggu aku harus ke bali." Kata ello

"Sayang kamu nggak perlu butu buru ke bali. Kamu honeymoon dulu dong sama istrimu. Mama kan mau cepat cepat punya baby." Kata mama kesenangan.

Tiba tiba lidya tersedak mendengar perkataan mama ello yang kesenangan.

"Masa iya gue langsung punya anak?" Kata lidya dalam hati

"Lu pikir gue mau tidurin lu. Mendingan gue tidurin hellena." Kata ello kesal dalam hatinya sambil melihat lidya sinis.

"Yaudah kalau gitu kami pulang dulu ya sayang. Selamat bersenang senang." Kata kedua mama mama rempong dengan kompaknya.

"Jaga suami mu dengan baik ya sayang." Kata papa lidya kepada lidya sambil mengelus kepala putrinya dengan lembut

Ketika semua keluarga pulang lidya langsung istirahat di sofa sambil nonton. Dan tiba tiba suaminya menghampirinya.

"Gue mau tidur. Lu tidur dikamar bawah. Dan gue tidur dikamar lantai atas. Ingat perjanjian yang kita buat." Kata ello dingin

****
Surat perjanjian yang dibuat ello
1. Jangan urusi urusan setiap pasangan.
2. Tidak ada namanya tidur sekamar
3. Terserah mau jalan sama siapa saja. Baik cewek maupun cowok
4. Terserah mau bawak siapa saja ke dalam rumah asalkan tidak mengganggu.
5. Jangan pernah bilang ke semua orang kalau kita suami istri.
6. Kalau teman gue datang ke rumah. Lu harus ngaku kalau lu harus saudara jauh gue
7. Jangan pernah menyuruh gue.
8. Saat diluar anggap saja kita tidak kenal
9-10 i hate you!

Surat perjanjian yang dibuat lidya
1-10 jangan pernah menyentuh tubuhku sedikitpun.

(Perjanjian yang tidak masuk akal)

****
Pagi hari lidya melakukan segala aktifitas barunya sebagai istri. Dia bangun jam 5 pagi membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan memasak sarapan.

"Ngapain lu?" Tanya ello sewot dengan seragam kantornya

"Lagi buat sarapan. Ini sarapannya sudah siap." Kata lidya sambil merapikan meja makan.

"Gue Makan dikantor aja. Udah telat." Jawab ello langsung pergi.

"Besok kita akan ke sabang. Tolong siapin semua pakaian gue. Soalnya gue nggak bakalan sempat." Kata elli lagi

"Iya."

****
Saat membersihkan dapur tiba tiba hp lidya berbunyi. Dan dia langsung mengangkatnya

"Hallo ra." Angkat lidya

"Lu lagi dimana? Kita jalan yuk." Tanyak clara.

"Oke. Jam 2 gue tunggu di caffe biasa ya."

"Oke." Jawab clara

****
"Hay sayangku. Lo udah lama nunggu ya?" Tanyak clara merasa bersalah sambil memeluk sahabatnya itu

"Lu lama banget sih. Udah mau copot nih semua kulit gue nunggu lo." Jawab lidya kesal

"Ihhh. Lebau banget sih lu. Ohiya btw gimana lu dengan suami lu? Udah gituan? Hahahaha. Tanyak clara sambil tertawa keras

Saat clara berbicara seperti itu tiba tiba raut wajah lidya berubah sangat drastis. Dia langsung menundukan kepalanya

"Lu kenapa lid?" Tanyak clara bingung

"Gue nggak tau deh ra. Gue ngerasa katak nggak nikah sama dia. Kita itu tinggal serumag tapi macam nggak kenal. Dan lu tau? Gue sama dia pisah kamar. Gue dikamar bawah dan dia di kamar atas." Jawab lidya dengan mata berkaca kaca dan hampir menjatuhkan air matanya.

"Kok dia kayak gitu sih? Elu yang sabar ya lid. Mungkin dia belum terbiasa kali tinggal sama lu." Kata clara sambil mengelus pundak dan rambut sahabatnya itu.

"Gue nggak tau ra bakalan sanggup atau nggak ngadapin ini. Baru sehari aja jadi istrinya gue udah galau. Gimana kalau bertahun tahun. Semoga aja dia berubah ra. Gue berharap banget dia berubah menjadi baik ra." Kata lidya

Tiba tiba hp lidya berbunyi.

"Tolong antarkan baju ganti saya ke kantor. Soalnya saya nggak sempat pulang ke rumah. Dan kemungkinan gue bakalan lembur nanti." Kata ello dari hp.

"Yaudah bentar ya. Aku akan ke sana sekarang. Kamu mau aku bawakan makanan juga?" Tanyak lidya.

"Nggak usah!" Jawab ello ketus

Semenjak mereka menikah, mereka mencoba untuk tidak memanggil dengan sebutan lo gue. Tapi saya dan kamu. Karena orang tua mereka menyuruh mereka untuk memanggil dengan sebutan itu. Bahkan papa nya ello malah menyuruh mereka manggil dengan sebutan papa dan mama.

"Siapa lid? Laki lo?" Tanyak clara sambil menaikan alisnya.

"Iya ra. Gue pulang dulu ya."

"Yaudah lo hati hati ya lid. Dadada my baby." Kata clara sambil memeluk sahabatnya

My Devil Husband (Completed)Where stories live. Discover now