Keterpurukan

124 2 0
                                    

Aku sebenarnya tidak meminta banyak hal. Aku hanya sadar diri aku siapa. Tapi tidak bisakah kau sadar akan jarak yang tidak mampu ku lalui begitu saja?

Kemarin dengan mudah kamu berkata akan tetap menomor satukanku. Tapi nyatanya? Seseorang baru yang dulu katamu dia egois, perlahan menggantikanku.

Sadarkah kamu betapa remuknya dadaku menerima keadaan dimana aku tidak di terima di manapun? Sadarkah kamu sesak yang kurasa melihat setiap aktifitasmu dengannya?

Ketika orang yang ada di sini aku terima, mereka malah memporak-porandakan segalanya. Dan saat itu juga, aku mengingatmu.

Aku merasa kamu tetap nomor satu. Diantara beribu orang, kau tetap menjadi yang pertama.

Senyumku seakan sulit hilang jika mengingat semua tentang kita. Semua yang kita lakukan bersama dulu. Genggaman. Senyuman. Pelukan. Kehangatan. Dan semua kenangan.

Aku merindukanmu saat ini. Mungkin aneh jika ku katakan aku cemburu. Karena aku sadar, aku bukan siapa-siapamu lagi saat ini. Kita jauh. Tak sedekat dulu. Hanya udara yang dapat aku dekap untuk menghangatkan perihku.

Intinya, aku merindukan kita.

Kumpulan PuisiHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin