"Pagi sayang." Sapa hellena yang pagi pagi sudah datang ke kantor ello.
"Eh. Kamu sudah datang." Jawab ello langsung mencium kening pacarnya
"Aku kangen banget sama kamu" kata hellena langsung memeluk pacarnya erat.
"Gimana? Kamu udah tidur dengan wanita itu?" Tanyak hellena dengan menatap mata ello dalam dalam
"Udah. Ini kan yang kamu mau?"
"Kalo dia sudah hamil dan melahirkan kamu harus cerai sama dia." Kata hellen sambil memegangi dasi ello
"Tapi aku belum tahu dia bakalan hamil atau tidak sayang." Jawab ello mengelus rambut pacarnya
"Kamu harus buat dia hamil dong. Kalau dia nggak hamil kita nggak punya anak sayang." Kata hellena menangis.
"Kamu jangan nangis dong sayang." Jawab ello mengelus kepala dan memeluk kepala wanita kesayangannya. Ello pun menjatuhkan air matanya kerika melihat pacarnya menangis.
"Maaf kan aku sayang. Maaf." Kata hellena semakin menangis dipelukan ello
"Dengarkan aku. Meskipun kamu tidak bisa punya anak. Aku akan tetap menyayangimu. Aku akan selalu bersama mu." Kata ello sambil menghapus air mata pacarnya.
"Tapi apa kata orang dan keluarga mu nanti. Aku malu ello, aku malu mandul."
"Kita berdoa ya sayang agar wanita itu hamil dan kita bisa punya anak nanti." Kata ello memeluk hellena kembali
Selama mereka berbicara di dalam ruangan kerja ello, mereka tidka menyadari kalau sedari tadi lidya sidah ada di depan pintu ruangan kerja ello. Mendengarkan perkataan mereka lidya serasa terkena petir, dia hanya terdiam dengan air mata yang mengalir begitu deras dari matanya. Dia langsung pergi meninggalkan mereka
"Ra... gue nggak kuat lagi" kata lidya menelpon clara dengan air mata yang mengalir deras
"Elu kenapa? Kasih tau lu lagi dimana biar gue kesana sekarang."
"Gue aja yang kerumah lu."
******
"Elu kenapa lagi?" Kata clara menenangkan sahabatnya itu.
"Gue udah dengar semuanya ra. Dia mau gue hamil bukan karena dia sayang sama gue."
"Maksud lo?" Tanya clara bingung
"Dia nggak bisa hamil ra. Dia mandul."
Elo ngomong apa sih lid?"
"Pacar ello nggak bisa hamil. Dan mereka berharap gue yang hamil."
"Apa? Terus?"
"Kalau nanti gue hamil mereka akan ambil anak gue dan ello akan cerain gue ra."
"Maksud lo? Mereka mau ngambil anak lo? Supaya mereka bisa punya anak?" Kaya clara menaikan alisnya dan membuka matanya lebar lebar dia sangat terkejut dan marah mendengar cerita sahabatnya. Dan lidya hanya menangis.
"Gilak ya tu anak. Nggak punya otak banget." Kata clara kesal langsung berdiri.
"Elu mau kemana?
"Gue mau jumpain dia dan gue mau habisin tu anak dan cewek sial itu."
Kata clara kesal sambil berjalan menuju luar."Jangan ra. Gue mohon jangan." Kata lidya memegang tangan sahabatnya.
"Elu nggak bisa gini terus. Elu nggak boleh diam aja lid."
"Gue mau pergi ra." Kata lidya semakin menangis.
"Yaudah elu mendingan pulang sama gue untuk ngambil semua barang barang lu. Dan kita akan pergi ke apartemen lu. Atau elu mau tinggal dirumah gue?"
"Untuk sementara gue tinggal di apartemen gue aja. Karena itu salah satu tempat yang aman." Kata lidya menghapus air matanya. Dan mereka pun pergi ke rumah lidya. Saat lidya berkemas tiba tiba ello pulang.
"Mau kemana lo?" Tanyak ello melihat lidya mau pergi dengan kopernya. Lidya hanya terdiam dan menundukan kepalanya.
"Lidya mau pergi dari rumah ini." Jawab clara menatap mata ello sinis
"Maksudnya? Lagian elo siapa?"
"Gue clara sahabat lidya."
"Mendingan elo pulang. Gue mau ngomong sama istri gue." Kata ello sinis.
"Gue nggak akan pergi. Gue nggak akan pernah biarin sahabat gue lu sakitin lebih parah." Kata clara sambil menunjuk nunjuk ello.
"Diam lo. Mendingan elo keluar!" Perintah ello kasar dengan nada yang sangat tinggi.
"Elu bisa keluar bentar ra." Kata lidya dengan pelan. Dan clara pun langsung mrnuju mobilnya
"Udah cukup ello. Gue udah capek." Kata lidya angkat bicara dan menaikan kepalanya menatap suaminya. Dan tiba tiba ello menampar pipi kiri lidya dengan kuat.
"Apa maksud lo?" Kata ello marah. Lidya hanya diam dan menangis
"Gue nggak akan biarin lo pergi."
"Kenapa? Katena gur belum hamil? Iya?" Tanya lidya dengan nada tinggi dan muka yang tiba tiba merah menahan amarah.
"Iya." Kata ello sinis sambil menaiki alisnya
"Gue pergi." Kata lidya dan langsung pergi tapi ello dengan cepat memegang tangan lidya dan membawaknya ke kamar. Di kamar ello langsung menyiksa lidya. Ello menampar, menendang dan menjambak rambut lidya dengan kasar.
"Sakit lo, sakit. Ampun lo ampun." Kata lidya menangis sekuat kuatnya
Setelah ello menyiksa lidya, dia langsung pergi. Dan saat dia keluar rumah clara langsung keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah. Saat masuk dalam rumah clara tidak melihat keberadaan lidya.
"Lid. Elu dimana?" Jerit clara. Saat melihat ke arah kamar yang pintunya terbuka lebar clara sangat terkejut melihat sahabatnya sudah terduduk lemah dengan darah yang keluar dari bibirnya dan tangannya lebam.
"Lidya." Histeris clara langsung mendekati lidya. Dia pun langsung membawa lidya ke dalam mobilnya
YOU ARE READING
My Devil Husband (Completed)
RomanceSeorang gadis yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang ceo tampan dan dingin dari bali. Sebelum menikah mereka telah membuat sebuah perjanjian yang tidak masuk akal karena pernikahan itu bukan lah hal yang sangat mereka harapkan Apa ja...