Aku terlalu mencintaimu,
Sampai-sampai aku lupa bahwa hal yang diawali kata 'terlalu', suatu saat akan menyakiti.
Aku lupa awal perkenalan kita. Tapi jujur, aku ingat akhir dari kisah kita. Duduklah sebentar dan akan kuceritakan sebuah cerita.
Percayalah, cerita ini bukan tentang cerita perpisahan. Tapi tentang cerita yang belum sempat aku sampaikan saat aku bersamamu.
Cerita ini berawal dari rasa kesal yang kurasakan padamu. Sampai akhirnya kau mengajarkan bahwa kesal akan membawa sesal.
Aku tidak tahu sejak kapan. Tapi aku ingin mengungkapkan bahwa aku tidak memiliki alasan untuk tetap bertahan kemarin. Pilihanku hanya kehilangan atau tetap bertahan.
Nyatanya saat aku memilih pergi, kau malah membiarkanku dan tidak menghalangi. Dan sungguh, itu semua diluar ekspektasiku.
Aku ingin membencimu. Tapi logikaku memaksaku memaafkan. Aku bodoh bukan? Bahkan disaat seperti ini aku masih menyayangimu.
Dari awal aku membuat komitmen. Bahwa hanya Tuhan yang mampu memisahkan. Tapi kenyataannya? Aku yang memisahkan dan aku menyesalinya.
Sungguh ini sangat menyesakkan. Ah, sudahlah. Mungkin kau tidak akan kembali. Tapi yang pasti, aku masih berharap kau pulang.
Dan di akhir cerita ini aku ingin berkata, aku masih menyayangimu.
Dan sekarang pergilah sesukamu. Pintuku masih terbuka untukmu. Walau aku tak tahu sampai kapan.
Aku sudah selesai bercerita. Terimakasih atas segalanya, Bi
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Kumpulan Puisi
RomanceSaya pernah terluka. Saya juga pernah bahagia. Saya pernah merasa kecewa. Saya pernah merasa tidak punya siapa-siapa. Saya sering merasa saya tidak berguna, Bahkan hingga berfikir ingin pergi dari dunia. Sampai pada akhirnya saya sadar bahwa saya ad...
