TheOne-7

1.4K 49 0
                                    


SATU CINTA

Ahmad Aliandra Syarief

Prilly Agatha Latuconsina

-TO7-

Bruk...

Beberapa buku tercecer dilantai saat kedua orang yang tengah terburu-buru itu tak sengaja saling bertabrakan.

"Maaf..." Kompak keduanya saling mengungkapkan permintaan maafnya sambil berjongkok memungut buku-buku tersebut.

"Terima ka..." Ucapan seorang gadis yang sedang mendongakkan kepalanya untuk menatap orang yang berada dihadapannya itupun terhenti. Senyuman manis yang ia sunggingkan sebelumnya pun pudar. Tak berbeda dengan gadis tersebut, wajah orang yang bertabrakan dengannya pun menjadi pucat pasi sangking kagetnya melihat sosok yang ada dihadapannya.

"Ali..." Ucap gadis itu lirih dengan mata berkaca-kaca.

Sedangkan orang yang namanya ia sebut tadi hanya menghela nafasnya kasar dan sedetik kemudian berlalu tanpa sepatah katapun.

"Prilly...." Gadis itupun mengalihkan pandangannya yang sejak tadi memandang tubuh tegap seseorang yang melenggang pergi dari hadapannya.

"Ayo... Kita sudah ditunggu..." Prilly segera mengangguk dan mengikuti langkah teman yang memanggilnya tadi untuk memberikan berkas-berkas yang dipinta oleh atasannya.

Sedangkan di salah satu ruangan, seseorang sedang duduk sambil bertopang dagu, sepertinya sedang merenungkan sesuatu.

'Dia... Dia ada di sini... Ternyata orang yang aku hindari selama ini ada di dekatku. Sejak kapan dia bekerja di kantor ini? Mengapa aku tak mengetahuinya?'

Drrt... Drrt...

Bunyi getaran dari hp yang tergeletak di meja kerjanya pun mengalihkan lamunan seseorang tersebut. Ali, menghela nafasnya dengan kasar untuk menyingkirkan sejenak rasa penasarannya tentang gadis yang tak sengaja bertabrakan dengannya tadi. Kemudian ia meraih hpnya lalu meletakkannya kembali ke atas meja setelah mengetik sesuatu. Setelah itu, ia menyandarkan tubuhnya pada kursi kerjanya dengan berbantalkan kedua telapak tangannya yang berada di belakang kepalanya. Saat ia hendak memejamkan mata, tiba-tiba seseorang menyembulkan wajahnya di balik pintu.

"Li..." Tanpa menunggu sahutan pun orang itu langsung masuk ke dalam ruangan dan duduk dengan gaya cengengesannya tanpa menunggu dipersilakan sebelumnya.

"Sejak kapan Prilly kerja di sini?" Tanya Ali to the point pada seseorang yang menjadi tangan kanannya itu. Tatapan matanya tajam mengitimidasi, namun tak membuat orang tersebut ciut nyali.

"Tiga bulan lalu."

"Kenapa lo nggak bilang ke gue kalau dia melamar kerja di kantor ini?" Tanya Ali dengan sedikit nada meninggi.

"Karena gue tahu lo pasti akan langsung mencoret namanya dari daftar pelamar tanpa memberinya kesempatan untuk mengikuti tes." Jawabnya tenang.

"Honey..." Seseorang tiba-tiba muncul dengan wajah cerianya membuat percakapan Ali dan Baja pun terhenti.

Ali menghela nafasnya untuk mengontrol emosinya.

"Hai honey...." Ali pun tersenyum dan menyapa kekasihnya yang mendekat lalu mencium salah satu pipi gadis itu.

Baja memutar bola matanya jengah. Kemudian berpesan sebelum meinggalkan ruangan yang memuakkan baginya itu. "Ya sudah kalau sudah selesai periksa berkasnya, suruh Silvi ngantarin ke ruangan gue."

-TO7-

"Silvi, apa masih ada berkas yang harus saya periksa dan tanda tangani sebelum saya cuti?" Tanya Ali pada sang sekretaris saat Silvi menyodorkan beberapa berkas kepadanya.

The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang