part 12

116 7 1
                                    

Sudah hampir sebulan alden dan briana dekat tapi briana belum memberi sinyal bahwa briana menyukai alden.
Itu yang membuat alden ragu untuk menembak briana.

Padahal briana juga menyukai alden hanya saja briana tidak tahu cara menyampaikannya.

Briana berjalan ke kantin,dia tadi di tinggal oleh aura.dia tidak mengerti akhir2 ini aura seperti tertutup dengannya.

Briana melihat sekeliling kantin,dan mata nya terkunci kepada 2 orang.
Itu alden dan aura.

Mereka berdua duduk bersama dengan aura yang sedang menyuapi alden dan alden dengan senang hati menanggapi nya.

Briana seperti tersambar petir,hatinya hancur.

Briana lari,dia tidak peduli terhadap tatapan orang-orang sepanjang koridor.
Briana terus berlari sampai dia menabrak seseorang dan briana tersungkur ke lantai.

"Aww" gumam briana sambil mengusap lututnya.

"Briana?lu ngapain sih lari-lari gitu?kalo jatoh gimana?sini sini bangun" orang yang menabrak briana pun membantu briana berdiri.

"Fauzi?" Ucap briana pelan.

"Ehhh lu abis nangis ya?" Tanya fauzi.
Briana yang mengingat kejadian tadi pun menangis lagi.

"Ee jangan nangis dong!aduhh gmna nih"

Semua Orang yang melewati mereka berdua melihat fauzi dengan curiga.

"Udah deh jangan nangis.ayoo ayoo ke taman belakang sekolah aja cerita sama gue" kata fauzi.briana mengangguk.

Sesampainya mereka di taman,fauzi mengajak briana duduk di rumput.

"Jadi apa masalah lo?" Fauzi bertanya kepada briana.
Briana menceritakan semua nya yang ia lihat barusan.
Fauzi memasang muka tegang.

"L--lo serius?" Ucap fauzi.
Briana mengangguk.

"Uji,ji..lu kenapa?" Briana menggoyangkan bahu fauzi ,sebab fauzi hanya diam.

"Gue suka sama aura" sekarang giliran briana yang kaget.

"Demi apaa?"

Fauzi mendengus kesal.
"Ga penting,sekrang maslaah nya skrng itu lo.lo cemburu?" Ucap fauzi.

"Gue gak tau,gue gak ngerti" jawab briana.

"Lo harus sadar sama perasaan lo,lo itu suka.ralat.mungkin lo udah sayang sama alden" ucap fauzi.

"Gue kira,alden suka juga sama gue ternyata gak." Gumam briana sambil melihat lurus kedepan.

Fauzi menengok ke arah briana.
"Dia sayang banget sama lo,gue tau perjuangan dia buat dapetin lu"

Briana tersenyum.
"Mungkin dia udah lelah berjuang" ucap briana.

Apaan anjir,dia aja belum dapetin apa2 udah lelah aja.anjing lu den. Batin fauzi sambil menatap briana iba.

"Lu ikhlas kalau seandainya mereka bener2 jadian?" Tanya fauzi hati-hati.

Briana mengangkat bahu nya.

"Apa emang dia begitu?pertama dia buat gue jatuh cinta lalu saat gue udah jatuh cinta,dia buat gue jatuh lagi.jatuh ke jurang" ucap briana.

"Rasa cinta itu gak jauh dari mengikhlaskan dan memaafkan.gue ikhlas kalau seandainya mereka bener2 jadian.walaupun gue belum punya kesempatan buat nyatain perasaan gue ke aura" kata fauzi.

Briana takjud.fauzi yang di kenalnya sebagai pribadi yang tidak serius dan suka bercanda ternyata adalah pribadi yang sangat dewasa.

Bel masuk berbunyi.

"Udah bel ah ayok balik ke kelas"

Mereka berdua berjalan.
Sesampainya di loker,briana melihat aura dan alden lagi sedang berbicara sambil tertawa.

"Lu bisa na,gue ke kelas gue duluan" bisik fauzi lalu pergi.
Briana menghirup nafas dalam-dalam.
Lalu mengambil bukunya di loker dan mengabaikan panggilan dari aura.

*********
Briana menghempaskan badan nya di kasur dan menangis sekencang-kencangnya.dia tidak peduli lagi dengan tetangga atau siapapun.
Untung saja keluarga nya sedang pergi ke mall.

Saat dia sedang asik menangis tiba-tiba hapenya berbunyi.
Dan ternyata alden lah yang mengirim pesan.

Alden  : bri.
Briana : ?
Alden  : entar malem dinner yuk.

Briana melotot melihat pesan alden.

"Sialan juga nih cowok.dia gatau ya siapa gue.enak aja udah gebet sahabat gue sekarang malah ngajak gue pergi.belum pernah di cocolin cabe ya?!" Teriak briana emosi.

Briana membalas dengan satu kata.

Briana : terserah.
Alden  : oke jam 7 gue jemput.

Briana mendengus lalu melihat jam.

"Huh masih jam 3.mending gue tidur dulu dah ah" gerutunya lalu tertidur.

Tbc.

Aldana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang