part 4

156 8 0
                                    

"Dek kamu pulang sendiri ya,abang ada perlu dulu..hehe...hati2 di jalan yaaa

-abang ganteng"

Pesan itu di kirim satu jam yang lalu saat bel sekolah berbunyi..ya pesan itu dari nathan untuk briana

Dan sampai sekarang briana belum juga menyelesaikan catatan nya padahal dia tinggal sendirian di kelas

"Ahh finally selesai juga" briana yang sudah selesai mencatat pun bergegas pulang.

Dia berjalan sepanjang koridor dan koridor sudah sepi ya karena mungkin sudah sore.

Tiba-tida dia mendengar suara benda jatuh.otomatis dia menengok tapi dia tidak menemukan siapa2.

Briana pun melangkah dengan cepat sampai2 dia tertabrak.

"Aww siapa sih yang naro tiang  disini?oon" cecer briana yang kesal sambil mengusap kepala nya yang sakit.

"HUAHAHAHAHAHA" seseorang tertawa dengan kencang membuat briana yang sedang menggerutu pun terkejut.

"Alden!" Pekik briana

"Haha aduh-hhhh perut gw sakit..ee--hh hai briana" jawab alden kikuk.
"Lo ngapain disini?!" Tanya briana sambil melotot.
"Ehh ituu tdi gw..hhmm apa ya..oh iya!tadi gw mau balikin buku ke perpus eh pas lewat kelas lo tiba2 lo keluar dri kelas lo yaudah gw ikutin aja sekalian mau balik" jawab alden dengan santai.

"Ohh gitu" briana menjawab santai tpi jantungnya sedang berolahraga.

"Lo plng sndirian?breng aja gmna?" Tanya alden.
"Ee iya--hmm aduh gmna ya" kata briana sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Udh ah ayok-gausah malu gtu" alden pun menarik tangan briana.

------

"Makasih ya alden" briana mengembalikan helm yang dia pakai kepada alden.
"Santai aja kali" jawab alden.
"Lo mau mampir dulu?" Tanya briana.

Eh mampus!nnti klo ada bang nathan gmna.bisa2 dia tau. Batin briana menyesal.

"Gausah deh,udh sore juga.yaudah gw pergi dlu ya" kata alden.

Briana mengganguk dan saat motor alden sudah tidak terlihat dia bernafas lega.

"Buset deh" gumam briana.

"Buset kenapa?" Tanya sang bunda yang sudah menunggu di depan pintu dan membuat ana terkejut.

"Astagfirllah bunda ngagetin aja"

"Tadi itu yang namanya aldan ya?" Tanya sang bunda membuat briana mengenyitkan dahi.

"Aldan?aldenn kali bun!jahat amat na orng di ganti2" cecer briana.

"Sama aja deh..eh ciee anak bunbun sudah besar" goda sang bunda.

"Apa sih bun!enggak ih!" Briana lalu berlari ke kamar nya yang membuat sang bunda cekikikan.

---------

Tingg..

Briana yang sedang mengerjakan tugas nya pun berhenti karena mendengar bunyi hp.

1 pesan baru.

Alden : "assalamualaikum"

Briana yang membaca nya tertawa sekaligus senang.sopan bngt nih cowok.batinnya.

Briana : "walaikumsallam,kenapa?"

Alden  : "hmm aduh l-lo bsok    sekolah breng gw ya?mau gak"

Briana  : "haha emng bisa ya gugup di chat gitu?itu fitur baru atau gmna?haha gmna ya,boleh deh:)"

Alden  : "eh bisa ngelawak juga ya?oke deh jam setengah 7 ya?"

Briana : "oke..eh udh dlu ya gw mau ngerjain tugas nih.bye al"

Alden  : "oke bye(:"

----

Pagi ini briana sudah bangun biasanya dia bangun jam 6 kurang.tapi ini baru setengah 6 dia sudah rapi.

"Eh ana?udh rapih aja tumben..natham kan blm bangun.mau mama bangunin?" Kata sang bunda.

"Gausah bun..ana breng alden hari ini" jawab ana sambil meminum susu nya.

"Alden siapa?" Sambung sang ayah sambil menuruni tangga.
"Itu tuh pacar nya si ana" kata bunda.

Ana pun tersedak.

"Apaa sih bun!kan cuma temen!" Ana mengalihkan mukanya ke lain arah karena muka nya sudah merah.

"Loh anak ku sudah besar rupanya" ledek sang ayah.

Ana pun memeletkan lidahnya.

Tin tin

"Itu alden kali na,pagi banget bru jam 6" kata sang ayah.
"Suruh masuk dulu na makan dlu" kata bundanya.

"Iya bun ana juga gatau katanya jam set7..eh gausah bun nnti makan luar aja deh"
Bisa mampus gw klo dia tau nathan.batin nya.

Briana pun salim kepada kedua orang tua nya.lalu berlalu ke depan.

"Hai den,maaf lama ya?" Tanya ana sambil menununduk.
"Eh gak kok gw kali yang kecepetan" jawab alden sambil senyum.

Ganteng. Kalimat itu langsung terbesit di otak ana saat melihat alden.

"Yaudah ayo naik" tawa alden sambil memberi helm kepada ana.

Tanpa mereka sadari,sebenarnya mereka berdua memang tidak sabaran untuk saling bertemu.

Tbc.

Aldana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang