Sebuah, Kepercayaan

250 2 0
                                    

Gemercik gerimis mengenai kulit wajahku. Membuatku seketika tersadar pada masa-masa saat hatiku membeku. Melupakan matahari.

Seketika bayangan tentangku pada masa lalu terputar tanpa jeda. Bayangan mengerikan yang aku sadari pernah terjadi dalam kisah hidupku.

Dulu, dalam tenggat waktu tidak sebentar,
Aku menyukai pria penyabar.
Aku mencintainya sepenuh hati.
Sampai tiba-tiba semua perasaan mati.

Dalam waktu tidak sebentar itu,
Dia menyakitiku.
Dia mengurungku dalam beku.
Membiarkan aku mati kedinginan dengan bayangan semu.

Dalam waktu yang panjang.
Aku selalu terbayang.
Terbayang segala tentangnya
Yang membuatku sadar perihnya cinta.
Dia mencintai wanita lain.
Mencintai wanita itu saat aku berjuang deminya.

Dan dalam tenggat waktu itu,
Seorang menyadarkanku bahwa semua masih berlanjut.
Seorang itu seakan berkata tak akan pergi,
Dan dia berjanji akan menetap.

Tanpa aku sadari aku kembali di tipu kebohongan.
Kebohongan yang kembali membuat luka yang lebih sakit.
Dan mampu membuatku lupa apa artinya cinta.

Dan aku harus tetap berjalan.
Dengan keperihan dan kesepian.
Mengusap dada dan berusaha sabar.
Hatiku beku.
Dadaku masih sesak.
Namun aku harus tetap berjalan kedepan. Karena cinta tak selamanya bisa membuat luka.

Dan aku percaya itu.

Kumpulan PuisiHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin