Setelah berlama-lama di kantin,bel masuk pun berbunyi.
Kami beserta murid lainnya memasuki kelas masing-masing."Woiiiii bu Elis Suhaelis kelimis berkumis tipis ga masuk hari ini!!!" Teriak Aldiano Fariel Rizky Anandra biasa disebut Kiwil dari pintu.
"HOREEEEEEEE." Serempak anak sekelas teriak kegirangan.
Ada yang loncat-loncat, sujud syukur,pukul-pukul meja, salto,tobat dadakan, dan lainnya.
"Eh Vin,minta no.cewe cantik dongg. Mau gua gebet nih,atau instagramnya deh atau apa kek." Pinta Aroy kepada Alvin yang kebetulan sedang memainkan account sosial medianya.
"Nih liat ada banyak kenalan gua, seger-seger." Ucap Alvin sambil menunjukkan layar ponselnya.
"Wahh cakep nih,emang temen lo ye." Jawab Aroy dan melihat satu-persatu foto yang ada di ponsel Alvin.
"Nih yang ini namanya Rina, dia sodara kembarnya Rini,punya abang namanya Rana, bapaknya Rono,emaknya Rene, neneknya Rani,kakenya Roni." Jelas Alvin.
"Njing ntar gua ganti nama dah jadi Raroy." Ucap Aroy mengangguk-angguk.
"Nah kalo yang itu Sarah,dia kemaren baru ditinggal kawin sama lakinya." Jelas Alvin (lagi).
"Wih janda seger nih." Jawab Aroy dan melihat foto yang lain."
"Yang itu namanya Zahira,body bahenol,muka cakep,tapi punya jakun."
"Kurang ajar nyed(: . Gua masih normal, eh kalo yang ini?" Tanya Aroy sambil menunjuk layar ponsel.
"YEE BEGE ITU EMAK GUAAA!!" Jawab Alvin dan menoyor Aroy.
"Nah ini aja gan, apa minusnya?" Tanya Aroy dengan (sok) polosnya seraya mengusap kepala yang tadi ditoyor Alvin.
"Pala lo minus-minus. Dia punya bapak gua,udah sono dah sono." Jawab Alvin dan mengambil ponselnya dari Aroy.
"Eh Aldi mana?" Tanya Aroy celingak-celinguk.
"Palingan lagi modus ke anak kelas sebelah,si Selvi." Jawab Alvin asal.
"Iya juga sih,eh lu ga nembak Reffana? Siapa tau kan dia ada rasa ke lu,udah lumayan juga kalian deket kan." Tanya Aroy sambil melirik Reffana.
"Gatau gua,nyali sih ada. Tapi gua belum yakin dia bener-bener ada rasa ke gua." Jawab Alvin merogoh tasnya.
"Ya cewe mah gitu,susah ditebak. Tapi kalo kita ga nyoba,gimana bisa tau kan? Nasib cowo mah gini sob, harus berjuang. Kalo cewe yang berjuang,gacakep." Ucap Aroy seraya mengambil makanan milik Alvin yang sedari tadi diatas meja.
"Iyasih, tapi ada saatnya kita berjuang,ada saatnya juga kita menghilang karena waktu yang terbuang.Tapi saat gua ngilang,apa nantinya gua bisa ngulang?" Tanya Alvin dengan raut sedihnya.
"Coba deh pertahanin dulu,liat kedepannya.Okehh?" Ucap Aroy dan menunjukkan jempolnya.
"Eh makanan gua mana?" Tanya Alvin mencari makanannya.
"Ehh ga...ga.." jawab Aroy gugup.
"Ga-ga apaan? Mantan Karin? Itu noohhh lu telen. Kurang ajar bangsul." Ucap Alvin dengan kesalnya seraya duduk.
"Hehehe ,sorry pak bos gua laper." Jawab Aroy dan melanjutkan memakan makanan milik Alvin.
"Aldi datanggggg. Njer mau denger cerita gua ga?" Tanya Aldi cengar-cengir.
"Pasti tentang Selvi nih." Tebak Alvin.
"Iyaaa anjay si Selvi ternyata masih ngompol di tempat tidurnya. Gamau suka lagi gua." Saut Aldi seraya menepuk keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
Humor[[DALAM PROSES EDITING]] Cinta itu perjuangan. Jika tidak dihargai,maka itu pelajaran. •Reffana Andara (Ana) Ada saat nya berjuang, ada saat nya juga menghilang. •Alvinallah Nugraha (Alvin)