6

83 15 10
                                    

"Selanjutnya, Alvinallah." Saut pak Ridwan.

Alvin pun langsung melangkah kan kakinya ke depan kelas.

"Assalammualaikum wr.wb para jemaah sekalian yang saya hormati dan Reffana yang saya cintai." Kata Alvin dengan muka yang (sok) manisnya.

Dan murid sekelas pun langsung bersorak.

"Cieeeee Reffanaaaa."

"Piwwit piwwitt."

"Mantap bosque."

"Asoy geboy ahoy ahoy."

Dan sorakan lainnya yang membuat Reffana kesal dan malu sehingga mukanya berubah menjadi merah muda.

"Apaansi anjir biji dikothyl ini." Batinku.

"Jadi berdirinya saya disini akan menceritakan pengalaman saya saat ke warung tegal atau disingkat warteg mpok Inem. Disitu saya mesen 1 gelas es teh, nasi putih, paha ayam 1, goreng tempe 2, goreng tahu 2, telor rebus 1, telor ceplok 1, terus..."

"Lalabnya bos." Saut salah satu murid.

"Yap betul." Jawab Alvin menyetujui.

"Sambelnya bro." Saut murid lainnya.

"Yap betul lagi." Jawab Alvin dengan muka yang tetap dimanis-maniskannya.

"Ikan teri kane."

"Yap sangat betul."

"Ikan tenggiri mantep njer."

"Ya mantap."

"Kangkung njer lebih yahudd."

"Ya ya ya benarr!!"

Dan lainnya.

"Hei kalian kenapa jadi pada ngobrol begini." Tegur Pak Ridwan menghentikan percakapan murid-murid.

"Enak tau pak." Jawab Alvin dengan raut polosnya sambil menunjukan jempolnya yang membuktikan bahwa kangkung ala mpok Inem emang enak.

"Jomblo gak dia?" Tanya pak Ridwan.

"Janda pak!!! Mau? Janda seger lho." Jawab Alvin dengan serius.

"Iya? Salamin ya nanti nilaimu bapak kasih bagus." Jawab pak Ridwan dengan sumringah.

"WOOOO SI BAPAK. Bagian ke janda seger aja langsung nyerobot. Btw Vin no.handphone nya berapa?" Tanya Aroy.

"Heh kamu masih kecil udah diem aja." Cegah pak Ridwan.

"Pertanyaan yang sangat super." Jawab Alvin.

Dan tanpa terasa karena terlau banyak obrolan tentang janda seger yaitu mpok Inem. Bel istirahat pun berbunyi.
Pak Ridwan pun mengakhiri perbincangannya dan berpamitan untuk ke kantor.

Murid-murid pun langsung terbirit-birit ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah cenat-cenut sedari tadi. Entah ini lapar atau jatuh cinta. Atau di perutnya ada cacing yang berpantura ria. *apasih thor

"Ana,kantin yok." Ajak Rachel sambil membenarkan tali sepatunya yang lepas.

"Bentar gua ambil duit dulu." Jawab Reffana seraya membuka tas nya untuk mengambil uang.

"Yok." Ajak Rachel lagi.

"Yok." Ucap Reffana menyetujui diiringi dengan anggukan kepalanya. Dan mereka pun menuju kantin.

5 menit kemudian.

•Kantin

"Buuuu pesen sepatu Adidas satu!!" Ucap Rachel memesan pesananya dengan raut yang pintar tidak tertolong.

"Eh si eneng mana ada sepatu Adidas. Adanya sepatu suami saya tuh." Jawab si ibu bergurau dengan senyum ramahnya.

"Hehe canda bu,yauda kek biasa aja okayy?" Tanya nya dengan mengacungkan jempolnya dan mengesipkan satu matanya.

"Okayy sayy." Jawab si ibu dan membalas acungan jempol dari Rachel.

"Lu mau apa na?" Tanya Rachel kepadaku.

"Samain aja." Jawabku.

"Okayy." Saut Rachel dan kembali memesan.

Cukup menunggu 3 menit, makanan yang kami pesan pun datang.
Kami pun langsung menyambut dan menyantapnya.
Makanan yang kami pesan memanglah tidak mewah,harganya pun memang terbilang murah. Tapi dengan kesederhanaan, kalian dapat memahami bahwa kebahagiaan tidak selamanya didapatkan pada kemewahan. Maka mari syukuri.

Sebelum itu,aku melihat gerombolan Alvin masuk kekantin. Benar dugaanku, mereka menghamipiri kami.
Dan duduk tepat di hadapan kami.

"Haloo Ansaaaa." Sapa Alvin dengan senyumannya.

"Ansa Ansa,apaan Ansa?" Tanyaku dan menyantap makananku.

"Reffana sayangg." Jawab Alvin sambil mengibaskan rambutnya.

"Uhuk uhuk najis Vin najis." Celetuk Rachel dan langsung meneguk minuman karena tersedak mendengar ucapan Alvin tadi.

"Ye bangke biji onta." Jawab Alvin sambil menyipitkan matanya.

"Eh tebak-tebakan yok." Ajak Aldi seraya merogoh makanan milik Rachel.

"Ye nyed! Itu makanan guaa!!" Teriak Rachel dengan kesalnya sambil memanyunkan mulutnya.

"Minjem,entar kalo udah abis gua balikin." Jawab Aldi dengan santainya.

"Kyaaaaaa keboo duda dasar lo!!!" Teriak Rachel (lagi).

"Eh tebak mie apa yang merusak masa depan anak-anak?" Tanya Aldi.

"Miea Khalifa." Jawabku.

"Otak bokep dasar lo." Saut Rachel seraya menoyor kepalaku.

"Kurang ajar lu unfaedah." Jawabku dan menggeleng-gelengkan kepala.

"Sakarepmu." Jawab Rachel mengeluh.

"Mie kirin mantan!!!" Saut Aroy tiba-tiba datang.

"Ngagetin lu setan." Ucap Aldi sambil mengusap dadanya.

"Mie kirin debat cakub!!" Saut Alvin dengan gayanya yang dibuat cool.

"Sok politik lu!!" Jawabku dan menjitak Alvin.

"Yee si sayangg mah." Rengek Alvin yang membuatku ingin mencubitnya sampai bolong.

"Salah udah nyerah aja." Saut Aldi.

"Yauda apaan?" Tanya Rachel dan meneguk minumannya.

"Mie apa yang merusak masa depan anak-anak? .......... Sodomie. HAHAHAHA" Jawab Aldi dan tertawa sendiri.

"Krik." Celetuk Aroy.

"Krik dua." Ucap Rachel dengan raut bosannya.

"Krik tiga." Ucapku dengan bingung.

"Saatnya jangkrik berbunyi." Ucap Alvin yang bosan ditambah bingung.

"Njing:"( " Ucap Aldi dengan rautnya yang malu.

"Eh pas tahun baru lu pada liburan kemana?" Tanyaku.

"Gua sih pulang kampung,kalo lu?" Tanya balik Rachel.

"Aku sih pulang ke kota,bukan orang kampung aku mah." Celetuk Aldi dengan muka yang sok diimutkan.

"Begaya biji monkey ini." Ucapku dengan raut sinis.

● ● ● ●  TBC ● ● ● ●

Haloo pinuyerr🎊🎉🎉🎆
Hehe pakabareee huhu sori dori stroberi isyana baru update lagi T.T kemarin lagi gangguan jiwa soalnya(: eh gangguan hati hem :V
Selamat malam selasa,gimana malmingnya kemarin?:V
Vommentnya jgn lupa yaa T.T
Maaf ni sedikit😂 sarannya juga yaa,aku banyak hilap(:

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang