Part 4 : Hurt Me!

82.2K 763 2
                                    

#Bella B'day

Hari ini ulang tahun ku ke-18. Sean membuat acara di sebuah kafe ternama di kotaku.
Acara dimulai pukul 19:00. Mulai dari temen sekelas sampai temen beda kelas semuanya datang.
Di atas meja yang sudah dipesankan untukku terdapat sebuah blackforest dengan lilin ber angka 18.

19:35 lilin dinyalakan.
"Happy birthday Bella happy birthday Bella happy birthday happy birthday happy birthday Bella"  ucap mereka semua. Air mata bahagiaku mengalir.

Aku memotong kuenya dan Sean yang pertama kusuapi. Tiba-tiba....
Fitst Kiss!! Oh god first kiss!!. Sean menciumku untuk pertama kalinya. Pipiku memerah aku tak bisa menyembunyikan senyum bahagia ku.
Rasa terkejut dan senang bercampur aduk.

23:00 acara selesai.
Aku diantar Sean pulang ke rumah. Sean membantuku membawa turun puluhan kado dari mobilnya. Aku mengucapkan terima kasih dan masuk ke rumah.
.
.
.
.
.
Irina POV
Bella menjadi primadona disekolah! Kenapa? Seharusnya aku! Aku lebih cantik dan seksi darinya.
Sean? Tak kusangka dia mencintai Bella. Dulu beribu kata manis diucapkannya padaku tapi, semua itu hanya omongan! Basi!
Aku benci kalian semua!
Bersiaplah kau Bella! Sean!
.
.
.
Bella POV

Kelas baru guru baru haha. Sekarang, aku sudah kelas 12 hanya beberapa bulan lagi aku akan meninggalkan sekolah ini.
.
.
Anniversary 1 Year

Wow! Ternyata aku sudah menjalin hubungan dengan Sean selama 1 tahun. Tanpa renggang dan pertikaian.
Sean makin tampan dan tentunya ia makin sayang denganku.

Makin lama tugasku semakin menumpuk dan sulit. PR setiap hari tugas selalu darang dan kegiatan yang selalu sibuk. Huh, benar-benar berat.
.
.
.
Sean POV
Kurasa aku mulai jenuh dengan hubungan ini. Apa yang harus kulakukan? Ah kenapa harus susah-susah? Aku cari saja yang baru hahaha.
Bella? Kuserahkan saja pada teman-temanku yang menyukainya.
.
.
Message from Irina
15:23
: Hai Sean

Irina? Kenapa ia sms aku?

To Irina
15:26
: Ya, hai juga. Ada apa?

Message From Irina
15:28
: Hehe gapapa. Aku kangen sama kamu

What? Kangen sama aku?

Hmm kalau dipikir-pikir Irina kini makin cantik dari sebelumnya. Hahaha.
.
.
.
Irina POV
Hahaha rencana ku berhasil. Sekarang, aku akan membuat Sean kembali padaku. Oh Sean ku tersayang.
Besok aku akan berdandan secantik-cantiknya. Akan ku hancurkan Bella.
.
.
.
Bella POV
Akhir-akhir ini Sean cuek denganku. Entah mengapa dia seperti itu.
Aku bermanja-manja dengannya tapi, ia tampak mengacuhkanku. Aku tanyakan mengapa ia seperti ini namun, ia tak menjawabnya.
Apa salahku? Ah entahlah.

Sudah 1 minggu aku tidak mengobrol dengan Sean. Apa dia marah denganku? Memangnya aku salah apa?
Rasanya hampa, bosan, tidak enak. Aku tak selera makan. Untungnya Aurel mengajakku ke Mall sore ini.

Aku hanya menemani Aurel belanja. Aku malas belanja. Aku rasa aku sudah memiliki banyak aksesoris dan pakaian yang bagus.

Selesai berbelanja kami pergi ke food court di lantai dasar. Perutku sudah keroncongan karena aku belum makan apapun hari ini hanya minum air putih saja.

Aurel memesan steak dan aku memesan spageti. Ketika pesanan sampai kami langsung melahap makanan kami.
Selesai makan kami membayar ke kasir.

Ketika aku mau melangkah keluar aku melihat Sean sedang makan bersama seorang wanita dan menyuapinya. Langsung kudekati Sean dan ternyata ia sedang makan dengan Irina. Sialan!

Sean menjelaskan semuanya dengan tergesa-gesa namun, aku tak percaya. Sudah jelas di depan mataku ia menyuapi Irina.
Jalang sialan itu menatapku dengan tatapan mengejek. Kurang ajar! Ingin sekali aku menonjok wajahnya.

Aku pergi keluar dari Mall itu. Aku bahkan meninggalkan Aurel. Sialnya hujan turun dengan deras. Aku kedinginan menunggu taksi. Air mataku sama derasnya dengan hujan yang sedang turun.

17:55
Sial mengapa tidak ada taksi yang lewat. Biasanya jam segini taksi masih banyak yang berlalu lalang.

Seluruh pakaian ku basah. Benar-benar dingin. Aku menggigil dengan air mata yang masih mengalir.

Tak kusangka Sean setega ini padaku. Ternyata itulah mengapa akhir-akhir ini ia cuek padaku.

18:15
Taksi tak kunjung lewat. Aku berjalan menjauhi mall.
Hujan tak kunjung reda. Dingin menusuk tulangku.
Hari semakin gelap. Aku menelpon teman-temanku namun, tak ada yang aktif. Benar-benar sial.

























Hai readers ^-^)//
Jangan lupa vomentnya ya ^-^)//

One Night with My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang