Part 9 : I Don't Believe This

55.4K 734 6
                                    

Sekarang aku telah menduduki perguruan tinggi.
Seperti pada umumnya aku harus melewati MOS/OSPEK.

"Besok kalian semua harus membawa kardus, tali, karet rambut, spidol, dan kertas putih polos" ucap senior kami

"Baik kak" ucap kami semua

*Esoknya

Hal ini benar-benar memalukan wajah kami dicoret-coret dan kami harus berlari keliling lapangan. Ditambah kami harus minum dari botol yang sama ewwh hal itu menjijikan.

MOS/OSPEK berlangsung selama 5 hari.
Dihari kelima kak Yoshu ikut serta dalam MOS. Dengan teganya ia membentak-bentak dan mengerjai kami semua.
Syukurnya ini hari terakhir jadi sebentar lagi aku akan terbebas dari siksaan ini.

"Kamu lucu deh waktu aku bentak-bentak tadi" ucap kak Yoshu di dalam mobil

Aku hanya diam. Sejujurnya aku kesal dengannya.

"Bella" panggilnya

Aku masih diam.

"Cie marah ni ya" godanya

"Pikir aja sendiri" ucapku

"Ucucucu maaf deh maaf" ucapnya sambil menyubit pipiku dengan pelan

"Kalau gitu biar kamu gamarah lagi gimana kalau kita makan? Kamu laper kan?" Ucapnya

"Aku yang laper apa kamu yang laper" celetukku

"Hehe kita berdualah yang laper" ucapnya sambil tertawa kecil

"Yodah ayok" ucapku dengan malas-malasan

Sebelum turun dari mobil ia membersikan wajahku dengan pembersih wajah. Aku masih memasang wajah bete ku.

"Cemberut mulu ntar ilang cantiknya" ucapnya

"Hmm"

"Dah bersih, yok turun"

Kami turun dari mobil dan masuk ke restoran.

Setelah memesan makanan kak Yoshu sibuk membujukku. Aku tetap saja cuek dengannya.

"Maaf ya sayang" ucapnya sambil mencium pipiku

Aku mulai menaikan senyumku.

"Iya sayangku iya" ucapku sambil menahan tawa

"Kamu lucu ya kalau aku lagi ngambek" ucapku

"Kok lucu?"

"Ya lucu lah, muka kamu panik gitu hahaha" ledekku

"Au ah biarin" ucapnya dengan nada ngambek

"Ngambek nooh ngambek" ledekku

"Biarin wleeek" ucapnya

Setelah makanan kami sampai kami langsung menyantapnya. Kemudian kak Yoshu membayar dan kami pun pulang.

Sesampai dirumah aku melihat mobil sedan terparkir di halamanku.

"Mobil siapa ini" batinku

Aku pun masuk rumah.

"Mamaaa" panggilku

"Iya, ada apa Bella?"

"Itu mobil siapa?" Tanyaku sambil menunjuk ke arah halaman rumah.

"Mobil kita lah" ucap mamaku

"Haa? Mobil kita? Maksud mama gimana sih?"

"Iya itu mobil kita, mama sama papa udah lama nabung buat beli mobil itu biar kita bisa pergi jalan bareng-bareng" jelas mamaku

One Night with My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang