TheOne -2

1.3K 63 2
                                    

DEMI KAMU

Zabib Ali Zubair, seorang siswa yang tampan, cerdas, sopan, tidak banyak tingkah dan juga sabar. Kecerdasannya itulah yang membuat dia bisa menduduki jabatan sebagai ketua OSIS. Ketampanan dan tutur katanya yang sopan juga perilakunya yang santun membuat dia dikagumi banyak siswi.

Siapa sih yang tidak mau punya cowok seperti Ali?

Author sendiri pun maulah... biasanya nih cowok kaya Ali itu tipe orang yang setia lhoo... Hayooo siapa yang mau daftar? Mumpung dia masih single.. Katanya siih.. tapi, siapa pun yang jadi ceweknya harus siap-siap sakit hati lho karena makan hati mulu.. Karena Ali orang yang ramah pula apalagi sama cewek? Hmm... siap-siap untuk selalu cemburu deh..

Namun dari sekian banyaknya cewek yang berusaha dekat dengannya, hanya ada satu cewek yang mendapatkan perlakuan serta perhatian spesial darinya. Prilly Asyifa, sahabatnya sejak kecil. Bersekolah di tempat yang sama dari mulai SD dan selalu sekelas pula membuat mereka semakin akrab dan tak terpisahkan, karena di mana ada Ali di situ pasti ada Prilly begitu juga sebaliknya. Pokoknya setiap lihat mereka bersama pasti dijamin pada iri deh... keakraban mereka seperti layaknya saudara bahkan keromantisan mereka mengalahkan pasangan yang mengaku statusnya sudah jelas pacaran. Sedangkan mereka pasti bilang bahwa hanya sekedar sahabat, best friend gitulah.

Ah ya sudah, mari kita simak saja curhatan Ali pada author berikut ini...

"Aliiiii...." Gue baru saja mendaratkan bokong pada sebuah kursi. Gue terlonjak kaget mendengar suara cempreng itu memanggil nama gue.

"Aliii... iiish... lo nyebelin ah. Dipanggil diam aja." Protesnya, karena gue sedang mengecek PR matematika yang semalam belum selesai gue kerjakan, udah ngantuk duluan.. hehe..

"Aaliii..." Si cempreng itu menggoyangkan lengan tangan gue.

"Apaan sih? Nih jadi tercoretkan?" Protes gue kesal.

"Salah sendiri lo nyuekin gue." Ucapnya cemberut. Kebiasaan deh.

"Siapa sih yang nyuekin lo? Gue lagi ngecek PR nih."

"Eh, gue nyontek yaa..."

"Kebiasaan." Gue sentil jidatnya.

"Awwwsss... Aliii..... sakit tahuuuu." DIa merengek.

"Eh Li.."

"Hmm..."

"Aliii..."

"Hmm..."

"Ham hem ham hem... lihat gue napa?" Ucapnya geram dan gue lihat dia berkacak pinggang memasang wajahnya yang kesal.

"Ada apa sih?"

"Gue... lagi bahagia.." Dia memamerkan senyum manisnya.

"Terus?"

"Lo tahu..."

"Nggak."

"Gue belum selesai ngomong kali." Ucapnya kesal. Ah, gue seneng banget lihat ekspresinya yang seperti ini. Selalu menggemaskan.

"Aliii..."

"Aduh... sakit tahu Prill. Pelan-pelan napa?" Protes gue saat dia mencubit kecil pipi kanan gue.

"Ah, bilang aja mau dielusin."

"Nah, itu lo tahu. Enakan dielusin dari pada dicubitin lah..." Gue nyengir dan dihadiahi sebuah toyoran sayang di pelipis gue.

"Lo dengerin dong?" Nah kan dia mulai deh merajuk.

"Iya ini juga dengerin kok. Emang ada apa sih?" Gue mengalihkan pandangan mata gue dari buku yang penuh dengan rumus dan angka untuk menatap dia yang masih setia berdiri..

The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang